37.

538 86 19
                                    

Ketika tatapan mereka bertemu, Christine mengedipkan matanya pada Andrea yang terpaku ditempatnya.  Jujur Christine menyukai bagaimana wajah Andrea saat ini yang menatapnya tidak berkedip.  Ingin sekali ia memfoto wajah Andrea saat ini dan menjadikannya wallpaper dilayar handphonenya tetapi ia tidak bisa, mengingat sebelumnya ia telah menitipkan handphonenya pada sekretaris pribadinya.

Christine tidak memperdulikan pada tatapan yang diterimanya dari para tamunya yang mengagumi penampilannya malam ini karena menurutnya orang-orang hanya melihat dirinya dari penampilan dan background-nya saja, tidak melihatnya seperti yang Andrea berikan waktu mereka bertemu di Korea.  Christine menebak kalau saat ini berbagai pertanyaan berseliweran dikepala wanita yang sudah diikutinya itu selama ini dan ia tidak sabar untuk segera menghampirinya kalau ia tidak mengingat harus menyapa para tamunya yang sudah menunggunya untuk memberikan sepatah dua patah darinya.

Sebenarnya bukan hanya Andrea saja yang terpaku ditempatnya.  Arestha juga terkejut, tidak menyangka kalau orang yang sangat ingin didekatinya untuk perusahaannya itu ternyata sangat cantik dan terpesona saat memandang wajah Christine.  Setelah mengetahui kalau pemilik perusahaan besar diseluruh dunia ternyata masih muda, Arestha semakin ingin mendekatinya.  Bukan hanya ingin mendapatkan kerjasama saja melainkan ia juga tertarik padanya.  Melupakan fakta kalau ia sudah mempunyai kekasih.

“ seperti yang sudah Jane katakan, saya Stephanie Christine White, CEO dari White. Corp dan Terima kasih atas kehadirannya di acara yang sederhana ini.”  sekali lagi suara riuh tepuk tangan menggema.  “ Oke, tidak usah berbasa-basi lagi, silakan kalian melanjutkan party nya.”  Dengan itu Christine mengakhiri pidatonya, tidak ingin terlalu lama menjadi pusat perhatian tetapi ia segera menghela napas menyadari kalau semua itu merupakan hal yang mustahil.

Karena ketika ia mulai memperkenalkan siapa dirinya, mulai saat itu juga semua mata memandang dirinya bahkan bisa ia pastikan kalau akan banyak orang-orang penjilat yang akan mendekatinya.

Ketika Christine dan Jane meninggalkan podium, musik kembali terdengar diseluruh aula sehingga sebagian para tamu segera kembali melanjutkan pestanya sedangkan yang lainnya mulai menghampiri petinggi White. Corp itu, ingin menyapa orang yang selama ini membuat mereka penasaran sekaligus tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengukuhkan kesuksesan mereka termasuk Arestha yang ingin mencoba mendekati wanita yang sudah menarik perhatiannya namun sayangnya Christine segera menolaknya karena saat ini ia sudah tidak sabar untuk mendatangi Andrea yang dilihatnya sedang tenggelam dengan pikirannya.  Ingin sekali ia menghilangkan kerutan itu dari wajah orang yang selalu ada dalam benaknya selama ini.

Jane berjalan mendekat pada Andrea yang akhirnya menyadari kalau mereka berjalan mendekatinya.  “ Andrea, aku ingin kamu bertemu dengan CEO kita.”  Menoleh pada Christine yang tidak melepaskan pandangannya menatap Andrea.

Andrea segera menjabat tangan atasannya tersebut yang kemudian ia merasakan seakan Christine tidak ingin melepaskan genggaman tangannya saat ingin menarik tangannya.  “ senang bertemu dengan anda.”  Andrea merasa lega begitu Christine akhirnya melepaskan tangannya karena kalau lebih lama lagi Christine menggenggam tangannya, ia tidak yakin bisa menahan rasa malunya lebih lama lagi.

Christine memiringkan kepalanya, menatap Andrea yang dilihatnya mengedarkan pandangannya ke arah lain selain menengok padanya atau sekedar menatapnya kemudian ia tertawa, baru mengingat kalau Andrea memang seperti itu bila sudah malu.  Mendengar Christine tertawa, Andrea menoleh dan mendapati Christine tengah tertawa dan Jane yang menanyakan mengapa ia tertawa.

“ kami sebenarnya sudah bertemu sebelumnya.”  Christine masih tertawa saat menjawab pertanyaannya.

“ ahh benarkah itu?”  Jane menatap Christine dengan pandangan terkejutnya.

StalkerWhere stories live. Discover now