18. Sebuah Tipuan

148 13 0
                                    

Sudah hampir pukul 12 siang Sonya menjalankan misinya, dia merasa jenuh dan bosan hingga memutuskan untuk pergi ke pantai yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana. Sonya berjalan sendirian menerobos Semar belukar, samar sudah terdengar debur ombak yang menghantam batu karang atau bertabrakan dengan ombak lainnya. Sonya menyibak sebuah ranting hingga terlihatlah hamparan lautan yang indah. Dirinya pun langsung berjalan di atas pasir putih, lalu duduk menatap air laut yang berwarna biru itu.

"Pulau ini sangat indah dan sejuk jadi pantas saja menjadi rebutan. Namun aku juga heran, apa sebabnya mereka memperebutkan pulau ini"

"Apakah ada rahasia lagi?"

"Hm, aku penasaran sekali"

Sonya berbicara sendiri sambil memeluk lututnya, matanya terus menatap kearah deburan ombak yang saling kejar. Ombak itu hanya sampai di kakinya saja, Sonya pun bangkit dan mendekati air itu.

"Garam di tempat ku habis, perlukah aku membawa air laut untuk membuat sup?"

"Ah jangan. Aku tidam tahu air ini sudah melewati apa saja" Sonya menggelengkan kepalanya dan kembali memainkan air tersebut. Saat itu dirinya melihat kearah kanannya, tanpa sengaja terlihat ada beberapa orang yang sepertinya baru saja tiba, merasa penasaran Sonya pun bangkit dan bersembunyi di balik belukar untuk melihat siapa mereka.

"Itu adalah ROGERS. Dan--- akh kenapa Celine bersama mereka," Sonya menggeleng tak percaya tapi sepertinya ini cukup menarik hingga dia mengaktifkan kamera berbentuk kupu-kupu. Benda tersebut melayang layaknya kupu-kupu, Sonya mengaturnya menggunakan layar hologram.

Sonya berjalan pelan dan tetap mengutamakan keselamatan dirinya. Terlihat mereka saling bicara sebelum pada akhirnya berjalan.

"Sejauh ini belum ada ciri-ciri pergerakan dari SIN, sepertinya kita berhasil hingga mereka tak mengetahui keberadaan kita disini"

"Jangan terlalu yakin, Sonya itu begitu pintar. Dia pandai bersembunyi," kata Celine.

"Tapi sepertinya dia tidak disini"

"Ah jika pun mereka ada, pasukan mereka kalah jumlah dengan alat-alat kita. SIN tak akan mampu mengalahkan kita"

Mereka pun memasuki sebuah hutan, sedangkan alat Sonya terus mengikuti dari atas, merekam suara dan pergerakan mereka, sedangkan Sonya tetap berdiri di tempatnya tadi namun tetap waspada dan hati-hati jika saja ada salah satu dari mereka yang  masih tersisa atau berkeliaran di daerah sekitaran sana. Saat itu terlihat bangunan besar, bangunan itu terletak diantara tebing di sekitarnya tempat tersebut merupakan markas rahasia ROGERS, orang-orang berlalu lalang disana bahkan terlihat beberapa sandra yang di ikat pada tiang-tiang besar. Namun sebelum kupu-kupu Sonya melihat lebih banyak, sebuah peluru berhasil menghancurkan benda tersebut hingga menjadi butiran kecil.

"Ah sialan. Tapi tak apa, setidaknya aku sudah mendapatkan informasi tempat mereka bersembunyi"

Sonya melangkahkan kakinya, hendak pergi.

"Hey, anggota SIN!"

Sontak Sonya kaget saat beberapa orang berteriak kearah dirinya. Dia langsung menutup mulutnya kembali dan berlari sekencang mungkin meninggalkan tempat itu, orang-orang terlihat mengejarnya dari belakang. "Ah gawat. Aku harus lari kemana"


DOR, DOR, DOR.

"TUNGGU!"

"Sial. Mereka menggunakan senjata" umpat Sonya sambil sebisa mungkin menghindari serangan peluru itu. Dia tak jadi berlari ke tempat warga, tapi ke hutan agar menghindari keributan juga menjaga identitasnya.

Sonya berlari begitu kencang hingga orang-orang itu sedikit tertinggal, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dirinya segera naik keatas pohon besar yang rindang dan bersembunyi setelah berada di puncak atas. Napasnya tersengal-sengal dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya, orang-orang tadi berhenti tepat di bawahnya.











SECRET ✓Where stories live. Discover now