• 14 • Putus Cinta

83 18 22
                                    

Ok fine...

Mau ngucapin selamat dulu buat book Alfarel Karena udah 1,8k. Bangga banget sama readers yang setia nunggu. Makasih vote dan komen nya. Makin semangat lagi kalau nulis.

Apalagi kalau vote dan komennya nambah banyak.

Beuhh happy

Readers gimana kabarnya?. Semoga sehat dan happy kiyowo juga ya ♡

Masih lanjut gak sih??

Happy Reading

     Selama 2 minggu kebelakang, kerjaan Farel hanya meringkuk di atas ranjang setelah pulang sekolah. Dia yang biasanya selalu pulang larut karena selalu berada dirumah Vita, berubah menjadi anak rumahan yang pendiam.

Rumah besar yang hanya diisi oleh dirinya dan Papahnya. Juga asisten rumah tangga yang selalu pulang, karena rumahnya berada di belakang kompleks tempat kediaman Farel.

Selalu melupakan makan, tidak mood untuk beraktivitas seperti biasanya. Kerjaannya meng'otak-atik benda pipih dan berselancar didalamnya.

Pesan-pesan yang memenuhi handphone nya hanya ratusan bahkan ribuan dari grup. Tidak ada pesan random lagi dari Vita.

Se-kangen itukah Farel pada Vita. Tidak ada yang tahu karena Farel tidak memberitahu pada orang lain. Tapi mungkin mereka melihat dari kelakuan Farel yang berbeda.

Jika biasanya Farel dan Vita selalu bersama, sekarang bertegur sapa saja tidak.

Pernahkah kalian berfikir?

Farel dan Vita yang hanya memiliki hubungan pertemanan saja bisa saling marahan karena hal kecil. Apalagi ketika mereka sudah menjadi mantan?

Itu yang tidak mau Farel lalui. Ia sadar semua ini berat, tapi ia juga yakin bisa menjalaninya. Walaupun banyak jalan yang berlubang?

"Gini ya rasanya galau?" Monolog Farel bertanya pada dirinya.

Ia bangun dari ranjang lalu duduk dimeja belajarnya. Menyalakan sound yang ada disana, lalu menyetel kumpulan lagu-lagu mellow barat.

Percaya atau tidak, Farel itu hatinya lembut. Selembut pantat bayi.

Kembali tiduran di ranjang dan menutup seluruh tubuhnya sampai sebatas dada menggunakan selimut bermotif garis warna hitam yang selaras dengan kamarnya yang serba hitam namun terkesan cool.

"AAAA LAMA LAMA GUE BISA GILA!."

***

Sudah pukul 8 malam tepat saat mobil milik Anggara yang baru saja masuk gerbang. Dan Farel yang masih tertidur sedari pulang sekolah.

Anggara berteriak dari lantai bawah tidak ada sahutan apapun dari anaknya. Karena Anggara tahu Farel jarang keluar rumah akhir-akhir ini. Ia juga keheranan dengan sikap Farel.

"Farelll turun.. papah udah pulang bawa hadiah,"  Teriak Anggara

"Ckk, ini anak nakal, makin besar makin nyebelin,"

ALFAREL [On Going]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ