Wijaya menghela nafasnya kasar. Tidak menyangka, bahwa anaknya justru akan meninggalkannya lebih dulu. Tidak ada airmata di sana, namun percayalah, ada rasa sakit yang teramat dalam. Dari seorang ayah yang ditinggal putranya tanpa pamit dan tanpa isyarat apapun.
"Bagaimana pak? Apa yang sebenernya terjadi dengan anak saya?"
"Kemungkinan besar serangan jantung pak."
"Serangan jantung? Bagaimana mungkin anak saya yang selalu hidup sehat terkena serangan jantung? Apalagi kondisinya disaat tidur."
"Maaf pak, saya ingin bertanya sedikit. Bapak pernah mendengar kabar keanehan meninggalkannya Asyraf suami BCL?" Dokter memberikan perumpamaan agar lebih mudah dipahami.
Wijaya mengangguk. Kebetulan, ia memang sangat mengikuti berita itu.
"Nah, kurang lebihnya, begitulah kondisi anak bapak sekarang. Meskipun banyak sekali kemungkinan yang terpublikasi tentang kematiannya, tapi kemungkinan terbesar adalah serangan jantung. Meski hidupnya sehat dan dalam keadaan tidur.
Penyebab kematian paling umum pada orang usia muda adalah penyakit jantung. Tetapi, bukan berarti serangan jantung menjadi penyebab utamanya.
Penyakit jantung tidak hanya serangan jantung. Pada usia muda yang sering malah gangguan irama jantung yang menyebabkan henti jantung. Jadi, kalau jantung berhenti belum tentu serangan jantung, bisa jadi gangguan irama jantung atau aritmia," jelas dr. Vito.
"Kondisi jantung yang normal seharusnya berdetak secara beraturan karena artinya jantung berfungsi memompa dengan baik. Tetapi, detak jantung yang tidak beraturan merupakan tanda tidak ada aliran darah ke otak.
Detak jantung yang tidak beraturan atau gangguan irama jantung ini terjadi ketika ada gangguan kelistrikan dalam tubuh. Kondisi ini paling umum disebabkan oleh gangguan genetik."
Jadi orang yang punya bawaan (genetik) kelainan listrik jantung, maka bisa meninggal kapan pun karena itu. Kalau nggak punya bawaan ini, berarti dia bisa meninggal karena serangan jantung," jelasnya perlahan agar Wijaya dapat memahami apa yang ia katakan.
Sejujurnya, Wijaya tak begitu paham dengan apa yang dokter Vito katakan. Yang ia tau, berarti sekarang putranya benar-benar sudah tidak ada. Pergi tanpa pamit dan untuk selama-lamanya.
***
Nindya kaget dengan panggilan berulang kali dari Nesya. Calon ibu mertuanya.
Hatinya memang gelisah sejak malam. Maka dari itu, selepas sholat subuh tadi Nindya tidak sengaja tertidur. Makanya sampai tidak mendengar bahwa ponselnya berulang kali berbunyi.
Namun ada pesan singkat disana yang membuat Nindya langsung bersiap-siap dan pergi tanpa menunggu lama lagi.
"Assalamualaikum Nak, tolong kerumah sekarang ya? Ada hal penting. Rafael mau bertemu tunangannya."
Begitulah bunyi pesanya yang membuat Nindya tak berhenti tersenyum. Meski lelah di badan, namun sepertinya semua itu tak terasa.
***
Tala tak berhenti menangis sejak sadarnya dari pingsan. dari rumah sakit sampai kembali ke rumah, airmata nya seakan tak habis. Tala masih setia menangis di samping abangnya yang sudah terbujur kaku.
Tala sama sekali tak memperdulikan orang lain. Bahkan orang-orang yang datang selalu menyuruhnya untuk sabar. Menunjukkan rasa kasihan dari wajah mereka.

YOU ARE READING
LARA(END)✅
Teen Fiction*cerita masih lengkap* Dia adalah laki-laki yang hidup dalam ketidakharmonisan keluarga. Diputuskan pacar serta di jauhi teman. Semuanya karena masalah di keluarganya. Mentalnya sungguh terguncang. Bahkan pada saat semuanya sudah mulai membaik, soso...