Bagian 38

1.1K 142 18
                                    

Hari ini jimin akhirnya pulang setelah di rawat inap di rumah sakit selama seminggu. Kondisi tangan jimin sudah mendingan tapi masih sedikit nyeri tapi tidak apa. Jimin tidak ingin berlama lama berada di dalam ruangan ini karena aromanya tidak enak.

Saat ini seokjin sedang membantu mommynya jimin untuk merapikan baju baju kotor milik jimin lalu memasukkannya kedalam plastik yang sudah dibeli di kantin rumah sakit tadi.

"Diam saja jimin, kamu masih lemas" pinta seokjin pada jimin yang dari tadi mondar mandir kesana kemari membuat seokjin pusing.

"Aku juga ingin membantu seokjin. Aku sudah sehat. Tidak sakit lagi, tapi mmm... Agak nyeri sedikit sih. Tapi tidak apa"

"Ya tapi biar aku saja sama mommy yang bereskan. Kau duduk diam manis saja sudah sekali. Nanti aku cubit mau?"

"Galak sekali. Ohh ya hyungmu belum datang kesini?"

"Belum. Kata hyung dia masih di rumah. Ada urusan katanya tadi di telepon. Ngomong ngomong ponselku baru lagi loh" pamer seokjin kepada jimin. Jimin yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Aku yang punya ponsel banyak tidak pamer sepertimu tuh"

"Bilang saja iri kan? Ngaku..."

"Tidak... Lebih baik aku main game daripada meladenimu..." Ujar jimin yang merajuk sambil mempoutkan bibirnya lucu membuat seokjin tertawa bersama mommynya jimin.

Saat ingin keluar dari mansion, seorang namja berdiri di hadapannya dengan wajah angkuh. Taehyung bingung karena orang ini bisa masuk ke dalam mansion ya, secara di depan pagar dijaga oleh security.

"Siapa kau? Kenapa kau bisa leluasa masuk ke sini? Ahjussi a-...." Teriakan taehyung terhenti saat orang itu tertawa. Taehyung bingung, apa pakaiannya lucu sehingga orang ini tertawa seperti orang gila.

"Dimana min yoongi, sejak saya kemari dia tidak terlihat. Ohh ya orang tuamu juga pada kemana?"

"Tuan, maaf jika saya lancang. Tidak ada disini yang bernama min yoongi. Lebih baik anda keluar darisini daripada membuat saya emosi"

"Saya tahu semua rahasia yang di sembunyikan oleh halmonie dan juga samchonmu itu"

"Saya tidak peduli itu, saya harus pergi. Permisi"

"Jika saya memberitahu siapa yang membunuh appamu" langkah taehyung terhenti saat mendengar itu. Taehyung membalikkan tubuhnya lalu mendekati orang itu dengan raut wajah menakutkan.

"Jangan.bawa.bawa.appaku. anda mengerti?!" Suara rendah taehyung keluar dan tidak membuat minhyun takut.

"Anda jangan marah jika saya mengatakan kebenaran ini. Bersiaplah..."





Namjoon kembali ke ruang rawat jisoo setelah sempat melihat seokjin yang sedang membantu jimin masuk kedalam mobil dan seorang wanita.

"Nak, ada apa? Apa ada masalah?" Tanya jisoo yang sudah terbangun dari tidurnya. Sudah dua minggu namjoon tidak masuk sekolah karena harus mencari biaya untuk jisoo. Namjoon ingin jisoo di operasi namun jisoo menolak karena itu hanya sia sia.

Namjoon ingin sekali memberitahu jisoo bahwa dia bertemu seokjin tadi. Tapi sekarang kondisi jisoo tidak memungkinkan karena bisa berdampak buruk untuk kesehatannya.

"Heiii kenapa melamun lagi...?" Namjoon tersentak lalu mendekati ranjang jisoo dan duduk di kursi yang dari tadi ada di sana.

"Eomma... Jika aku mengatakan hal ini. Maukah eomma janji untuk mengontrol emosi eomma"

KESABARAN SESEORANG ✅Where stories live. Discover now