05

153 19 0
                                    

"Jongseong!"

Sang pemilik apotek itu menoleh saat namanya disebut, mendapati seorang asisten kecilnya bersama Yaksha yang selalu menitipkan si kecil padanya.

"Ddeonu!" teriak seorang anak kecil dari balik meja, anak kecil itu berlari dan memeluk Sunoo dengan erat.

"Uwon.." Sunoo membalas pelukan itu.

Mengabaikan kedua anak kecil yang tengah berpelukan, Jongseong mendatangi Jungwon yang menatapnya kesal.

"Ada apa dengan wajah jelekmu itu?" tanya Jongseong.

"Apa yang kamu berikan pada Sunoo?" Jungwon bertanya tanpa basa-basi.

"Apa? Aku hanya memberinya obat dan camilan seperti biasa." Jongseong mengangkat bahu.

"Dia bilang ingin mintcho. Apa itu mintcho?"

"Mintcho?" Kini Jongseong yang mengernyitkan dahinya. "Apa itu?"

"Astaga, Sunoo bilang kamu yang memberinya makanan itu kemarin."

Jongseong berpikir sebentar sebelum beralih pada Sungwon yang sedang memberikan susu kelapa pada Sunoo.

"Uwon."

"Iya, Kak Seongie?"

"Kamu tahu apa itu mintcho?"

"Mintcho itu mintchoco, Kak Seongie." jawab Sungwon tanpa beralih dari Sunoo yang tengah meminum susu pemberiannya.

"Apalagi itu mintchoco?" sahut Jungwon yang semakin mengerutkan keningnya, membuat Sungwon mengerang kesal.

"Mintchoco! Mint chocolate! Coklat dicampul dengan mint! Lasanya manis-manis pedas, enak!" Sungwon berseru sambil menodongkan jempolnya.

"Coklat dicampur mint? Apa enaknya?" lirih Jungwon pada Jongseong yang menggeleng pelan.

"Entahlah, aku juga tidak suka. Mereka berdua yang menghabiskannya."

"Astaga, bagaimana cara mendapatkannya?" tanya Jungwon.

"Ada di kios Wanmin, kalian bisa beli disana. Tidak terlalu laris, karena tidak semua orang menyukainya." Jongseong menjelaskan.

"Bagus, terima kasih. Akhirnya kamu berguna juga selain menjadi pakar obat untuk kecilku." Jungwon menepuk pundak Jongseong sebelum beralih pada Sunoo yang sedang membantu Sungwon meracik obat.

"Sunoo, ayo pergi. Kita akan beli mintcho."

"Wah.. ayo, Kak Wonie.."

•••

"Halo, Tuan Mao.."

Seorang pria yang tengah memasak di balik meja jajaran makanannya itu menoleh saat mendengar suara datar yang sangat familiar.

"Oh, halo Sunoo. Apa kamu ingin membeli sesuatu?" Tuan Mao bertanya dengan nada ramahnya, sangat berbanding terbalik dengan tubuhnya yang kekar.

"Dia ingin coklat mint, apa masih ada?" Jungwon menjawab agar si kecil tidak meminta makanan lain yang hanya menggugah matanya.

"Tentu saja, masih ada banyak. Berapa banyak yang kamu mau?" balas Tuan Mao.

"Jika aku beli tiga ribu mora, berapa banyak yang kami dapat?" ujar Jungwon sambil menyerahkan sekantong mora.

"Wah, banyak sekali." Tuan Mao berbalik, tak lama ia kembali dengan satu toples penuh coklat mint.

"Mintcho.." mata Sunoo membulat saat melihat jumlah coklat mint di toples yang sudah berpindah ke tangan Jungwon.

"Terima kasih, tampaknya Sunoo benar-benar menyukai coklat mint itu." ujar Tuan Mao yang dibalas kekehan oleh Jungwon dan anggukan oleh Sunoo.

"Kalau begitu kami permisi, terima kasih Tuan Mao!"

"Sama-sama, selamat menikmati perjalanan kalian!"

Jungwon membawa toples besar itu dengan satu tangannya, lalu tangan lainnya ia gunakan untuk menggandeng tangan mungil Sunoo yang tengah sibuk mengunyah coklat mint.

"Enak?" tanya Jungwon retoris.

"Enak.. terima kasih Kak Wonie.." jawab Sunoo sambil memiringkan kepalanya, membuat Jungwon gemas.

"Sama-sama, ingat jangan makan terlalu banyak. Jika gigimu rusak, itu tidak akan tumbuh lagi." ujar Jungwon yang mendapat anggukan acuh dari Sunoo.

"Kak Wonie mau..?" Sunoo menyodorkan coklatnya, menatap Jungwon dengan polosnya.

Jungwon menatap coklat itu dengan alis menyatu, ia bisa membayangkan betapa anehnya rasa coklat itu.

"Ayo dicoba dulu, Kak Wonie.." bujuk Sunoo yang akhirnya diiyakan oleh Jungwon.

Tak sampai sepuluh detik setelah coklat itu masuk ke mulutnya, dahi Jungwon langsung mengkerut.

"Enak kan..?" Sunoo menunggu jawaban dari Jungwon yang masih mengunyah.

"Aneh, Kak Wonie tidak suka." Jungwon menggeleng, membuat Sunoo mengangkat bahunya dengan acuh.

"Ya cudah, bial Ddeonu caja yang mam cemua coklatnya."

"Tidak ingin membaginya dengan Sungwon? Wah, Ddeonu jahat sekali." ujar Jungwon yang membuat mata Sunoo membulat.

"Oh iya, Uwon.. Nanti akan Ddeonu bawakan Uwon bial bica mam cama-cama."

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita taruh coklat ini di rumah dan lanjut jalan, oke?"

"Oke.."

•••

Kak Wonie : Jungwon
Uwon : Sungwon
jan kebalik ya bestie

terima kasih sudah membaca^^
sampai jumpa-!

🍓iru

Former Life Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang