22. PENGAKUAN GUSTIAN

143 35 10
                                    

Kebenaran yang paling agung adalah kebenaran yang sederhana dan seperti itulah yang dilakukan oleh orang besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kebenaran yang paling agung adalah kebenaran yang sederhana dan seperti itulah yang dilakukan oleh orang besar.
.
.
.
.
.
.
.

22. Pengakuan Gustian

"Kebenaran yang tidak terkawal membuat manusia menjadi pahlawan besar atau pun penjahat besar."

Happy Reading 💔💔

Senin, 27 September 2021

Setelah pulang dari kampus, Ferrel memutuskan untuk datang ke makam Kirana. Seperti biasa, ia tidak sendirian. Selalu ada Adlia di sisinya.

Ferrel dengan sebuket bunga mawar pink di tangannya jongkok perlahan di samping makam Kirana. Hari ini, Ferrel tidak lagi menutupi kesedihannya. Ia menangis, sampai suara sesegukan terdengar di pendengaran Adlia.

Adlia berusaha untuk menenangkan Ferrel, gadis itu juga membisikkan kata-kata penyemangat. "It's okay, Fer. Ini waktunya kamu mengikhlaskan Kirana. Kamu enggak bisa terus menangisi Kirana kayak gini," ujar Adlia.

"Pasti sakit banget disakiti oleh laki-laki yang Kirana cintai, Lia. Sejak dulu gue dan Kirana kurang kasih sayang dari orang tua. Kirana kurang perhatian dari seorang Ayah, dan bahkan gue sekali pun. Saat gadis itu menaruh hati dan menyimpan banyak harapan, pasti Kirana hancur karena sandarannya sendirilah yang menyakitinya. Lo tahu bagian terburuk dari semua itu apa? Gue, gue yang menjadi penyebab rasa sakit Adik gue sendiri," papar Ferrel sambil menangis.

Mengetahui Brandon melakukan semua itu karena dirinya adalah rasa sakit yang teramat besar.

"Semua ini bukan salah kamu, Fer. Itu salah Brandon, lagi pula kita masukin Shamus ke penjara juga karena dia salah. Bukan karena enggak ada alasan apa-apa," jelas Adlia. Ia menaburkan sebungkus bunga yang sudah ia bawa dan menyiram makam Kirana dengan air.

"Demi ketenangan dan kebahagiaan kamu sendiri. Kamu harus bisa mengikhlaskan semua ini Ferrel. Kirana juga ingin kamu bahagia," lanjut Adlia, menatap nisan Kirana.

Ferrel mengangguk, tapi laki-laki itu tentu tidak akan diam saja.

"Gue bakalan ikhlas kalau orang-orang yang menyakiti Kirana sudah mendapatkan ganjaran atas perlakuannya. Gue rasa semua bukti seperti novel, catatan diary, mau pun foto polaroid cukup kuat untuk membuat mereka mendapatkan hukuman. Setelah ini lo temani gue ya, Lia? Kita laporin mereka," ucap Ferrel.

Adlia mengangguk. Perempuan itu mengenggam kedua tangan Ferrel.

"Aku bakal selalu menemani kamu, Fer. Sekarang ayo kita berdoa untuk ketenangan Kirana di alam sana. Saat ini Kirana pasti jauh lebih bahagia karena kita udah berhasil mengungkapkannya," ucap Adlia.

Ferrel tersenyum kecil. Laki-laki itu mengangkat kedua tangan sambil menundukkan kepala. Memberikan doa terbaik untuk Adik tercintanya, Almarhum Andhara Kirana Mahestri.

FERREL FERDIAN [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now