Bab 2Sudah tiga hari ini berlalu semenjak batalnya pernikahan Nat dan pasangannya--Riko-- yang sampai saat ini sudah menghilang entah ke mana.
Nat masih mengurung diri di kamar dan malu untuk keluar rumah karena batalnya pernikahannya sudah menyebar di area tempat tinggal Nat.
Gadis itu tidak memiliki wajah dan tidak berani untuk menampilkan wajahnya di depan para tetangga yang pasti akan menatapnya iba dan kasihan. Bahkan, mungkin ada yang mencibir dan mengejek dirinya yang batal menikah.
Meskipun keluarga Nat adalah golongan keluarga konglomerat, mereka tidak tinggal di area perumahan khusus. Rumah yang mereka tempati sudah ada sejak zaman kakek dan nenek, orangtua Nat. Jadinya, mereka terbiasa hidup dan bersosialisasi dengan para tetangga.
Nat saat ini sedang melamun di pinggir jendela yang langsung mengarah ke arah rumah tetangga depan. Ada balkon kecil jika ingin membuka kaca jendela. Namun, saat ini Nat hanya bisa duduk diam dibalik kaca yang tidak tertutup hordeng.
Gadis cantik dengan rambut panjang sebahu itu tersentak ketika mendengar suara ribut dari arah depan rumah. Nat tahu itu adalah suara milik Nicholas--Kakak kembarnya-- dan suara ibunya yang berteriak.
Penasaran dengan apa yang terjadi di bawah, Nat membuka pintu balkon dan keluar untuk melihat situasi di bawah. Gadis cantik itu melebarkan matanya melihat ibu dan kakaknya berada di depan rumah milik tetangga mereka sambil berteriak dan menunjuk-nunjuk arah dalam rumah tetangga mereka. Nat melebarkan matanya ketika melihat pria paruh baya yang keluar dari rumah berniat untuk menyerang Nicholas.
Segera, gadis itu melangkah keluar dari kamar dan tergesa-gesa menuruni anak tangga berlari melewati pintu utama sampai akhirnya ia keluar dari gerbang dan menyeberang jalan.
Di lihat kakaknya saat ini sedang adu tinju dengan Pak Hasan dan segera Nat menahannya.
"Abang!" Nat segera menahan kakaknya yang hampir saja melayangkan tinju ke wajah pria paruh baya itu. Ini sungguh sangat tidak sopan, pikir Nat.
"Biarin, Dek. Biar abang balas laki-laki ini. Jangan tahu dia anaknya benar terus, enggak tahunya tukang goda calon suami orang," bentak Nicholas marah. Napasnya menderu menatap tajam pada Pak Hasan yang wajahnya semakin memerah. Sementara para tetangga sudah mulai berkumpul untuk menonton pertunjukan yang terjadi.
"Maksud Abang apa?" Nat bertanya dengan tidak paham. Siapa yang digoda oleh siapa, Nat tidak tahu.
"Kamu mau tahu, Dek, kenapa laki-laki enggak bertanggung jawab itu pergi di hari pernikahan?" Nicholas menatap Nat dengan mata memerah.
"Nic, sudah, cukup. Jangan bicara apa-apa," tegur Azmi tak tega pada putrinya. Jika putrinya mengetahui hal ini tentu saja, dia pasti akan terluka.
"Biarkan Nic kasih tahu Nat, Ma. Kalau anaknya Pak Hasan yang dibilangnya anak baik-baik dan juga kalem, ternyata selama ini jadi selingkuhan pacarnya Nat. Bahkan, anak perempuan kebanggaan Pak Hasan itu juga yang menjadi penyebab Riko pergi di hari pernikahan Nat!"
"Kurang ajar kamu! Jangan kamu fitnah anak saya sembarangan. Putri saya anak baik-baik!" bantah Pak Hasan tidak terima. Hal ini tentu saja memancing amarah Nicholas. Sementara Nat diam membeku mendengar apa yang diucapkan oleh Kakak kembarnya. Nat menolak untuk percaya apa yang diucapkan oleh Nicholas. Namun, selama mengenal Kakak kembarnya ini, ia tahu jika Nicholas tidak pernah berbohong padanya.
"Saya fitnah? Ini saya fitnah!"
Nicholas yang merasa marah segera mengeluarkan banyak foto dari dalam ransel miliknya. Foto-foto yang diambil tentu saja adalah foto lama dan foto terbaru dari Riko dan anaknya Pak Hasan.
Foto tersebut diambil dari beberapa tempat. Di antaranya adalah taman kota, restoran, hotel, dan juga di sebuah pusat perbelanjaan. Ada juga foto terbaru Riko bersama Hasna yang saat ini sedang liburan ke Bali. Semua orang bisa melihat foto Hasna yang mengenakan bikini dan hanya menutupi dada serta bagian intimnya saja. Melihat itu Pak Hasan spontan mengumpulkan foto itu kemudian menyembunyikannya di dalam dekapannya.
"Seperti ini kualitas putri dari Pak Hasan yang dibanggakan. Merebut calon suami orang, benar-benar perempuan enggak bermoral." Nicholas tersenyum puas saat melihat wajah Pak Hasan yang sudah pucat pasi. "Memangnya dia pikir, dia bisa mendapatkan gelar sarjana dari siapa? Dari keluarga kami, Pak! Tapi, apa? Putri bapak seperti seekor anjing, yang menggigit tuan yang memberinya makan."
"Nicholas, cukup! Kita kembali ke rumah sekarang," ujar Azmi tegas.
Wanita itu dengan paksa mendorong putranya untuk pergi dari halaman rumah Pak Hasan. Tak lupa ia juga menuntun putrinya yang seperti tidak memiliki jiwa ketika melangkah masuk ke dalam pekarangan rumah.
Siapa yang tidak shock ketika melihat dengan mata kepala sendiri foto-foto yang menunjukkan kemesraan Riko dengan Hasna. Hasna yang sudah dianggap seperti saudara perempuan sendiri oleh Nat ternyata adalah orang yang menusuknya dari belakang.
Kali ini Nat benar-benar merasa hancur dengan fakta yang baru ia ketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAR TARGET (sequel Dilema Istri Kedua)
AcakCover bye @aimeeAlvaro Nathalya Silvia. gadis cantik 24 tahun ditinggal menikah oleh kekasihnya tanpa kepastian. Keluarga Nat--sapaan akrabnya-- yang masih percaya mitos di keluarga besar mereka mendesak Nat untuk segera menikah dan mencari suami...