36. Kembali Pulang

167 7 0
                                    

Jakarta

Karin menatap kearah buku yang terdapat soal-soal yang belum dia selesaikan. Karin pun menghela napas panjang sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Karin melihat kearah jam di tangannya dan kembali mengerjakan soal tersebut.

"Karin?"

"Y-ya. Saya belum!" Karin kaget saat tiba-tiba saja Gurunya memanggil namanya di saat otaknya sedang semrawut.

"Bapak tak akan bertanya tentang soal mu, tapi tentang Celine!"

"C-celine?" Karin jadi gugup dan tegang saat Pak Hanif mengatakan nama Celine, bahkan seisi kelas pun langsung menatap kearahnya yang jadi semakin tak karuan, jantungnya berdebar tak tentu dan batinnya terus berdoa agar tak ada apa-apa.

"Ya,  Celine"

"B-boleh"

Pak Hanif menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dia pun menatap kearah Karin. "Kemana Celine sebenarnya?"

"Pindah, Pak"

"Pindah?"

"Iya, dia pindah karena orangtuanya harus bertugas di luar negeri saat kemarin kita libur panjang itu, Pak"

Pak Hanif pun tersenyum. "Pindah ke luar negeri atau ke jeruji besi?"

Karin langsung terdiam dan menatap kearah Pak Hanif yang terus menatap wajahnya yang kini mulai pucat.

"Sudahlah, Karin. Tak perlu berbohong lagi pada kita semua, karena Bapak sudah tahu sebenarnya Celine itu di penjara karena dia sudah melakukan kasus pembunuhan pada kekasih sahabat nya, Sonya' kan?"

Karin benar-benar tak bisa berkutik lagi, dia langsung diam seribu bahasa tak berani untuk melihat kearah Pak Hanif maupun teman-temannya yang terkejut dengan perkataan Pak Hanif tersebut, jujur mereka baru tahu jika teman satu kelasnya masuk penjara karena kasus pembunuhan.

"Dan dia sudah pernah hamil kan?"

Karin semakin pucat dan meremas ujung rok-nya, tak mampu menjawab semua pertanyaan dari mulut Pak Hanif.

"Dan sebenarnya selama berada di bangku sekolah Sonya itu merupakan anggota dari SIN?"

Dalam hari Katin menjerit mengiyakan semuanya tapi bibirnya terasa kelu bahkan kini keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya.

"Dan..."

"Apalagi?"

"Dia sudah menikah dengan Tuan Muda Biorgino sejak usia 15 tahun?"

"D-darimana Bapak tahu semua itu?"

"Tuan muda yang memberitahu saya, semuanya dia katakan pada saya"

"Semua?" perasaan Karin kembali tak karuan. Bagaimana jika Edward mengatakan tentang siapa dirinya? Anggota dari SIN juga, Karin merasa sudah berada di ujung tanduk. Sepertinya itu hari terakhirnya bertemu dengan teman-temannya dan juga hari terakhirnya bisa sekolah.

"Iya, semuanya tentang Sonya. Kita semua sudah beeburuk sangka terhadapnya dan kita sudah dengan gampangnya mendepak Sonya dari sini, padahal semua itu hanyalah fitnah"

"Bapak menyesal?" tanya Karin yang sudah merasa lega. "Bapak menyesal sudah melepas murid yang begitu rajin dan baik itu?"

Pak Hanif terangguk. "Iya, saya menyesal!"












••••••












Nusa Tenggara Timur

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang