07. PATAH

60 8 0
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Terkadang patah hati adalah pelengkap sebuah hubungan, tanpa adanya ia, aku yakin kisah ini akan sangat membosankan."

«selamat membaca»

Kantin SMA Andromeda dipenuhi oleh siswa-siswi yang ingin mengisi perut kosong mereka, kerumunan itu terlihat jelas dari pintu masuk utama, membuat beberapa siswa memilih untuk kembali ke kelasnya.

Namun, tidak dengan kelima remaja itu yang kini menerobos kerumunan dan mencari tempat kosong untuk mereka duduki, meskipun sangat sulit dicari. Tempat favorit mereka pun sudah di dahului oleh siswa lain, sungguh sangat tidak beruntung.

"Rame bener buset, belum pada makan setahun kali, ya?" tanya Galang setelah keluar dari kerumunan.

"Duduk dimana nih, penuh semua." Kanara melihat sekeliling dan tidak menemukan tempat yang kosong.

"Bawa ke kelas aja yuk!" ajak Kanaya, merasa semakin sesak karena kedatangan segerombol siswa yang ia yakini akan membuat keributan di kantin.

"Di koridor tambah rame, Nay. Sambil bawa makanan gini kel lantai 3, gak jamin gue." Chandra menatap makanannya penuh nikmat, sangat disayangkan jika makanannya terjatuh akibat berdesak-desakan.

"Ya terus dimana?"

Cowok bertubuh bongsor itu mengedarkan pandangan, berharap menemukan celah untuk mereka tempati. Reynald akhirnya melihat sebuah bangku panjang yang terletak tak jauh dari mereka berdiri.

"Disana tuh, udah kosong." Tunjuk Reynald kepada para teman-temannya.

"Alhamdulillah bisa makan dengan tenang," ujar Galang setelah mendudukkan tubuhnya di bangku.

"Geseran dikit bisa gak?"

Seorang cowok dengan hoodie hitam yang membalut tubuhnya itu berdiri di hadapan mereka berlima, tepat di samping Galang.

Galang mendongak menatap Mario dengan datar, ia ingin menikmati makanannya tanpa gangguan. Sialan.

"Gak bisa udah mentok." Reynald menyahut, cowok itu sibuk mengaduk es teh nya.

Mario menatap Reynald sekilas lantas kembali ke arah Galang. "Lo galang, kan? Geseran dikit. Gak dapet tempat duduk gue."

"Geseran, Rey."

"Ogah"

"Lo mending cari tempat lain." Reynald menatap Mario dengan alis berkerut samar. Tidak suka dengan kehadiran cowok pemegang bass di band sekolahnya itu.

Rumor kedekatan Mario dengan Kanaya melesat cepat ke seluruh penjuru sekolah, bahkan sekolah lain mendengar berita yang menggemparkan satu minggu yang lalu.

"Nay" panggil Mario.

Kanaya mendongak dan sedikit salah tingkah, gadis itu kemudian menatap Reynald yang duduk di bangku ujung. "Rey, kasihan Mario gak kebagian tempat duduk."

Akhirnya, cowok yang tengah meminum es teh itu menggeser duduknya dengan tidak ikhlas.

"Nah, thanks." Mario mendudukkan tubuhnya, berhadapan dengan Kanaya. Cowok dengan alis tebal itu tersenyum menatap gadis ber-bando ungu itu, ah- dia jadi tidak sabar.

KANARA [COMPLETED]Where stories live. Discover now