Chapter 8

44.7K 1.7K 38
                                    

Aku terbangun karena ada suara berisik di luar kamarku. Aku melihat ke jam dinding dan ternyataa sudah jam 9 pagi. Aku bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Aku menatap refleksi ku di cermin wastafel. Aku teringat Karin. Sudah sebulan aku meninggalkan nya dan desa itu.

Aku menggigit bibirku, mengingat basahnya bibir Karin saat ku kecup. Aku tersenyum. Pasti sekarang dia sedang memikirkan ciuman ku juga. Aku yakin dia sangat merindukan ku. Aku memejamkan mata. meyakinkan diriku untuk tidak khawatir tentang apapun. Lalu aku melakukan kegiatan pagi ku.

Setelah aku selesai aku memakai baju hitam polos dan celana pendek selutut dan aku langsung menuju keluar kamar.

"Dad?" Teriak ku.

"Mr. Blake sudah pergi ke kantor sejak jam 6 pagi tadi, tuan." Ucap Madame Martinez kepadaku. Aku tertawa sinis. Sudah biasa seperti ini.

Aku menuju ke kolam renang dan tentu saja ada Skate dan Sammy yang sedang bermain tennis meja.

"Hey, big guy, Good morning. How was your erection?" Ejek Sammy. Aku memutarkan bola mata dan berbaring di kursi pinggir kolam renang, dan menyalakan sebatang rokok dan mulai menghisap nya dalam dalam.

"Bagaimana konser kalian di Vegas?" Tanyaku. Mereka baru bertemu dengan ku semenjak dua hari setelah kita meninggalkan desa itu.

"Baik. Kita mendapatkan vagina yang hebat disana." Jawab skate.

"Pirang." Sammy melanjutkan nya. Dan mereka berdua tertawa. "Mungkin sudah saat nya kamu mencari vagina, Ryan. Hidupmu mulai jatuh."

Aku menggelengkan kepala. "Satu-satunya vagina yang aku inginkan adalah milik Karin." Jawab ku sambil menghisap rokok.

"wow, wow, stop here." Skate menghentikan permainan nya. Dan kita semua memusatkan perhatian kepadanya. "Aku tidak tau apakah itu romantis atau tidak." Lalau sam dan aku tertawa terbahak bahak.

Aku diam sejenak. "Lagipula bagaimana kalian bisa tahu hidup ku jatuh?" Tanyaku santai.

"Kau menghisap rokok, Ryan." Jawab sammy.

"Benar." Lanjut Skate.

"Lalu?" Tanya ku sambil mengangkat satu alis.

"We are your bestfriends. Kita tau jelas jelas bahwa kamu benci rokok." Jawab skate.

Aku memandang rokok di sela sela jariku. "Bagaimana kalian tahu? Aku sering clubbing." Jawabku.

"Kita tahu persis kamu pencinta alkohol, tapi kamu itu najis dengan rokok." jawab skate.

Aku terdiam kehabisan kata-kata. "Okay, mungkin aku sedang banyak masalah. Tapi mungkin karena ayahku yang terlalu sibuk." Jawabku.

Sammy dan skate tertawa.

"Bull..." Ucap sammy.

"Shit." Skate melanjutkan perkataan nya. Aku tertawa kecil sambil menghisap rokok di tangan ku.

Tiba-tiba aku mendapatkan sebuah pesan di handphone ku. Aku melihatnya dan ternyata salah satu teman baik ku yang mengirim nya. Hailey Baldwin.

"Hey, Ryan. Mau Hang out bersama ku, Kendall dan Kylie?" Tanya nya.

"Tentu." Aku membalasnya.

"Jemput kita sekarang di rumah TheKardashians yang di New York."

"Ok." Aku membalas sesingkat-singkat nya. Lalu aku beranjak dari tempat duduk ku.

"Aku mau pergi menemui Hailey, ken and kyle." Ucapku ke Skate dan Sammy.

"Tidakkah kamu sadar, bahwa tanpa kamu mencari, vagina vagina terhebat didunia datang sendiri kepada dirimu?" Ucap skate, sammy tertawa.

A pray of Desireحيث تعيش القصص. اكتشف الآن