My Friend My Love - Prolog

42 13 4
                                    


"Thanks ya Din, lo dah baik banget ke gue.. sumpah gue jadi gak enak banget sama lo.." ucap Reza merasa tidak enak, menatap Dinda.

"Iya Za.. sama-sama, lo juga kan selama ini baik juga ke gue, jadi lo santai aja, anggap kita satu sama, oke" balas Dinda, memberikan senyuman manisnya.

"Sekali lagi makasih.." sambung Reza merasa bahagia, dan membalas senyuman manis Dinda.

_________________________________

Dua Hari Kemudian.

___

"Za.. nih kenalin pacar aku.." ucap Dinda, memperkenalkan kekasihnya di depan Reza.

"Pacar kamu?"

"Iya bro, kenalin.. gue Rafi, pacar Dinda.. semoga kita bisa berteman" pungkas Rafi menyalurkan tangannya.

"Iya, gue Reza, temannya Dinda" balas Reza tersenyum sembari berjabat tangan.

_________________________________

"Kayaknya kita holiday ke puncak ini bagus juga deh sayang" ucap Rafi dengan memperlihatkan gambar di smartfonenya ke Dinda.

"Hmm.. iya juga sayang, aku setuju banget.." balas Dinda melihatnya.

"Gimana besok kita kesana? biar gak nunggu lama lagi?" ajak Rafi girang.

"Boleh juga yank, tapi boleh nggak? aku ngajak teman aku..?" tanya Dinda meminta.

"Teman yang mana yank?" tanya Rafi bingung.

"Itu, yang aku kenalin sama kamu tadi.. masa kamu udah lupa.." jawab Dinda datar.

"Reza?" tebak Rafi.

"Iya yank, boleh yah.. soalnya aku kasian, dia kan di kota ini merantau, terus dia kehilangan pekerjaannya sampai dia udah gak punya apa-apa lagi buat bayar kontrakannya, jadi sebagai dia yang udah aku anggap sahabat aku, aku kasih dia tinggal di rumah aku Fi.. Papi sama Mami juga gak keberatan tuh, karna Papi dan Mami aku kenal Reza orangnya baik" jelas Dinda dengan wajah tersenyum hangat ke Rafi.

"Hmm.. mulia banget sih hati pacar aku ini, kamu tau ngga? ini tuh yang bikin aku makin sayang sama kamu.." ujar Rafi takjub, menatap Dinda.

"Tapi, kenapa? si Reza gak pulang aja ke kampungnya? ke rumah orang tuanya gitu?" tanya Rafi sedikit bingung.

"Nah, itu masalahnya.. dia merasa berat banget ninggalin Jakarta.. apalagi dia berpikirnya bakalan malu kalau dia pulang merantau dari Kota ini gak ada hasil apa-apa, yah mungkin dia malu sama orang tuanya atau malu sama keluarga-keluarganya gitu kali, jadi yah gitu deh" timpal Dinda dengan nada menjelaskan.

"Iya juga sih sayang"

"Dan satu lagi, Reza sering di manfaatin sama teman-temannya yang gak punya kerjaan itu, karna si Reza terlalu baik sama teman-temannya, dan gara-gara itu si Reza sampai kehilangan semuanya di Kota ini, Reza hancur karna keberengsekan teman-temannya yang pada gak bener itu, teman-temannya Reza itu datang hanya pas ada perlunya doang, pas keperluan mereka selesai, langsung pergi gitu aja, ngilang entah kemana, di tinggalin tuh sih Reza, dan lebih parahnya lagi nih yank.. pas mereka tau Reza udah gak punya apa-apa lagi, mereka bertemu sama Reza? menegurnya aja enggak ada! emang bener-bener aku tuh geram banget sama teman-temannya sih Reza itu" tambah Dinda dengan wajah geramnya.

"Hmm kasian juga yah si Reza, orangnya baik tapi teman-temannya bersifat kek iblis semua, tapi yank.. kamu kok tau banget sih, semua hal tentang si Reza.."

"Yah tau dong yank, Reza kan sering banget curhat ke aku, hampir semua masalahnya loh yank, di ceritain ma aku"

"Tapi yank? apa gak berlebihan kalau semua masalahnya di ceritain terus ma kamu? takutnya ..."

"Takutnya apa sih Fi? gak ada yang perlu di takutin, karna aku juga sebenarnya sering curhat hampir semua masalah aku ke dia, jadi aku anggap seimbang aja, gak ada yang berlebihan"

"Iya yank.. sori aku jadi berpikiran yang aneh-aneh tentang teman kamu itu" sahut Rafi, tersenyum tipis.

"Iya yank, gak apa-apa.." balas Dinda dengan wajah tersenyum manis.

Rafi ternyata sedikit curiga tentang yang namanya Reza ini? jadi gimana nih ya ceritanya?

_____

Tunggu part 1 nya yah guys, di jamin cerita ini bikin kamu terhibur 100%

_________________________________

My Friend My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang