16. Hancur (2)

99 11 0
                                    


Masih dengan Alifa, Sherly dan Dani ya???..

Di temani hujan nih, guys..

Semoga hujannya membawa berkah, yang baca ceritaku juga betah.

Amien...

🤗🤗🤗

Happy reading..

🌞🌞🌞

Waktu sudah beranjak sore namun, suasana di rumah ayah Bayu masih ramai dengan para tamu yang datang.
Beberapa teman kerja Sherly juga kolega Dani nampak hadir untuk memberikan selamat atas pernikahan mereka berdua.

Suasana kekeluargaan sangat terasa. Karena resepsi kali ini mengusung tema garden party. Semua tamu berbaur untuk menikmati jamuan.

Alifa memposisikan dirinya sebaik mungkin sebagai keluarga tuan rumah. Ia beberapa kali mengobrol dengan tamu yang ternyata secara kebetulan sudah Alifa kenal.

       Saat ini Alifa tengah beristirahat di sebuah kursi yang agak jauh dengan pelaminan. Kakinya sedikit kebas karena berjalan kesana kemari.

Sebuah gelas minuman dingin berperisa jeruk, mampir di depannya. Alifa memindai gelas tersebut hingga pada pemberinya.

Ternyata om Adi lah yang menyodorkan gelas tersebut. Dengan senang hati, Alifa menerima pemberian om nya itu.

Lelaki empat puluh lima tahun itu mengambil posisi duduk di samping keponakan kesayangannya itu.

"Tante mana, om?" tanya Alifa mencari istri Om nya.

"Tantemu lagi bantu-bantu di belakang"

"Oh.. si Riski mana?" tanya Alifa yang tidak melihat sepupunya yang masih berusia lima belas tahun itu.

"Nggak tahu, ke mana dia? Paling juga kenal temen baru. Ngomong-ngomong, perasaan kamu gimana?" tanya om Adi mengalihkan pembicaraan.

"Sudah lebih baik, om. Sibuk di kantor ngebuat Alifa lebih bisa menerima kenyataan."

"Syukurlah kalau gitu, om juga ikut seneng dengernya. Om khawatir kamu kenapa-kenapa"

"Nggak lah om, Alhamdulillah Alifa kuat. Nggak akan mungkin juga Alifa bakar rumah ayah cuman gara-gara di tinggal nikah" canda Alifa mencoba mencairkan suasana. Yang nyatanya mampu membuat om nya tersenyum.

"Om percaya kamu kuat, karena kamu hebat. Bisa memerangi emosi dan gejolak rasa tak rela yang ada di hati kamu."

"MasyaAllah, Alhamdulillah. Alifa tumbuh dengan cinta, jadi nggak mungkin Alifa jadi orang yang bertindak di luar batas. Kalau boleh jujur, sakit om, kecewa juga. Tapi, apa boleh buat? Semua di luar kehendak Alifa" ucap bijak Alifa panjang lebar.

"MasyaAllah, kelak semoga kamu dapet jodoh yang lebih baik" doa tulus om Adi, yang tidak di amini Alifa.

Jujur saja, ia masih enggan untuk memikirkan cinta. Setelah kegagalan berhasil merenggut seluruh perasaannya.

Om dan keponakan itu akhirnya kembali berpisah. Karena om nya masih harus menjalankan tugasnya sebagai penerima tamu.

Alifa juga kembali berbaur dengan para tamu undangan. Karena ia juga memiliki bagian menyambut tamu seperti om nya.

🌞🌞🌞

      Tepat pukul lima sore, acara resepsi pernikahan itu selesai. Rumah ayah Bayu sudah nampak sepi. Karena sebagian besar keluarga sudah kembali ke rumah masing-masing. Tinggal pegawai wedding organizer yang masih beberes di sana.

Alifa sedang berada di kamarnya. Ia tengah memeriksa email yang di kirimkan seorang relasi bisnis pak bos galaknya. Di temani suara mengaji dari televisi di kamarnya, ia tampak tenang menggarap kerjaannya.
       
       Sementara itu, di kamar Sherly. Sepasang pengantin baru itu tengah merebahkan diri selesai mandi. Dua orang itu nampak berpelukan, menyalurkan rasa bahagia yang tengah membuncah.

Pergilah Tanpa Hati (Open PO, 14-24 Mei 2023)Where stories live. Discover now