3. Mampus, Kan!

3.9K 433 9
                                    

Treya belum menyelesaikan polesan wajah saat pagi-pagi banget Ariendra sudah menelepon dan memberi kabar jika salah satu tim mereka terlibat skandal. Mandi Treya tadi jadi buru-buru banget, dong. Begitu sampai lahan parkir usai turun dari ojol, berbalut flat shoes, kaki Treya segera melangkah masuk gedung. Rasanya mau mengumpat begitu ingat jika ruangannya ada di lantai sepuluh. Sementara sejak tadi, ponselnya terus menjerit.

Lobi masih sepi lho saat Treya melawan waktu yang terus melahap kesabaran, tapi protes hanya sampai kerongkongan. Sambil menunggu pintu lift terbuka, Treya masih sempat memoles lipstick pada bibirnya. Mana salah ambil lagi.

Bodoh amat.

Begitu pintu lift terbuka, gegas Treya masuk sambil buru-buru memasukkan lipstick. Kakinya terus mengetuk lantai lift penuh risau, menunggu kotak tersebut membawanya hingga lantai kantornya.

Tasya kena skandal. Pembohongan publik, begitu kata Rend tadi. Tasya merupakan presenter utama kabari Seleberiti sekaligus aktris yang merangkap sebagai selebgram. Job tahunannya menjadi salah satu pemain film, job wajib menjadi presenter. Job suka-suka–kata Tasya sendiri, live instagram sambil marketing makanan endrose-nya. Treya punya firasat, jika pembohongan publik yang Tasya lakukan bisa jadi berkaitan dengan live streaming-nya atau endorse-nya.

"Maaf terlambat," kata Treya dengann terengah begitu membuka pintu meeting room. Dia meringis saat semua pasang mata memindainya. Selain Rend, sudah ada Pak Yezra, ada juga Bu Andin selaku direktur utama ABC TV.

Di tempatnya, Rend menajamkan tatapan sebelum memberi kode dengan mantanya pada Treya untuk duduk di sampingnya. Pelan-pelan sambil memunduk, Treya duduk.

"Kita lanjutkan," kata Bu Andin santai.

Pandangan Treya naik, memindai Tasya yang menunduk. Sementara di sudut ruangan terdapat layar proyektor yang menampilkan potret Tasya sedang live streaming.

"Di sini kamu memberi gestur sempat mematikan siaran live. Benar, Tasya?"

Tasya mengangguk. "Benar, Bu."

"Tapi ternyata livenya belum berakhir."

Sekali lagi Tasya mengangguk.

Treya menipiskan bibir, pasti sulit sekali menjadi seleberiti, beruntung dia hanya berkecimpung di balik layar.

"Dan kamu memuntahkan produk mpek-mpek yang baru kamu makan lantas tertangkap kamera. Bisa saya tahu alasannya, Tasya?" lanjut Bu Andin.

Tasnya meringis sebelum pandangannya naik. Yang lain menyimak.

"Bukan karena rasanya tidak enak, melainkan karena saya sedang diet."

"Sementara dalam video kamu sempat bilang mpek-mpek tersebut tidak akan memengaruhi program diet seseorang. Gimana tuh maksudnya?"

Tasya hanya mampu menunduk dengan wajah yang sudah kusut. "Saya takut, Bu. Karna beberapa makanan meski punya tagline tidak memengaruhi program diet, tetap bisa berisiko," jelas Tasya.

Bu Andin hanya manggut-manggut. "Okay. Kamu melakukan pembohongan publik dan masyarakat berbondong-bondong mengirim hate speech sama kamu termasuk kantor kita."

Tasya meringis, merasa bersalah dengan keteledorannya.

"Kamu termasuk salah satu publik figur yang sering tersorot media. Kamu sadar, Tasya?"

"Sadar, Bu."

"Hampir nggak ada yang nggak mengenal kamu. Masalahnya, karena itulah, kami nggak bisa mempertahankan kamu di sini lebih lama."

Fauxbae'ing | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang