74 : Pahlawan kesiangan

536 73 6
                                    

***

Pakaian yang lusuh dan banyak bercak darah dimana-mana karena pertarungan dengan Douma tadi. Raut wajahnya menampak keseriusan dan kegelisan secara bersamaan, pikirannya bercampuraduk menjadi satu.

Yang ia pikirkan adalah harus cepat, disaat pikirannya sedang berkecamuk tiba-tiba ada sebuah pintu misterius datang di bawah kakinya membuatnya terjatuh.

"Gak, gak, gak kenapa aku harus terperosok kesini?! Kalau aku tidak kesana Bito-kun, Mako-chan, Uzui-san, dan yang lainnya akan--" tangannya berusaha menggapai keatas tapi pintu itu sudah tertutup rapat dan dia terjatuh di sebuah tatami.

Bruk!

"Itte.."

"Okaeri.. Kotohana (name)"suara bariton masuk ke indra pendengarannya, suara yang ia tau betul siapa itu dan siapa orang yang mengajaknya ke tempat yang tidak tahu menahu batasnya.

(Name), gadis itu mendongkak menatap sesosok lelaki berjas serba putih dan hitam serta topinya layaknya seperti penyanyi luar Mikel jeksen tapi ini versi KWnya.

Lelaki itu bersmirk ria seakan miliknya sudah ia dapatkan sepenuhnya--belum masih ada satu hal yang belum (name) itu benar-benar menjadi miliknya.

"Lepaskan aku dasar Ujang sialan!"

Kakinya mendekati gadis itu mengangkat dagunya menghadap kearahnya.

"Kau ingin aku melepaskanmu?"

"Tentu saja! Untuk apa aku berlama-lama di tempat anehmu ini!"

"Aku harus cepat pergi dari sini"

"Boleh saja" balas Muzan membuat (name) terkejut

"Tapi ada syaratnya.."

(Name) masih menunggu ucapan yang di gantung oleh Muzan. Setelah beberapa kalimat yang di lontarkan membuatnya membulatkan matanya.

"Kau harus menjadi iblis"

"Syarat macam apa itu?! Tentu saja aku tidak akan mau bersekutu dengan saiton sepertimu! Lebih baik aku mati daripada harus berubah menjadi iblis!"

"Oh benarkah? Kalau kau mati, semua teman-temanmu juga mati (name). Tidak ada pilihan lain selain kau harus mati atau..menjadi iblis"

"Sial! Sial! Tenagaku tidak banyak tapi, kenapa harus masuk kedalam sini dan berhadapan dengan marjan sialan ini sih?!" batin (name) kesal.

"Heh kau ini licik yah? Disaat aku benar-benar lengah dan tidak berdaya kau malah menjebakku seperti ini. Dasar raja iblis pecundang, harusnya kau lawan aku saat aku bisa mengerahkan segala kekuatanku dongg! Caramu sangat sampah tau" Ujar (name) menyeringai tapi hal itu tidak di gubris oleh sang raja iblis dia hanya terdiam menatap dingin gadis itu.

(Name) bangkit dari jatuhnya, dia mengambil ancang-ancang lalu menyerang Muzan. Tapi, selalu di halangi oleh tentakelnya yang membuat (name) kesal.

Disaat yang bersamaan sebelah kaki (name) putus gara-gara serangan si Muzan membuatnya terjatuh tidak bisa berdiri.

"Aggrrhh!"

Brukk!

"Jadilah iblis (name)"

"Gak ya tetep enggak bego!"

Lalu..

Sraakk! Sesuatu yang seperti gumpalan daging panjang yang menjijikan dan memiliki banyak mata itu menancapkan Sesuatu di leher (name) yang tengah berusaha untuk bangun.

Sakit, itu yang di rasakan (name). Matanya membulat bergetar, seperti ada sesuatu yang mengalir masuk kedalam tubuhnya dengan cepat dan saling bertubrukan.
Rasanya setiap nadi di tubuhnya seakan ingin meledak.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang