after

422 54 16
                                    

milsun one shot au
cw // post breakup


• after •


sunwoo tidak tau harus bersikap bagaimana sekarang. yang sejak tadi dilakukannya hanya menatap ke luar dari balik kaca, memperhatikan interior cafe, atau menatap sekumpulan orang yang mengantri di kasir. opsi paling terakhir yang dia lakukan adalah mengaduk secangkir vanilla latte miliknya.

sama sekali tidak ingin menatap pria di hadapannya.

tidak, dia tidak mau.

"sunwoo..."

sunwoo yang tidak sadar melamun tersentak kecil, buru-buru mendongak dan menatap pria yang saat ini duduk berhadapan dengannya.

ada sedikit rasa sesak saat matanya bertemu tatap dengan pria itu, namun segera ditepisnya.

"ya?"

pria itu tersenyum kecil, menyadari tingkah sunwoo yang tidak biasa.

"biasanya kau akan menjawab 'apa sih!' jika kupanggil"

"ya... itu karena kita sudah lama tidak bertemu, mungkin..?"

pria itu mengangguk kecil, "bisa jadi."

setelah itu tidak ada yang bersuara. keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

dalam hati sunwoo berharap pertemuan ini segera berakhir. dia tidak suka berada di situasi canggung bersama dengan orang yang susah payah dilupakannya.

"aku masih menempati flat kita"

"dengan kekasihmu?"

"lelaki yang waktu itu bersamamu?" tambah sunwoo.

pria itu terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "tadinya, tapi kami sudah tidak tinggal bersama lagi sejak dua minggu yang lalu"

"kenapa?"

"we broke up"

"oh? maaf.."

"i'm the one who should apologize to you. bukan, harusnya aku memohon ampun karena sudah menyakiti–"

"stop, jangan dilanjut."

"sorry.."

sunwoo kembali mengaduk latte nya. "dari dulu kamu minta maaf terus, kak. aku bosan dengarnya"

"jangan bilang maaf lagi." finalnya.

sunwoo tidak suka jika ada orang yang selalu mengungkit atau menyinggung hal-hal yang sudah terjadi. untuk apa sih? pikirnya.

pria di hadapannya kembali buka suara. "kamu susah sekali dihubungi."

"aku ganti nomor"

"boleh aku tau nomor barumu?"

sunwoo terdiam sebentar, menimbang apakah harus memberikan nomor barunya atau tidak. "kemarikan ponselmu"

pria itu memberikan ponselnya. sunwoo dengan cepat mengetikkan digit nomor yang sudah dihafalnya di luar kepala.

"sudah" sunwoo menyerahkan kembali ponselnya kepada si pemilik.

"terima kasih"

sunwoo hanya balas dengan senyum simpul.

"bukan gayamu sekali bilang terima kasih, kak." ujar sunwoo baru menyadari ucapan pria yang sedari tadi tidak berhenti memperhatikannya.

"seseorang pernah berkata padaku kalau kita harus menghargai pemberian orang lain dengan mengucapkan terima kasih."

aster • milsunWhere stories live. Discover now