Satu

80 21 49
                                    

𝘋𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳..

𝘔𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢..

𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩..

Garel menyanyikan lagu tersebut dengan penuh menghayati. Saat itu ia memang sedang bersama Alaska,Jalwis,dan si tampan tentunya, Aliztan.

"Halah nyanyi doang tapi nggak punya ayang," komentar Alaska

"Lemes bestie,nggak punya ayang" timpal Jalwis terkekeh.

"Ayang-ayang taik!" Ketus Aliztan.

Ketiganya tertawa mendengar ucapan Aliztan. Keempat cowok tersebut memang sudah agak lama menjomblo entah karena tidak laku atau malas mencari pasangan.

"Hai Aliztan" sapa gadis berambut panjang yang rambutnya dikuncir satu. Gadis tersebut ikut duduk disamping Aliztan dan memeluknya meski tidak terlalu erat.

"Lo siapa?" Tanya Aliztan bingung dengan gadis disampingnya.

"Gue sayang banget sama lo. Sumpah,gue nggak bohong" ujar gadis tersebut meyakinkan Aliztan.

Alaska,Garel,dan Jalwis saling tatap.
Wah,bagaimana bisa Aliztan sudah mempunyai pacar duluan sebelum mereka. Melihat ekspresi wajah teman-temannya,Aliztan menggeleng.

"B-bukan pacar gue kok" ucap Aliztan tertekan.

"Okey Aliztan. Sorry ya,gue cuma becanda. Prank doang. Soalnya tadi gue lagi main truth or dare,daah bye" pamit gadis tersebut melangkah pergi dari hadapan Aliztan.

"Astaga,HAHAHA" Gelak tawa mereka pecah saat mendengar semua itu ternyata hanya prank. Aliztan mendengus kesal,bisa-bisanya setelah dibuat baper malah bilang prank.

"Kenapa Tan,suka lo sama tuh cewek?" Tanya Garel melihat ada sedikit perubahan di wajah Aliztan.

"Gue-" putus Aliztan di akhir kalimatnya.

"GUE KENAPA?" Tanya mereka bertiga kompak. Aliztan menggeleng dan tersenyum sambil berpikir "emang gue kenapa?"

"Udah. Pokoknya yang ada ayang duluan. Jangan lupa PJ" Peringat Alaska. Tanpa berpikir panjang,ucapan itu langsung diangguki mereka. Mereka tidak tahu kapan tapi mereka berharap agar secepatnya.

***

"Aduh lama banget sih,mana panas banget lagi" keluh gadis tersebut menunggu di depan halte sekolah. Bayangkan saja,sudah hampir sejam,ia menunggu mobil jemputannya datang,namun lihatlah? Tidak ada tanda-tanda sama sekali.

Pip.. Pip..

Motor ninja besar tiba-tiba berhenti tepat di depan Luna. Luna menatap heran,ini pertama kalinya ia disamperin sama cowok bermotor seperti itu. Cowok tersebut melepas helmnya dan langsung menatap ke arah manik mata Luna.

"Lo cewek yang tadi nge-prank gue kan?"

Damn. Luna benar-benar malu sekarang. Kenapa Aliztan bisa mengenalnya? Luna tersenyum kikuk sambil mengangguk.

"Kenapa belum pulang?"

"Nunggu jemputan" jawab Luna lirih. Jujur,dia sebenarnya takut dan degdegan.

"Biar gue anter" ucap Aliztan sambil
memakai helmnya kembali.

"Eh,nggak usah" tolak Luna halus.

"Gakpapa. Ayo" ajak Aliztan sekali lagi.

Luna mengalihkan pandangannya ke arah lain. Benar,tidak ada tanda-tanda Pak Toton akan datang,supirnya. Apakah sebaiknya ia mengikuti Aliztan?

"Beneran nih,nggakpapa?" Ragu Luna

Aliztan mengangguk sebagai tanda jawaban. Luna pun berjalan sedikit mendekat dan segera bersiap untuk menaiki motor ninja tersebut. Belum saja ia naik dengan sempurna,motor tersebut sudah berjalan tanpa menunggu persetujuan Luna.

"BYE CEWEK PRIKK! ITU BALASAN BUAT LO KARENA UDAH NGE-PRANK GUE TADI. BYE,DADAAAAHH!" Teriak Aliztan setelah agak jauh.

Luna menarik nafas kesal. Jadi,Aliztan membalaskan dendam tadi pagi? Astaga,padahal dia sudah membayangkan akan semotor bersama Aliztan.

"AAAAAAAA PAK TOTONNNNN!!!" Jerit Luna histeris dan dengan terpaksa memesan gojek. Biar saja,setelah sampai rumah. Pak Toton akan diberi hukuman karena tidak menjemput Luna pulang sekolah hari ini.

"ASSALAMUALAIKUM!!" Salam Luna ketus.

"Wa'alaikumsalam sayang" jawab Bunda menyambut Luna dengan penuh kasih sayang. Oh,astaga. Apakah Bunda tidak melihat raut wajah Luna yang sudah keringetan dan kepanasan?

"BUNDA KENAPA PAK TOTON NGGAK JEMPUT LUNA???!!! LIHAT NIH JADI KERINGETAN IHHH" Teriak Luna membanting dirinya ke atas sofa.

Bunda pun ikut duduk dan mulai menjelaskan hal yang menyangkut kenapa Pak Toton,supir keluarga mereka tidak bisa menjemput Luna. Sudahlah,tidak penting. Toh,dirinya juga sudah sampai di rumah.

Luna berjalan memasuki kamarnya. Ini benar-benar hari yang sangat menyebalkan. Bagaimana tidak. Pertama,ia harus mengikuti prank konyol dari sahabatnya untuk berpura-pura menyukai Aliztan. Kedua,dirinya juga di prank balik oleh Aliztan dan tidak di jemput pulang oleh Pak Toton. Kurang sabar apa lagi coba?

"Gue sayang sama lo" ucap Garel.

"Gue cinta sama lo" ucap Alaska juga.

"Gue suka sama lo" Jalwis ikut berdiri disamping Garel dan Alaska yang sudah berdiri di depan kaca besar.

"Gue benci sama lo" kali ini ucapan Aliztan berbeda dengan ketiga temannya. Toh,dia memang membenci gadis tersebut. Enak saja sudah buat baper lalu tidak ingin tanggung jawab.

"Kok benci sih Tan?" Heran Alaska dengan jawaban Aliztan.

"Tau Aliztan,galau aja kek udah punya ayang" komen Jalwis.

"Udah,biarin. Sekarang kita lanjut lagi latihannya. Kali ini kita harus terlihat lebih jantan dan 𝘤𝘰𝘰𝘭" peringat Garel sambil memasang tampak 𝘤𝘰𝘰𝘭 nan seksi.

"Aliztan! Latihan kuy" ajak Garel menarik tangan Aliztan berdiri menghadap ke arahnya. Oh tuhan,apakah karena efek terlalu menjomblo para sahabatnya sudah terkena virus 𝘨𝘢𝘺?

"Gue jadi cowoknya dan lo ceweknya" titah Garel seraya mengambil posisinya. Aliztan yang mendengar hal tersebut langsung melotot kaget. "Nggak Rel,mending lo ceweknya dan gue cowoknya" tolak Aliztan menggeleng.

"Lah,gue kan mau latihan nembak cewe Tan! Gimana sih"

"Iya-iya serah lo pada" pasrah Aliztan pada Garel.

"Ayang.. kamu ituu cantik. Kamuu s-sehat,kamuu imoet,kamu manis,aku sayang sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?" Drama Garel penuh penghayatan. Meski dibantu dengan google sedikit,setidaknya Garel jadi tahu menembak cewek yang benar dan romantis.

"Harus mau ya,Tan?" Bisik Garel terkekeh

"Lah,ngatur?" Balas Aliztan kesal yang langsung membuat wajah Garel sedikit sedih.

"ITS OKAY! GUE MAU JADI PACAR LO GAREL YANG IMOET" Aliztan sedikit berteriak menyalurkan rasa kesalnya yang daritadi ditahannya. Tunggu. Tiba-tiba dengan erat,Garel memeluk Aliztan erat. ALLAHUAKBAR!

"Istigfar Rel! Kita punya terong yang sama,jangan belok seperti ini". Panik Aliztan tak kuasa.

Seketika Garel melepas pelukannya dan menoyor kepala Aliztan. "Gue masih normal tai. Gue cuma bahagia aja tadi kalau sampai beneran cewek yang gue tembak bakalan mau". Jelas Garel lalu kembali menghampiri Alaska dan Jalwis yang masih tetap serius dengan latihan mereka.

Tidak ada yang menarik,hanya saja kejadian tadi pagi di sekolah membuat perasaan Aliztan sedikit berbeda.

𝗛𝗮𝗶?
𝗣𝗲𝗻𝗱𝗲𝗸-𝗽𝗲𝗻𝗱𝗲𝗸 𝗱𝘂𝗹𝘂 𝗯𝗶𝗮𝗿 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻 𝗵𝗲𝗵𝗲.
𝗧𝗯𝗰🌻

ALIZTAN [HIATUS]Where stories live. Discover now