96- Shinazugawa-san V.2

399 39 3
                                    

***
Aku melihat mereka berempat--Kana, Yui, Mako dan Bito-- yang tengah asik main gapleh. Tanpa sadar kedua sudut bibirku terangkat kecil, saat melihat salah satu dari mereka kesal karena kalah.

Lalu pandanganku mengarah pada Sebuah buku sketchbook yang tersimpan di atas laci dekat ranjangku berada, buku itu Kanae yang membawanya. Katanya sih kali aja aku gabut atau apa, Tapi kayaknya buat sekarang ini aku lagi gak mood ngapa-ngapain.

Fuhh ntah kenapa di chapter ini aku merasa seperti bukan diriku saja.

Terdiam meratapi pintu luar yang sedikit terbuka, tampak cahaya matahari sore sedikit masuk ke dalam ruangan.

Aku menggaruk tengkukku tak gatal, duh lama-lama kok nyebelin bet duduk terus disini gak ngapa-ngapain ya?

Oh iya waktu itu, waktu setelah arc di penempa pedang berakhir. Waktu aku berpisah dengan mbah Yoriichi, dia mengatakan sesuatu yang membuatku masih kepikiran sama ucapannya.

Flashback

Setelah semuanya berakhir, melihat mereka menangis bahagia. Aku juga merasa senang karena tidak ada korban yang berjatuhan.

Aku dan Yoriichi-san kini tengah berjalan berdampingan.

"Nee Yoriichi-san, tak terasa pertarungan ini sudah berakhir ya" ucapku basa basi

"Ya"

"Setelah ini..aku akan kembali" sambungku todep.

"Hm? Kembali kemana?"

Aku menghela nafasku,

"Haa..kau lupa? Kalau aku ini hanya jiwa tanpa raga?"

"Oh iya juga, lalu?"

"Lalu aku akan kembali lah, Kembali ke tempat ragaku berada. Dan mengatakan semuanya" jawabku lalu merendahkan notasi di kalimat terakhir.

"Kau.."

"Hm?"

"Kau tidak perlu mencemaskan sesuatu apa yang kamu pikirkan nanti atau besok. Aku yakin kau akan baik-baik saja"

Aku mengerut alis tanda bingung dengan ucapannya yang tiba-tiba begitu.

"Apa maksudmu Yoriichi-san?"

"Bukan apa-apa, hanya mengatakan sesuatu saja"

"Hanya sesuatu?"

"Em"

"Heh apaan sih? aku kepikiran nih sama ucapanmu yang tiba-tiba begitu"

"Aku sudah mengatakannya, jangan terlalu cemaskan itu"

"Tapi ucapanmu barusan membuatku nambah pikiran tau, sebenarnya apa sih? Plis jelasinnya yang jelas dan benar, jangan kayak Zio pake kode-kodean segala"  ucapku agak kesal dengan mencibir kecil di bagian akhir, kala ingat sama orang yang ku kenal.

"Bukan apa-apa, aku hanya mengatakan sesuatu yang harus ku katakan padamu. Tolong jangan di pikirkan, dan jangan cemaskan hal itu. Itu saja"

"Apasih Yoriichi-san sungguh tak jelas! Tapi aku menghargai ucapanmu, apa kau.. sebenarnya menghawatirkanku?"

"Ya"

"Eh, serius?"

"Ya, ku yakin kau akan baik-baik saja"

Flashback off

Dia selalu mengatakan kalo aku gak perlu cemaskan hal itu, dan akan baik-baik saja.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now