Chapter 51

33 4 0
                                    

Zian, Salma dan Salwa baru saja selesai makan malam. Saat ini mereka sedang menonton film favorit mereka. Walaupun selalu bertengkar tetapi untuk genre movie, mereka satu suara.

Seperti biasa ketiganya menonton di ruang keluarga. Zian dan Salwa santai duduk di bean bag yang tersedia disana. Sedangkan Salma lebih memilih rebahan di sofa.

"anak-anak.. Kalian lihat Zayn sama Zara?"

Ketiganya kompak menoleh ke sumber suara, "mama? Udah bangun? Mau kita ambilin makan? Biar Salwa hangatkan di microwave, ma" tawar Salwa

Ara menggeleng. Matanya masih saja mencari kedua anak kembarnya itu. "abang sama kak Zara udah pergi, ma" ucap Zian yang memperhatikan gerakan sang ibu.

"udah dari tadi, Zi?"

Zian melirik jam dinding yang ada disana, "emm.. Sekitar 25 menit yang lalu ma. Tadi abang pamit ke kita doang. Karna kata abang sama kak Zara, mama lagi tidur. Gak enak mau bangunin mama, gitu." jelas Zian

Ara terenyuh mendengar hal itu. Kedua anaknya itu sungguh pandai menyembunyikan rasa sedih mereka. Kemudian ia kembali ke kamarnya untuk bersiap. Tidak butuh waktu yang lama bagi Ara. Ia hanya ber-make up seadanya dan senyamannya.

Setelah selesai, Ara kembali ke bawah. Sebelum mendapat banyak pertanyaan dari anak-anaknya, ia langsung menjelaskan bahwa akan menyusul Zayn dan Zara.

"kalian jangan kemana-mana, ya? Dan ingat jangan bukain pintu untuk siapapun kecuali mama, abang, kakak ataupun dari keluarga yang lainnya."

"diluar ada bodyguard untuk jaga-jaga dan mama always pantau kalian dari cctv. Paham?" tegas Ara

"paham, ma." sahut ketiganya

"lagipula tadi abang sama kak Zara udah beliin kita banyak cemilan sebelum mereka berangkat, ma. Jadi mama tenang aja. Kita gak akan kemana-mana." tambah Salma

Ara menghela nafas lega mendengar itu. "be cafeful, ma. Have fun dinnernya, ma." ucap ketiga anaknya.

Ara hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Kemudian Ara bergegas menuju restoran. Ia masih ingat nama restoran dinner malam ini karena berulang kali Zara membujuknya dan selalu menyebutkan nama restoran tersebut.

Lima belas menit waktu yang Ara butuhkan untuk bisa sampai ke tempat tujuannya. Beruntungnya malam ini lalu lintas tidak terlalu padat. Dengan langkah cepat Ara masuk ke dalam restoran dan langsung menuju ke rooftop. Berharap semoga mereka belum memulai dinner tersebut.

Sesampainya di rooftop, Ara merasa takjub melihat dekorasi yang disiapkan Barra. Disana dilihatnya kedua anaknya beserta Barra baru akan memulai dinner tersebut. Kemudian dilihatnya pula saat Barra meminta waiters untuk mengangkat salah satu piring yang ada disana.

Ara dapat mendengar segala percakapan antara Barra dan kedua anaknya. Ia sungguh tidak tega melihat raut kesedihan pada wajah putri cantiknya. Maka dari itu saat waiters akan melewati dirinya, ia mencegah dan meminta agar piring tersebut diletakkan kembali di tempatnya.

"tapi bu.." ucap waiters itu ragu

"saya mama dari mereka. Jadi tolong letakkan kembali piring itu disana ya, mbak?" pinta Ara sopan

"baik, bu." waiters itu kembali meletakkan piring tersebut disana

Wanita itu sempat terkejut saat mendengar nada suara sang mantan suami yang semkin meninggi. Untuk menunda segala keburukan yang akan terjadi berikutnya, Ara memutuskan untuk menunjukkan keberadaannya pada ketiga insan yang ada disana.

Zayn Zara [On Going]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant