08

226 18 0
                                    

Dahulu, sepasang suami istri hidup bahagia di rumah mereka yang besar. Sebuah rumah yang merupakan hasil kerja keras pasangan itu yang berprofesi sebagai apoteker. Tentu saja, bekerja di bidang kesehatan di masa itu adalah sesuatu yang patut dibanggakan.

Dua tahun setelah rumah itu dibangun, lahirlah seorang anak laki-laki yang menambah kebahagiaan di rumah tersebut.  Anak laki-laki yang selalu memainkan violetgrass di gudang penyimpanan saat pasangan itu sedang bekerja.

Karena ulahnya tersebut, pasangan suami istri itu pun membuat taman violetgrass di depan rumah agar mereka tidak kehabisan bunga herba itu.

Tidak ada masalah yang menimpa keluarga tersebut selama bertahun-tahun. Apotek mereka semakin dikenal dan anak laki-laki mereka tumbuh dengan baik.

Sampai anak laki-laki itu berulang tahun yang ke-enam. Dia meminta agar diperbolehkan untuk memetik violetgrass sendirian. Tentu saja pasangan itu melarang, anak mereka masih berumur enam tahun!

Di alam liar, violetgrass tumbuh di tebing-tebing batu Liyue yang tinggi dan kasar. Benar-benar sulit untuk mencari violetgrass di luar sana. Sebelum membuat taman violetgrass, pasangan itu selalu membayar orang untuk mencarikan violetgrass. Dan karena anak laki-laki mereka sangat suka dengan bunga itu, akhirnya mereka mengeluarkan biaya lebih untuk membuat lahan violetgrass yang sangat sulit.

Namun sayang, saat itu apotek juga sedang ramai hingga anak laki-laki mereka kurang mendapat pengawasan. Diam-diam, anak itu mengendap keluar dari area desa.

Menaiki bukit, sekaligus memetik dan mengecap bunga manis yang dilewatinya. Sesekali bersembunyi saat tak sengaja menemui satu atau dua ekor vishap, dan menyapa para pengoleksi harta karun yang sedang beristirahat.

Terus mencari hingga matahari mulai terbenam. Dan di saat yang bersamaan, dilihatnya setangkai violetgrass tepat di tebing, diatas kepalanya.

Dengan mata berbinar, tubuh itu segera memanjat keatas hingga tangan mungilnya hampir meraih tangkai bunga itu..

GRRRK, SIIING

Getaran hebat beserta cahaya silau menerpa matanya, membuatnya terkejut hingga hilang keseimbangan. Pegangannya pada tebing itu terlepas, tubuhnya terjatuh diatas tebing batu yang keras.

Kakinya mati rasa, tidak bisa digerakkan sama sekali. Getaran aneh itu berlanjut, hingga merobohkan tebing dan membuka sebuah gua.

Melihat pohon-pohon yang tumbang, tubuh kecil itu gemetar dan tanpa pikir panjang ia merangkak masuk ke dalam gua.

Getaran kembali muncul dan meruntuhkan sebagian area didalam gua, tenggelam di air yang sangat dingin.

Anak itu terkejut, sejauh apa ia terjatuh hingga sekarang ia berada tepat diatas air laut?  Tangan mungil itu tertangkup, berdoa agar area yang ia duduki ini tidak ikut runtuh.

Sepuluh menit ia bertahan, akhirnya getaran itu berhenti. Ia melihat ke pintu gua yang sayangnya telah tertutup sebagian. Dengan kaki yang patah, tak mungkin ia dapat memanjat bebatuan itu untuk keluar. Lagipula, ia tak tahu bagaimana keadaan diluar sana. Bisa saja diluar merupakan laut dan ia langsung tenggelam karena ia tidak bisa berenang dengan kaki yang patah.

Ia merangkak mendekati area yang tertutup air laut. Duduk diujung batu dan mencelupkan kakinya di air yang sangat dingin itu. Ia berharap, ia mendengarkan apa kata orang tuanya.

•••

"Anak nakal." ujar Jungwon sambil menatap Sunoo yang tertidur pulas di pelukan Jeongin.

Jeongin mengangguk, tangannya mengelus rambut Sunoo.  "Anak nakal yang entah kenapa, tidak bisa dimarahi."

Jungwon mengangguk, mengiyakan ucapan Jeongin. "Lalu, bagaimana kamu menemukannya?" ia bertanya sambil memperbaiki posisi duduknya.

Mereka berada di dalam 'rumah' Sunoo, omong-omong. Rumah itu tidak ada yang rusak, ajaibnya. Namun keadaan di dalamnya sangat berantakan.

"Aku sedang berjalan-jalan, lalu aku merasakan hawa yang sangat dingin dari dalam gua. Saat aku periksa.. Ya, Sunoo sudah tergeletak tak bernyawa didalam sana. Dengan setangkai bunga manis ditangannya." jawab Jeongin dengan tatapan sendu pada Sunoo.

"Lalu kamu membawanya ke utara?"

"Iya."

"Menghidupkannya?"

"Iya."

"Jadi kamu membunuhnya, lalu menghidupkannya?"

"Iya, Jungwon."

Jungwon menghela napas, membaringkan tubuhnya diatas kasur yang berdebu. "Makanya, kalau latihan itu hati-hati."

"Ya mana aku tahu ada anak kecil yang sedang mengambil violetgrass disitu." sanggah Jeongin.

"Ya sudahlah, lagipula dia sekarang bersama kita. Lebih tepatnya, bersamamu. Dia akan hidup menemanimu selama kamu juga masih hidup." Jungwon memejamkan matanya, lelah.

"Saat kami pergi nanti, entah karena apa, jangan terlalu bersedih." gelak Jeongin.

"Enak saja, aku akan ikut mati juga. Aku tidak akan membiarkanmu berdua saja bersama Sunoo dialam sana." tukas Jungwon kesal, yang membuat tawa Jeongin semakin nyaring.

"Ya, ya, terserahmu saja." ujar Jeongin sebelum bangkit dan ikut berbaring disamping Jungwon, dengan Sunoo yang masih nyenyak diatasnya.

Former Life Memories : Finish

TAMAAAAAT~~~
Akhirnya book gabut selama puasa ini tamat juga ㅠㅠ

btw, ini sedikit glosarium :D
- Adeptus : ordo mahluk kuat yang dikumpulkan oleh dewa pemimpin Liyue selama masa perang. Wujudnya seperti hewan namun terlihat lebih indah, beberapa yang masih ada hingga sekarang berwujud rusa, kambing, dan angsa.
- Half adeptus : keturunan adeptus dan manusia
- Yaksha : roh alam kelas atas yang ditugaskan oleh dewa pemimpin Liyue untuk menjaga Liyue, itulah kenapa Jungwon cukup sibuk dan sering menitipkan Sunoo pada Jongseong
- Vishap : mahluk ganas yang tubuhnya dilindungi dengan batu

itu aja kayaknya, kalo ada yang kurang mungkin bisa ditanyain aja disini
tanya aja, gausah malu-malu karena iru sendiri orangnya malu-maluin

oh iya, terima kasih yang udah baca book fantasi aneh ini dari awal sampe tamat 🥺
seneng banget ada yang baca, jujur. karena ini book yang iru bawa abis rest cukup lama. diketik juga karena gabut pas puasa. jadi, terima kasih  🥰🥰

satu lagii, selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan-! semoga uang angpaonya banyak ya 😔🙏

stay safe and healthy,
sampai juga di book lainnya-!

🍓iru

Former Life Memories Where stories live. Discover now