Special Chapter 🐟

1.3K 217 34
                                    

Yuhu

Bingung mau nulis apa jadi bikin special chapter aja:v

Happy Reading✨

———————

Yoo Jonghyuk X Seo (Name)

————

Langit malam sangat cantik hari ini membuat suasana menjadi mendukung untuk sekedar mengenang cerita masa lalu.

Aku berdiri menikmati semilir angin malam sambil membolak-balik foto album lama. Beberapa kali aku terkikik melihat suamiku yang tampan, Yoo Jonghyuk dan kedua sahabatnya bertengkar satu sama lain. Tak lupa foto ketika ia diganggu oleh kedua sahabatnya membuat ku selalu tak kuasa menahan tawa. Oke, oke, aku agak jahat karena menertawakannya.

Aku kembali teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat itu, aku sedang berjalan sambil bercanda tawa dengan Kim Dokja, sahabat suamiku. Kami memang dekat sedari kecil dan baru bertemu lagi di bangku kuliah.

"Aku yakin kau juga akan tertawa terbahak-bahak saat melihat Han Sooyoung terjerembab ke istana pasir yang ia buat sendiri. Dan kau tahu yang terjadi setelahnya? Setelah bangun dia malah terkena smash bola voli Jonghyuk dan kembali terjerembab." Dokja tertawa kencang sambil merangkulku. Aku juga tertawa tak kalah kencang. Sungguh sial nasib Sooyoung.

"Astaga, aku pasti sudah berguling di tanah jika melihatnya." Kataku sembari tertawa, Dokja mengangguk-angguk mantap.

"Aku juga berguling saat itu karena tertawa—" Kata Dokja namun tiba-tiba diam saat merasakan hawa dingin.

"Kok dingin, ya?." Kata Dokja berbisik. Belum sempat aku membalas tiba-tiba ada seorang pria yang menarik tangan ku dan mendorong Dokja hingga terjatuh.

"Dokja!" Panggil ku setengah berteriak. Aku mendongak, menatap pria yang mendorong Dokja tadi.

"Kenapa kau mendorongku seperti itu, Jonghyuk?!" Kata Dokja yang sudah kembali berdiri. Ya, pria itu Jonghyuk. Ia menatap Dokja penuh amarah.

"Sudah berapa kali ku bilang, jangan dekati (Name)!" Kata Jonghyuk marah. Dokja menatap Jonghyuk tak kalah marahnya.

"Memang kenapa? Kau juga bukan siapa-siapa dia!" Kata Dokja marah. Aku menyadari keadaan menjadi gawat dan mereka bisa berkelahi setelah ini.

"Tunggu! Apa yang kalian debatkan, sih?" Tanyaku. Mereka berdua menatapku namun malah sama-sama diam.

'Sebenarnya mau kalian apa sih, sialan!'

Dokja menghela nafas kasar lalu melirik Jonghyuk sinis.

"Asal kau tahu ya, si mola-mola ini sudah lama menyukaimu." Kata Dokja membuatku seketika menatap keduanya antara bingung, kaget, dan ngeblank.

"What?"

"Sialan kau cumi!" Kata Jonghyuk siap memukul Dokja. Dokja menarik lengan bajunya keatas.

"Apa kau?!"

"Kau menyukai ku, Jonghyuk?" Tanya ku, bingung ingin merespon apa. Mendadak Jonghyuk diam dan menjadi tenang. Aku melihat semburat merah tipis di pipi dan telinganya.

"Iya..." Kata Jonghyuk pelan namun masih bisa kami dengar.

"Dan si cumi itu sudah tahu tapi dia malah menusukku dari belakang. Dia selalu berdekatan denganmu walau sudah ku peringatkan." Kata Jonghyuk menatap Dokja nyalang.

"Kau mengira aku menyukai (Name)?" Tanya Dokja cengo. Jonghyuk hanya mengangguk sekali sebagai jawaban.

Dokja dan aku bertatapan, berkedip beberapa kali lalu tertawa terbahak-bahak hingga Dokja terduduk. Jonghyuk menatap kami berdua bingung lalu tiba-tiba Sooyoung datang sambil terbahak-bahak. Rupanya sedari tadi dia menonton dibalik pohon.

"Kau gila ya, Jonghyuk?" Kata Sooyoung tertawa sambil duduk seperti Dokja. Jonghyuk benar-benar terlihat bingung ingin berekspresi seperti apa.

"Kau salah paham, bodoh. (Name) sepupuku." Kata Dokja didukung anggukan olehku. Jonghyuk melongo, sungguh menggemaskan ekspresinya.

"Lihat wajahmu! Kau seperti orang tolol." Kata Sooyoung masih tertawa. Wah, berani juga dia.

"Jadi, kau sudah tahu sekarang, kan? Lalu bagaimana?" Kataku berdiri didepannya membuatnya yang seperti ingin membunuh kedua sahabatnya itu kembali tenang. Jonghyuk diam, terlihat bingung merangkai kata.

Dia menggenggam tanganku lalu membisikkan kalimat paksaan romantis di telingaku. Ada ya yang seperti itu?

"Aku ingin kau menjadi milikku, bersediakah kau bunny?"

Brush!

Sudah pasti wajahku memerah, aku tahu. Aku sudah menyukai Jonghyuk lama. Tentu dia pintar, kaya, berbakat, badannya bagus, dan tampan.

"Iya, aku mau." Kataku dengan suara kecil. Aku melirik dia, dia menyeringai membuatku agak merinding.

"Aku tidak dengar, bunny~"

"Aku mau!" Kataku agak keras. Baik, aku ingin pingsan sekarang.

Cup!

"Imutnya~" Dia mencium pipiku. Baik, mati saja aku.

.
.
.

"Eum, dimana Dokja dan Sooyoung?" Tanyaku padanya. Jonghyuk mengangkat bahu.

"Aku tidak perduli."

Meanwhile Dokja dan Sooyoung sedang bertos ria.

"Misi berhasil!" Ucap keduanya.

Ternyata mereka berdua dari awal berniat menjodohkan Jonghyuk dan (Name).

Ternyata mereka berdua dari awal berniat menjodohkan Jonghyuk dan (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah lunas ya guys

Btw saya tadi sempet eror, untung kaga ilang

Jangan lupa vote dan komen, biar saya nggak mogok nulis wkwkwk

See you✨

Omniscient Reader's Viewpoint X Reader   [Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang