Dua

54 18 31
                                    

DUARRR!!

Teriak Billy mengagetkan Luna yang sedang duduk melamun pagi itu. Cowok itu pun dengan santainya duduk di kursi sebelah Luna. "Lo kenapa Lun?"

Luna mengalihkan pandangannya pada Billy lalu memutar bola matanya malas. Apa Billy tidak tahu? Kalau sekarang ia sangat badmood melihat wajah Billy.

"PAGI LUNA SAYANGGGG!!!" Teriak Kiki heboh di depan pintu kelas. Gadis tomboy itu berteriak tanpa memikirkan keadaan sekitar.

"ASSALAMUALAIKUM LUNAA!!" Salam Anna sedikit keras dan menghampiri meja Luna. Astaga,teman-teman Luna-kah ini?
Ketiganya saling pandang dan saling bertanya ada apa dengan Luna? Tidak biasanya diam-diam seperti ini.

"Nggak pan-" ucapan Kiki terpotong saat tangannya di tepis dari dahi Luna.

"Kenapa sih?" Kepo Anna.

"GARA-GARA KALIAN GUE JADI DIKERJAIN SAMA ALIZTAN KEMARIN!!" Teriak Luna menahan kekesalannya. Parahnya lagi,ketiga insan di hadapan Luna hanya diam dan tak menanggapi.

"Beneran?" Tanya Anna tidak percaya.

"Nggak! Yaiyalah! Nyesel gue nyesel ikutin dare kemarin!" Sesal Luna menampar pipinya kiri dan kanan.

"Ck ilah,baperan amat tuh cowok" lontar Kiki santai.

"Terus lo di kerjain apa sama si Aliztan?" Kali ini Billy yang bertanya.

"Dia pura-pura mau anterin gue pulang,eh pas gue mau naik,gue malah di tinggal. Ngeselin banget kan?"

"Yaudah sih,lupain aja" ucap Kiki menuju tempat duduknya.

Hening.

Luna kembali diam dan memasang tampang badmood. Sudahlah teman-temannya tidak akan mengerti,bagaimana malunya dia kemarin menghadapi seorang Aliztan. Apalagi sampai berpura-pura menyatakan rasa sayang pada cowok itu.

Setelah jam pelajaran pertama dan kedua selesai,bel tanda istirahat pun di bunyikan. Para siswa pun berhamburan keluar kelas dan mulai menuju ke tempat yang di inginkan masing-masing.

"Yok Lun" ajak Anna dan Kiki kompak berdiri disamping Luna.

"Tau ah,ngambek" malas Luna.

"Ayok!" Ajak Billy mengenggam tangan Luna dan berjalan mengikuti Anna dan Kiki menuju kantin. Meskipun sedang ngambek,ketiga temannya itu tidak pernah meninggalkan Luna sendirian.

Keempatnya memasuki kantin. Luna melirik ke bawah. Tangannya masih tergenggam rapat di tangan Billy. Ck,kayak Luna nggak tahu jalan aja. "Bill,udah pegangannya"

Billy tidak peduli dan terus membawa Luna ke meja kantin yang kosong. Disanalah Billy melepaskan genggamannya.
"Mas Agung mana yah?" Tanya Anna mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Kangen lo?" Sarkas Kiki tertawa.

"Aisshh shibal! Gue mau pesan makanan!" Kesal Anna berucap dengan bahasa zombie.

"Kebanyakan nonton zombie lo,makanya ngomong pun aishh shibal,aish shibal" ejek Kiki menirukan ucapan Anna tadi.

"ANIYO!" Bantah Anna menggeleng. Masih dengan bahasa koreanya.

"Aniyo pala lu" Kiki menoyor kepala Anna kesal. Astaga untung saja,Anna adalah tipe orang yang super sabar. Orang yang dicari mereka pun mendekat ke arah mereka.

"Pagi Mas Agung" sapa mereka berempat kompak.

"Pagi juga,jadi mau pesan makanan apa?" Tanya Mas Agung ramah.

"Biasanya aja Mas," sahut Luna.

"Oh begitu,yasudah. Mari" pamit Mas Agung kembali.

****

"Lho,udah dibayar Mas?" Tanya Luna heran.

"Terus teman-teman saya juga?"

"Wah,belum neng. Mas Aliztan tadi cuma ngebayarin punya neng Luna" kata Mas Agung terkekeh.

"A-aliztan?" Gugup Luna.

Mas Agung mengangguk. "Yaudah Mas,ini uangnya buat bayarin punya teman-teman saya" ujar Luna menyodorkan uangnya pada Mas Agung.

Luna menarik nafas dalam. Kali ini apa lagi yang akan dilakukan cowok itu? Luna hanya mengerjainya sekali. Lantas,kenapa sekarang Aliztan malah menganggunya?

"ALIZTAN!!" Panggil Luna saat melihat Aliztan yang berjalan menyusuri koridor. Aliztan berhenti dan membalikkan badannya menatap cewek mungil di hadapannya tersebut.

"Hm?" Sahut Aliztan santai.

"Gak usah sok hum hem hum. Kenapa lo bayarin makanan gue tadi di kantin?" Tanya Luna to the point.

"Karena suka" asal Aliztan.

"Jangan becanda ya Aliztan! Gue masih marah sama lo,gara-gara kejadian kemarin." Tandas Luna melipat kedua tangannya didepan dada.

"Lah,harusnya gue yang marah karena lo udah ngeprank perasaan gue. 𝘊𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘥𝘢"

"Namanya juga prank. Baperan amat lo jadi orang" tukas Luna memutar bola matanya kesal.

"Gue nggak bakal baper kalau lo sekedar ngomong doang. Tapi kemarin lo sampe meluk-meluk gue segala. Udah gitu tangannya malah nyentuh anu gue lagi. Lo pikir di gituin nggak bakalan baper?"

Luna menganga mendengar penjelasan gila Aliztan. Menyentuh anu? Jadi kemarin? Astaga tidak! Bahkan,Luna tidak menyadarinya sama sekali.

"Anu lo nggak kerasa!" Balas Luna setengah kesal.

"Heh! Lancang banget lo ngomong kek gitu di depan gue" kali ini terlihat raut wajah Aliztan yang mulai memerah seperti menahan amarah. Aliztan berjalan maju dan membuat Luna sedikit mundur. Sialnya,punggung Luna malah menabrak tembok di belakangnya.

Sambil menumpukan satu tangannya ke tembok,Aliztan tersenyum dingin menatap wajah Luna. "Ada banyak hal yang nggak bisa dibercandai,termasuk perasaan."

"J-jadi,mau lo apa?" Tanya Luna sedikit bingung. Pasalnya wajah Aliztan sudah begitu dekat dengan wajahnya. Dapat Luna rasakan hembusan nafas Aliztan yang begitu dingin.

"Jadi milik gue." Putus Aliztan sambil berdiri tegap dan pergi meninggalkan Luna begitu saja yang masih terdiam kebingungan.

Detik berikutnya,gadis itu sadar dan mengejar Aliztan dengan buru-buru. "GUE NGGAK MAU JADI PACAR LO WAHAI ALIZTAN ELZAKWAN!!" Teriak Luna kencang sambil tetap mengejar Aliztan.

"BODOH AMAT!!" Balas Aliztan dengan berteriak pula.

"BANDEL BANGET SIH!" Kali ini Luna mempercepat larinya. Hap! Luna menangkap Aliztan dengan memeluk perut cowok tersebut dari belakang. Agar tidak lari lagi.

"Bandel banget sih! Gue nggak mau jadi pacar lo!"

Aliztan menatap ke bawah,dimana tangan Luna memeluk erat perutnya. "Belum jadi pacar tapi udah mesum aja" kode Aliztan yang langsung mendapat respon dari Luna dengan melepaskan tangannya.

"Pokoknya gue nggak mau!" Ucap Luna bersikeras.

"Harus mau!" Bantah Aliztan tak kalah keras.

"Gue nggak suka sama lo! Ngerti nggak?" Tekan Luna tajam.

"Oh ya? Terus kemarin peg-" ucapan Aliztan terputus saat Luna membekap mulutnya dengan cepat.

"Lo mau malu-maluin gue?"

Aliztan melepaskan tangan Luna dengan kasar. Cowok itu kini kembali mengambil tangan Luna dan menghirup aroma tangan Luna. "Lo habis garuk ketek ya?"

Mendengar pertanyaan random itu,Luna langsung melotot tajam ke arah Aliztan. Aliztan benar-benar keterlaluan. Sungguh,dare kemarin benar-benar membawanya pada kesialan. Benar,dia harus mencari cara agar Aliztan tidak menganggunya lagi.

"Udah ya Aliztan. Pokoknya gue nggakmau pacaran sama lo" sekali lagi Luna menolaknya dengan tegas.

"EGP!"

"Apa tuh EGP?" Kepo Luna

"Emang Gue Pikirin!" Jawab Aliztan mengejek dan berlari meninggalkan Luna di koridor. Dengan sisa tenaga yang ia punya. Luna pun mengejar Aliztan.

"ALIZTANNNN!!!!"

𝗦𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗱𝘂𝗹𝘂 𝘆𝗮,𝗵𝗲𝗵𝗲
𝗧𝗯𝗰🌻

ALIZTAN [HIATUS]Where stories live. Discover now