Chapter 31

39.7K 1.2K 14
                                    

Aku membuka mata dan ruangan pun masih gelap, hanya ada lilin yang menerangi ruangan. Aku menoleh kepada Ryan yang tertidur di sampingku, tangan nya melingkar ke tubuhku. Aku pun tersenyum dan mencium pipinya.

Aku bangun dari tempat tidur dan membuka jendela kamar ini agar cahaya dari luar masuk.

Ryan pun terbangun karena cahaya nya. "Baby, Please close the window." Ucapnya.

Aku pun tertawa dan menghampirinya. "Matahari pagi itu sehat, Sayang." Ucapku sambil mencium pipinya.

Dia masih memejam kan mata dan merengek. "Tutup, ayolah."

"Enggak." Ucapku. "Aku mau mandi ya, sayang." Ucapku.

Dia pun langsung membuka mata. "Iya, ayo kita mandi." Ucapnya.

Aku pun tertawa. "Hey, maksud ku mandi sendiri."

Dia tersenyum dan mengecup bibirku. "Itu dulu, sekarang kau sudah menikah." Ucapnya.

Tiba tiba ada ketukan di pintu. "Shit! Pakai bajumu." Ucapnya cepat cepat. Dan Ia pun memakai celana pendeknya.

Ia membuka pintu kamar dan melihat ayahnya di depan pintu. "Yes, ada apa, daddy?" tanya nya.

"Daddy harus kembali ke New York, okay? Banyak pekerjaan." Ucap ayahnya.

"Okay, dad." Ucap Ryan dan ia memeluk ayahnya.

"Sampaikan salam ayah kepada istrimu, okay?"

Ryan mengangguk. Lalu ayahnya pergi entah kemana. Dia berjalan kembali padaku. "Ayo, mandi." Ucapnya.

Ia membuka celana pendeknya lagi dan langsung masuk ke kamar mandi. Aku pun tertawa dan langsung mengikutinya. Aku membuka baju ku dan langsung masuk ke kamar mandi.

Ia sudah menunggu di kamar mandi dengan sangat sexy. Dia menghampiriku dan melingkarkan tangan nya di pinggangku.

"Aku mau lagi." Ucapnya sambil menciumi pipiku.

"Kita mandi dulu ya sayang?" Ucapku.

Ia pun memalsukan muka sedih dan mangangguk. "Okay, tapi mommy harus janji to daddy untuk melakukannya setelah mandi."

Aku pun tertawa mendengarnya. "Sejak kapan nama panggilan kita mommy and daddy?" Tanyaku.

"I dont know. Tiba tiba saja aku ingin menyebut itu." Ucap nya lalu ia mencium keningku. "Aku mencintaimu, Istriku."

Aku tersenyum malu. "Aku juga mencintaimu, suamiku."

Dia menatap ku tajam dan dalam. Ia tersenyum dan aku pun tersenyum malu. Lalu ia tiba tiba mengedipkan matanya berkali kali. "Ayo kita harus mandi agar aku bisa melakukan nya lagi."

Aku pun tertawa terbahak bahak. "Sekarang saja. Jadi nanti kita mandi masing masing, kita mandi besar."

Dia terdiam sejenak berpikir. Lalu ia menatapku. "Okay then." Ucapnya.

Dengan tiba tiba ia menggendong ku dan menaruh ku di atas meja rias dalam kamar mandi. Ia menciumi ku dan aku pun mendesah nikmat. Lalu tanpa basa basi ia memasukkan penis nya kedalam diriku.

Aku pun menggeram dan mencakar punggungnya. "Ryan."

"I love you, baby." Ucapnya di sela sela geraman nya itu.

Dia menggoyang pinggangnya dengan agresif dan aku pun menikmatinya. Dan tak lama kemudian, dia menghentikan goyangan nya dan langsung terdiam. Ia menempelkan keningnya di keningku. Ia bernapas dengan berat.

A pray of DesireWhere stories live. Discover now