"Kau hidup"
"Kau benar benar kembali dan berada di hadapanku"
"Saudara kembarku... Adikku, Nanase Riku"
.
.
Bagaimana jadinya jika seorang yang sudah 'tiada' kembali hidup? Hidup dengan tubuh yang sehat?
.
.
Namun pasti... Suatu keinginan yang ter...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jarum panjang di jam telah berputar melewati seluruh angka untuk kesekian kalinya. Ruangan yang hening itu ditemani oleh suara detik jam yang memenuhi.
Kelopak mata itu sempat terpejam selama beberapa kali bersamaan dengan kepala yang hampir jatuh ke depan. Kedua matanya menyipit dan sudah tidak sanggup lagi untuk terus terbuka. Lelaki bersurai merah itupun menaruh kepala di bahu sang kakak.
Mengalihkan fokus yang awalnya tertuju pada buku yang dibacanya, Tenn menolehkan kepala sedikit pada adiknya yang sudah nampak mengantuk "Riku pergilah tidur ke kamar," suruhnya.
Namun yang disuruh malah merengek kecil dengan menduselkan dahinya pada tengkuk leher kakaknya, "Ehngg gamau!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadilah anak baik dan tidurlah Riku," Ucap Tenn.
Tetapi perkataan Tenn diabaikan oleh adiknya. Riku melingkarkan lengannya ditubuh Tenn dengan menyembunyikan wajahnya "Ehnggmm!"
"Jangan merengek seperti anak kecil! Tidur sana di kamar!" perintah Tenn.
"Huwee Tenn-nii jahatt!!" rengek Riku melimpahkan seluruh berat badannya kepada kakaknya, hingga yang menanggung beban itu menjadi oleng serta menjatuhkan buku yang dipegangnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.