03. BERTIGA

120 15 69
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Meskipun ada ribuan jalan, namun mengapa sangat sulit untuk keluar?"

«selamat membaca»

Suasana ramai kantin menyambut kedatangan siswa-siswi SMA Andromeda seusai mengikuti pembelajaran yang menurut mereka sangatlah membosankan, apalagi mapel paling tak diminati hadir pada hari yang panas ini.

Berjalan gusar ke arah bangku paling pojok dekat toko penjual mie ayam milik pak Slamet, Kanara buru-buru mendudukkan dirinya di dekat jendela dan mengambil satu benda persegi untuk dijadikan kipas. Cuaca hari ini sedikit panas dari biasanya, membuat Kanara lagi-lagi harus mendinginkan tubuh dan juga pikirannya agar tak terbakar layaknya tersulut api.

Kanaya datang bersama teman-teman Reynald yang berjalan dibelakangnya. Lantas, gadis berambut panjang sepunggung itu duduk di samping Kanara dan mengambil satu botol mineral, lalu meneguknya dengan cepat.

"Pelan-pelan nay, kalo minum," ujar Reynald setelah mendudukkan tubuhnya di depan kursi Kanara dan Kanaya.

"Can! Gue pesen es teh, es batunya banyakin!" seru Kanara kepada Chandra yang sudah mengantri di depan toko mie ayam milik pak Slamet.

"Tumben lo pesen es? Biasanya kopi?" tanya Reynald.

"Cuacanya panas Rey, nanti kalo dingin baru minum kopi," jelas Kanara, diberi anggukan singkat dari cowok berjam tangan hitam itu.

"Pada pesen apa nih? Gue pesenin, cepet!" Seorang cowok dengan kancing seragam yang ia lepas semua sehingga menampilkan kaos hitam di dalamnya itu menyerahkan satu lembar kertas serta lengkap dengan sebuah bolpoin.

"Tumben lo mau ngantri, gal? Pake acara pesenin segala, mau apa lo?" Reynald nampak curiga dengan gelagat teman seperjuangan nya itu.

Galang mendesah malas. "Gue baik salah, gue nyuruh - nyuruh salah, mau lo apa sih? Heran gue," protes Galang.

"Biasa aja dong, gal! Kita patut curiga, lo gak biasanya kaya gini." Kanaya menyahut, mengingat bahwa seorang Galang pranadipa adalah tipikal cowok pemalas yang setiap harinya tidur dipojok kelas selama jam pelajaran.

"Udahlah cepetan! Mba crush keburu balik tuh!"

Sontak ketiga remaja itu mengikuti pandangan Galang yang menuju pada seorang gadis berperawakan tinggi dengan bando berwarna pink yang berada diatas kepalanya itu.

"Siapa? Elsa maksud lo, gal?" tanya Kanara memastikan, sedikit tak percaya dengan pengungkapan Galang.

Sebab, Elsa dan Galang bagaikan Tom and Jerry saat dikelas, bagaimana tidak? Elsa Anastasia menjabat sebagai bendahara kelas, sedangkan Galang yang selalu menghindari apa itu uang kas, juga cowok itu yang selalu menolak untuk melakukan piket dan tidak mau di denda.

"Beneran, gal?!" Kanaya nampak tak percaya.

"Gak usah kaget gitu, nih gue kasih tahu. Cowok kalo sering ngajak cewek berantem, tandanya dia suka," jelas Reynald membuat Galang mengacungkan jempolnya.

"Udahlah! Cepetan, keburu gue berubah pikiran." Menyodorkan selembar kertas ke arah ketiga temannya itu, Galang bertolak pinggang tanpa mengalihkan atensinya ke arah seorang gadis berbando pink itu.

KANARA [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz