009

2K 490 46
                                    

Permisi, masih pada bangun kah?

Saya lupa mau up ni cerita pas lebaran.
Tolong geplak kepala saya (〒﹏〒)

Oke bek tu stori (〒﹏〒)

.<°•°>. .<°•°>.

['Lee Gilyoung' telah membayar anda 20 koin.]

"Ng? Sepertinya yang kau kasih kelebihan 10 koin?" Tanya Dokja.

"Itu bayaran untuk cokelat yang kumakan tadi siang." Jawab Gilyoung lalu berjalan ke arah (name) yang memberi kode agar mendekat.

"Gilyoung lebih baik dari pada orang dewasa yang tebal muka, ya." Ucap Heewon.

[Beberapa konstelasi tertarik pada inkarnasi 'Lee Gilyoung']

"Em~ dasar anak baik~" Ucap (name) gemas sambil mengacak-acak rambut Gilyoung gemas sedang sang empu hanya tertawa.

'Huhu, gemus banget! Karungin yuk' -(name).

'Eh, jangan deh. Nanti juga jadi anakku hohoho^^' -(name).

*Pecinta kegemasan:v

[Konstelasi 'The Nine-Tailed Beauty' menyukai interaksi anda dengan inkarnasi 'Lee Gilyoung']

"Padahal mereka 'grup uama' yang sebenarnya memonopoli makanan. Orang-orang di sini hanya menerima persediaan makanan begitu saja, dan mereka terpanggil menjadi scout seolah mau saja dibawa ke rumah jagal. Seperti aku tadi pagi. Tapi semuanya...terlalu menurut pada 'grup utama'." Ucap Heewon menahan kekesalannya.

"Aku juga setuju. Makanya pernyataanmu itu menurutku sangat berarti..." Sahut Sangah.

" Gimana kalau kau mau jual ke mereka 10 koin seperti kami? Kalau begini-"

"Tidak usah di pikirkan." Ucap (name) memotong ucapan Hyunsung dan kalimat itu sukses membuat tanda tanya besar pada merek berlima.

"Maksudmu?" Tanya Hyunsung. Gadis bermanik lavender itu menyeringai tipis.

"Kau pikir mereka akan tahan jika terus seperti itu?"

"?!"

"Lihat saja nanti, kalian akan mengerti." Ucap gadis itu dengan senyum misteriusnya.

'! Oh begitu!' -batin Dokja sambil melirik gadis disampingnya itu.

'He~ Sudah kuduga pemeran utama memang hebat.' - batin (name) kagum.
.
.
.

"Kau juga tidurlah. Aku yang akan jaga malam." Ucap Hyunsung.

"Nggak, ada hal yang harus kulakukan." Balas Dokja sambil mengecek makanan didalam kantong plastik.

"Hal yang harus dilakukan?" Tanya Hyunsung bingung.

Tiba-tiba Dokja terdiam lalu melihat Sangah, Heewon dan Gilyoung yang tertidur membuat Hyunsung makin bingung.

"..dimana (name)?" Tanya Dokja membuat Hyunsung sweatdrop.

/Hmm! Saya mencium bau kebucinan!// Ditendang Dokja.

"Entahlah, dia cuma bilang mau melakukan sesuatu lalu dia juga bilang untuk jangan mencarinya." Jawab Hyunsung, Dokja hanya mengangguk.

'Kemana dia?' - Dokja.

'Terkadang aku berpikir dia seperti mengetahui sesuatu tapi aku selalu lupa menanyakannya. Mungkin lain ka-' -Dokja.

"Permisi..."
.
.
.

Omniscient Reader's Viewpoint X Reader   [Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang