Kriinggg!
Sebuah alarm bepukul enam pagi tepat, berbunyi dengan keras. Megalodon yang tertidur nyenyak, ia pun kaget. Selepas itu, Megalodon mematikan alarmnya.
"Hoaahh ... malam ini aku tidur terlalu nyenyak, ya sudah waktunya aku mau persiapkan makanan buat adikku dan Thron," ucap Megalodon.
Sebelum pergi ke dapur. Pertama kali ia berjalan untuk membuka tirai jendela, agar valensi cahaya matahari dan udara tetap terhubung dengan tubuh.
Usai membuka tirai jendela, Megalodon pergi ke dapur lalu ia memotong daun bawang dan seledri. Selepas itu, Megalodon mengambil tiga bungkus mie ramen kemudian ia menyeduhnya. Setelah memotong daun bawang beserta seledri. Megalodon memecahkan tiga butir telur dan dimasukkan ke dalam cetakan kecil untuk sebagai toping.
Lima belas menit berlalu ... makanan yang telah dimasak oleh Megalodon telah disidangkan. Madrik, Reynold dan Thron bangun bersamaan karena menghirup masakan enak.
Kemudian mereka bertiga turun bersamaan. "Hooaahh ... selamat pagi Megalodon," sapa Reynold.
Megalodon pun kaget lalu ia menoleh orang yang menyapanya. "Selamat pagi juga. Heh ... Reynold sejak kapan kamu ada di sini?" heran Megalodon.
"Hehehe ... maafkan aku Megalodon karena tidak memberitahu kamu. Aku datang malam tadi, adikmu yang telah membukakan pintu. Ngomong-ngomong, kamu lagi masak apa sih? Bolehkah aku menumpang makan," balas Reynold, dengan memelas kepada Megalodon.
"Owh ... iya, dengan alasan apa kamu datang ke sini. Apakah kamu tidak merasa kasian dengan adik baru yang menumpang di kamarmu. Hum ... masak mie ramen, Ya sudah nanti kita bagi dua yah. Soalnya hari ini aku buat tiga mangkok, aku tidak tahu kalau ada kamu di sini," tanya Megalodon.
"Alasannya aku tidak bisa tidur, Megalodon. Karena mereka selalu ribut, entah aku saja bingung bagaimana cara meleraikan masalah mereka. Daripada aku tidak bisa tidur semalam lebih baik aku menemui kamu," jelasnya.
"Astaga. Jadi begitu masalahnya, kamu memang benar-benar tidak bertanggung jawab. Harusnya kamu itu bisa meleraikan nya, mereka berdua 'kan pendatang baru. Kalau pergi begitu saja, yang ada mereka bakalan kena marah Guru Aokai dan menganggu orang lain sedang tidur."
"Ta-tapi Megalodon. Kamu tahu sendiri kalau aku tidak handal dalam meleraikan masalah. Aku perlu bantuan-mu," pinta Reynold.
Megalodon menghela napas yang panjang. "Hum ... baiklah Reynold. Ya sudah kita nikmatin mie ramen-nya dulu, nanti kalau sudah dingin enggak enak lagi," ajaknya.
Selepas itu, mereka menikmati mie ramen bersama-sama. Usai menikmati Megalodon menyuruh Thron dan Madrik bersiap-siap untuk mandi, karena sebentar lagi mereka bakalan masuk.
Thron dan Madrik bergegas ke kamar mandi dengan bergantian. Dua puluh menit berlalu ... Megalodon, Reynold, Madrik dan Thron telah bersiap dan pergi meninggalkan asrama.
"Madrik. Thron, kalian pergi saja dan tunggu di lapangan. Kurang satu jam lagi bel bakalan masuk," suruh Megalodon, lalu ia memperhatikan alarmnya.
"Ba-baiklah, kak. Kak Megalodon sama Kak Reynold mau pergi ke mana?" tanya Madrik.
"Kakak lagi ada urusan penting, dek. Nanti kalau urusan kakak sudah selesai, kakak berjanji bakalan menemui kalian berdua lagi. Ya sudah kakak duluan pergi yah," balas Megalodon dengan melebarkan senyum manisnya.
Madrik hanya bisa diam saja dan mengangguk apa yang dibicarakan oleh Megalodon.
***
Setelah pergi meninggalkan Madrik dan Thron. Kini Megalodon dan Reynold telah sampai di depan asrama kamar Reynold.Kemudian Reynold membuka pintu dengan pelan-pelan. Kreekk! Tiba-tiba dalam kamar tersebut telah berserakan minyak dan tanah hitam bercampur.
"Astaga. Kamarku!" panik Reynold.
Selepas itu, Megalodon masuk ke dalam kamar tersebut. Lalu, Megalodon berjalan dan menoleh langsung ke arah kanan. Ada dua anak yang masih bertengkar.
"Hei. Hentikan!" teriak Megalodon.
Kini kedua anak tersebut diam saja, tapi mereka tidak mempedulikan teriakan Megalodon. Kedua anak itu pun melanjutkan pertengkaran hebat lagi. Megalodon sangat risih dan kesal.
Karena terlalu kesal, Megalodon pun membuka grimoirenya dan mengucapkan mantra sihir daun keladi menjalar untuk memberhentikan pertengkaran hebat.
Daun keladi itu berjalan hebat, dan menjalar ke dinding lalu berhasil menjebak mereka berdua. Pertengkaran hebat itu pun berakhir sudah.
"Aarghhhh ... sakit, gatal, tolong lepaskan aku!" teriak mereka berdua karena kesakitan.
"Hahahaha ... biarin, sudah Megalodon tidak usah dikasihani mereka sudah sangat kelewatan," ucap Reynold tertawa lega melihat kedua anak yang satu ranjangnya terjerat oleh daun keladi.
Kini Megalodon sudah benar-benar kesal. Namun setelah mendengarkan kata lepaskan. Megalodon pun kembali mengingat sesuatu, di mana ia melihat ayahnya yang sedang meminta tolong.
"Ayah," ucap Megalodon dengan pelan. Kemudian Megalodon perlahan melonggarkan daun keladi yang menjalar itu. Kedua anak itu berhasil diselamatkan, tapi rasa sakit dan gatal masih membekas.
"Lah ... Megalodon kenapa kamu melepaskan-nya?" heran Reynold.
"Ayah. Ayah, aahhhh ... kenapa kepalaku sakit begini?!" teriak Megalodon karena kesakitan.
"Megalodon. Apakah kamu baik-baik saja," panggil Reynold karena khawatir.
Selepas itu, Megalodon terdengar suara panggilan. Rasa sakitnya pun perlahan berkurang. "A-aku ada di mana? Mengapa tempat ini sangat berantakan," ucapnya karena kebingungan.
"Megalodon. Kamu masih ada di kamarku. Kamu baru saja berhasil meleraikan pertengkaran kedua anak itu," balas Reynold yang menjelaskan semua yang barusan terjadi. Tapi ia masih takut kenapa Megalodon berteriak misterius.
Megalodon kaget ketika mendengarkan perkataan Reynold, lalu ia duduk dan menoleh ke arah kedua anak yang baru saja disampaikan oleh Reynold.
"Astaga. Anak-anak!" panik Megalodon. Kemudian Megalodon bergegas membuka grimoirenya dan mengucapkan mantra sihir healing menggunakan sihir tambahan tingkat dua.
Reynold kebingungan melihat tingkah Megalodon mempedulikan anak-anak itu. Padahal yang Reynold lihat dari awal Megalodon sangat marah terus ia berteriak begitu saja.
"Apa jangan-jangan Megalodon sedang kerasukan yah. Aku tidak mengerti mengapa Megalodon semakin aneh. Huh ... kenapa aku harus mencurigai temanku sendiri. Astaga, Ya Tuhan maafkan aku," batin Reynold.
"Kakak. Maafkan aku karena tidak mendengarkan-mu, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Aku menyesal kak," ucap adik yang pengendali sihir tanah meminta maaf kepada Megalodon.
Megalodon pun kaget, saat adik itu meminta maaf kepadanya. "Lah ... kamu bicara apaan dek? Kakak tidak mengerti, memang aku tadi pernah ngelakuin sesuatu padamu."
Adik itu pun kebingungan apa yang Megalodon katakan. Kemudian adik itu hanya diam saja hingga dia tidak tau apa yang Megalodon katakan.
***
"Woi ... Aini bangun, sebentar lagi bel mau masuk. Itu kakak sudah siapkan mie ramen toping telur. Buruan makan, Raya sudah lama nungguin kamu," ajak Helena.Kini Aini tidak mempedulikan apa yang Helena katakan. Dia merasa kesal, karena pagi ini tidak bisa lari pagi gara-gara Helena mengunci kamarnya.
"Uyt ... Aini sayang adiknya Sky. Bangun. Hei, tsun-tsun bangun. Nanti bisa telat lho," panggil Helena lagi sampai mengganggu tidur Aini.
Aini sangat kesal dan risih. Kemudian ia menghela napas yang panjang, selepas itu berjalan ke kamar mandi dengan sekalian berganti baju. Usai mandi Aini berjalan ke dapur menikmati mie ramen secepat mungkin.
Setelah menikmati, Aini pun bergegas pergi ke luar meninggalkan ocehan Helena. Helena dan Raya sampai kebingungan melihat Aini yang bertingkah aneh.
Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.
YOU ARE READING
Invalible Reborn (Lengkap)
FantasyPerkuel Invalible seri 1 Saat itu ada sebuah rumor tentang pohon yang angker. Pohon itu pernah terdengar suara tangisan bayi tapi rakyat disekitarnya tidak berani untuk mendekatinya karena suara bayi adalah jelmaan bayi iblis. Mereka tidak tahu, kal...