part 19

4.7K 515 0
                                    

Hwang Hyunjin, ketua kelas dari kelas 11 ipa1 itu, memiliki karisma yang sangat kuat dan menjadi salah satu pria tertampan dan terpopuler di sekolah, setelah Jaemin tentunya.

Hari ini ia tengah berada di kantin bersama dengan teman-temannya. Tapi bukannya memesan makanan, ia lebih memilih memandang seseorang yang begitu indah untuknya.

Dan itu adalah Mark.

Istri Jaemin.

"Lo ngapain?"
Tanya Jeongin yang sedang duduk di sebelahnya. Mereka berdua teman sekelas. Minho dan Han juga ada disana.

"Gue lagi ngeliat masa depan gue"
Ucap Hyunjin dengan senyuman tampannya. Jeongin menoleh ke arah pandang Hyunjin dan sedikit menghela nafas saat sadar objek apa yang tengah di pandang oleh teman penuh dramanya ini sedari tadi.

"Masa depan lo? Masa depan orang itu woi!"
Ucap Jeongin, lalu mengusap wajah Hyunjin agar pria itu berhenti melirik kearah Mark yang tengah makan siang bersama teman-temannya. Hyunjin yang mendengar hal itu langsung berdecak pelan.

"Sebelum jalur kuning meleng-"

"Mereka berdua udah nikah"
Potong Jeongin.

"Iya juga"
Ucap Hyunjin yang tersadar. Jeongin yang melihat raut wajah sang teman hanya bisa kembali menghela nafas.

"Lagi pula, suaminya si Mark itu kan si Jaemin. Yakin lo mau ngelawan dia?"
Ucap Han sambil mengunyah makanannya. Hyunjin kembali berpikir.

"Dia anak dari pemilik sekolah ini dan dia dari keluarga Na. Belum lagi popularitasnya yang tinggi banget, ya walau gue akuin dia berandalan tapi dia cukup pintar untuk jadi rangking dua di kelasnya"
Sambung Minho. Hyunjin kembali berpikir, lalu menoleh kearah Jeongin yang duduk di sebelahnya.

"Jaemin itu anak kelas mana?"
Tanya Hyunjin, yang berhasil membuat ketiga temannya hampir tersedak makanan mereka masing-masing.

"Percuma lo ketua kelas tapi nggak tau soal begituan"
Ucap Han mengusap mulutnya.

"Gue nggak sempat merhatiin yang lain, karena perhatian gue hanya tertuju pada Mark seorang"
Ucap Hyunjin dengan lebaynya. Ketiga temannya kembali menahan mual.

"Jaemin itu anak kelas 11 ips 1, dia kapten basket sekolah"
Ucap Minho menjelaskan posisi Jaemin di sekolah ini.

"Kapten basket sekolah?"
Tanya Hyunjin ulang. Ketiganya mengangguk.

"Haah..andaikan saja gue yang jadi suami Mark. Pasti dia akan hidup bahagia"
Ucap Hyunjin dengan helahan nafasnya sambil terus memandang kearah Mark. Jeongin ingin kembali menyela perkataan Hyunjin namun kehadiran seseorang membuat ia terdiam begitupun dengan Minho dan Han kecuali Hyunjin yang masih memandang kearah Mark.

Itu Jaemin bersama dengan ketiga temannya, yang langsung menghentikan langkahnya dan memandang tajam kearah mereka, saat mendengar perkataan Hyunjin mengenai istrinya.

Jeongin menyenggol lengan Hyunjin agar berhenti memperhatikan Mark. Namun Hyunjin malah mendengus pelan.

Gebrakan kuat Jaemin berikan di atas meja mereka. Menarik atensi dari semua siswa yang ada disana, termasuk Mark dan ketiga temannya.

Hyunjin yang akhirnya sadar langsung menoleh kearah Jaemin yang tengah menatap tajam kearahnya.

"Kearah mana lo ngeliat!?"
Tanya Jaemin dengan tatapan marah dan kesalnya. Hyunjin tidak takut, tapi ketiga temannya iya. Mereka bahkan sudah meneguk ludah mereka dengan gugup.

"Mark-"

"Brengsek!"

Jaemin langsung menarik kerah baju Hyunjin sampai anak itu tertarik berdiri. Tatapan Jaemin begitu tajam namun Hyunjin masih tidak takut sama sekali.

Ketiga teman Jaemin hanya diam saja, tidak berniat memisahkan atau apapun itu.

"Nana!"
Teriak Mark yang berjalan menghampiri sang suami. Ia pasti mendengar keributan yang di timbulkan oleh mereka.

"A-Ada apa?"
Tanya Mark panik dan gugup. Ia juga jadi takut saat melihat tatapan Jaemin yang mengerikan untuk di lihat.

"Dia suka sama kamu, sayang!"
Ucap Jaemin dengan nada tingginya. Membuat semua orang yang ada disana langsung terdiam.

Mark mematung.

Astaga, astaga, apa suaminya sedang cemburu?

"Ya gue memang suka sama Mark. Kenapa?"
Tantang Hyunjin.

"Sialan!"
Jaemin ingin meninju wajah Hyunjin namun Jeno menghentikannya.

"Ini masih di sekolah"
Ucapnya. Jaemin tersadar, lalu melepas cengkraman tangannya pada kerah baju Hyunjin.

Hyunjin terlihat membenarkan bajunya, sambil terus tersenyum tenang.

"Pulang sekolah, lo mau kita ketemuan dimana?
Tantang Jaemin. Hyunjin yang mendengar hal itu terkekeh pelan.

"Sorry, tapi gue nggak suka kekerasan"
Ucapnya berlagak sombong.

Tentu saja Hyunjin menolak ajakan Jaemin untuk adu kekuatan, karena ia pasti akan kalah. Belum lagi teman-temannya yang tidak bisa di andalkan. Jaemin itu bukan hanya petarung jalanan tapi dia itu pemegang sabuk hitam di taekwondo, jadi tidak mungkin Hyunjin yang tidak bisa beladiri sama sekali melawan pria seperti Jaemin.

"So?"
Tanya Jaemin.

"Kita tanding basket"
Ucap Hyunjin dengan pedenya. Jaemin hanya diam saja tanpa respon yang menarik.

"Oke"
Ucapnya dengan tenang.

"Pulang sekolah, kita ketemuan di lapangan basket"
Lanjutnya yang langsung pergi dari sana sambil menarik tangan sang istri.

Hyunjin terlihat melambaikan tangannya kearah Mark, namun terhenti karena Jeongin yang menggeplak kepalanya.

"Lo mau ngelawan dia sama siapa, anjir?"
Tanya Jeongin.

"Kan ada kalian"
Ucap Hyunjin sambil cengengesan. Ketiga temannya yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi tingkah temannya ini.























































KevanoAlvynSuldarta

Different But Already Married (MinMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang