Chapter 12

413 12 0
                                    

Sepulang kerja Asuka, Kazuki dan Sayoko sudah menungguku dengan mobil. Aku memang telat sekali karena masih banyak hal yang harus diurus.

"Maafkan aku!" aku menunduk mengucapkan penyesalan.

"Kalau hanya telat dua menit saja bukan sesuatu yang besar" ujar Asuka .

"Asuka-san tak usah heran, ya" ujar Sayoko tertawa.

"Bagi Mikase Ryu-sama telat dua menit termasuk buang-buang waktu" ujar Kazuki.

"Kalian juga mengoceh terus! Buang-buang waktu saja!" seruku membuat mereka semua tertawa. Teganya mereka tertawa disaat aku kesal begini.

Perjalanan mencari hunian barupun dimulai. Kami berkeliling disekitar blok dan menanyakan alamat juga berkunjung dibeberapa apartemen untuk melihat-lihat. Dan sepertinya banyak sekali pilihan apartemen yang cukup menjanjikan. Dan seperti yang Sayoko bilang tinggal ditempat ini juga bukan hal yang buruk.

Sekian lama melihat-lihat hingga hari menjelang sore kami memilih apartemen digedung yang berada sekitar tiga blok dari jalan utama. Kira-kira hanya perjalan lima belas menit dari kantorku dengan berjalan kaki. Tempatnya cukup mumpuni, dapurnya juga luas, sanitasi airnya baik, kamar mandi yang cukup luas, punya ruang tamu dan dua kamar tidur. seperti apartemen khusus untuk keluarga kecil.

Asuka sangat bersemangat mengelilingi sekitar apartemen. Dia benar-benar menyukai apartemen ini karena memiliki balkon didekat ruang tamunya. Melihat pemandangan matahari terbenam dari balkon ini sangatlah romantis. Dia juga melihat-lihar kamar.

"Mikase-san! Kamar yang sebelah sini besar juga, loh! Kita bisa menaruh lemari pakaianku disini, dan juga meja komputer disini dan tivi disini... juga tempat tidur disebelah sini agak mengarah dekat pintu.." dia sudah membayangkan menaruh berbagai barang disekitar situ.

"Baiklah..." ujarku berbisik menghentikannya mengoceh. Aku jadi sungkan dengan pemiliknya yang dari tadi tersenyum-senyum melihat tingkah polos Asuka.

"Bagaimana? Sudah memutuskan untuk tinggal disini?" tanya pemilik apartemen itu.

Aku dan Asuka mengangguk bersamaan. Dan hari itu juga kami mulai menyelesaikan pembayaran. Tinggal membersihkannya dan mengisinya dengan perabotan.

"Bagaimana kalau kita membeli sofa, Mikase-san?" tanyanya.

"Aku malah ingin membeli kompor dan kulkas yang lebih besar" ujarku, "kamar mandinya juga punya bath-up. Jadi bisa berendam air panas" tambahku.

"Diapartemen yang lama kamar mandinya kecil jadi hanya bisa mandi dengan shower saja, ya" ujar Asuka.

Kami jadi bersemangat untuk mengatur rumah kami. Dan besoknya kami mulai belanja beberapa keperluan dan memulai renovasi. Karena tak terlalu banyak renovasi seminggu pun sudah selesai. Tinggal mengemas barang-barang untuk pindah kesana. Sayoko dan Kazuki juga ikut membantu membereskan barang-barang untuk pindahan.

"Aaahh! Padahal aku ingin membereskan barang-barang Mikase-san" ujar Asuka menggerutu.

"Aku mana mau membereskan barang-barangmu dengan Sayoko!" gerutu Kazuki.

Sebenarnya beberapa barang elektronik yang kami miliki yang kiranya tak terlalu diperlukan sudah kami jual keorang yang berminat. Jadi barang bawaan kami sepertinya tak akan membludak. Aku cukup kesulitan membawa boneka-boneka koleksiku. Karena terlalu banyak dan makan tempat. Baju dan juga buku-bukuku juga banyak.

"Waaah, cantiknya! Kau punya pakaian blouse biru yang menawan..!" Sayoko terpukau membongkar banyak koleksi baju dilemariku.

"Itu pakaian yang kugunakan ketika kuliah. Sekarang sudah tidak bisa dipakai karena tidak muat. Kau boleh memilikinya" ujarku. Benar juga, banyak jeans dan pakaian atasan yang mulai tidak muat kupakai. Berhubung Sayoko punya badan yang cukup langsing, jadi...

VoyeurismWhere stories live. Discover now