chapter 2

71.4K 5.1K 193
                                    

Happy reading 🍒

"Anjir, jadi gue transmigrasi? Gue pikir cuman fiksi doang, senang apa sedih gatau ya. Soalnya di satu sisi gue seneng dikasih kesempatan hidup, tapi masalahnya gue hidup di tubuh orang yang udah bersuami!" Gumam Reva pelan.

Reva sadar ia masuk ke sebuah novel yang ia baca kemarin, dan membuatnya trauma. Novel itu berjudul ICA IS MINE! Cerita bergenre romance antara Arvian Natheo Vizeo dan adik angkat Kareva sendiri bernama Ica Ananda, yang sayang nya menurut Reva terlalu menye-menye senggol dikit nanges.

Cerita tersebut dimulai ketika Vian yang ingin menyiksa seseorang, dan bertemu lah dia dengan Ica di sebuah gang. Niat Vian ingin menyiksa Ica justru membuat ia luluh pada tatapan mata hitam itu. Pada saat Ica mulai menangis, Vian justru memeluk nya dan membuat dirinya tenang karena aroma strawberry dari tubuh Ica. Itu lah awal pertemuan protagonis pria dan wanita.

Keesokan harinya, barulah Vian sadar bahwa ia satu sekolah dengan Ica. Vian mulai mengawasi Ica dari jauh hingga seseorang antagonis bernama Sintya Bella Andres muncul. Entah soal apa tapi di novel itu tidak di jelaskan mengapa seorang Sintya membully dan selalu menatap jijik Ica. Vian yang tidak tinggal diam cinta nya di perlakukan seperti itu pun selalu membela Sintya. Hingga Sintya mendorong Ica dari tangga sampai masuk rumah sakit.

Kejadian itu membuat Vian murka dan membunuh Sintya. Tetapi setelah membunuh Sintya, Vian belum merasa puas. Kareva Gracia Vizeo istrinya, yang jadi korban selanjutnya. Vian menyiksa Kareva hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Dinovel hanya di jelaskan bahwa Kareva menikah dengan Vian karena orang tua Kareva menjualnya, yang berarti orang tua angkat Ica. Bahkan saat Vian terang-terangan mencintai Ica ia diam tetapi tetap kena imbasnya.

"Berarti semalem Icanjing sama Vian ketemu dong? Sekarang gue tau kenapa tubuh ini sampe masuk rumah sakit, ya karena gak jadi nyiksa Icanjing. Lalu malah nyiksa istrinya, bodoh bangsat," umpatnya dengan nafas menggebu gebu.

Ia sangat kesal pada suami Kareva itu. Andai saja ia bisa, Reva akan bunuh pria itu, mencincang tubuhnya. Tapi satu hal yang ia mengerti.

Semua cowok sama aja!

"Pantes aja badan gue sakit semua, terus gue lihat-lihat ada bekas goresan-goresan gitu. Ternyata gara-gara Vianjing. Padahal nih orang tubuhnya sempurna banget, rambut panjang hitam, mata coklat, kulit seputih susu, body nya bohay juga, buta sih!"

"Hari ini gue pulang ya? Oke mulai sekarang, gue gak mau kayak Kareva. Bisa-bisa mati cepet, mending diem aja. Oh ya, gue bales kalo smpe dia nyakitin gue!" tekadnya.

Ceklek

"Non mobil nya udah sampe," kata bi Arum.

"Ah iya Bi, ayo pulang." Semangat  Reva, padahal jantungnya berdetak cepat karena pasti akan bertemu malaikat maut Kareva.

                               •••••

Beberapa saat, mobil Reva sudah sampai di depan mansion. Mansion itu bernuasa putih emas membuat Reva melongo. "I-ini mansion nya, Bi? Mewah banget kaya istana," lirih Reva dengan mata berbinar.

Bi Arum tersenyum kemudian menjawab."Iya Non, ini mansion suami Non Kareva."

Mendengar kata suami membuat Reva kembali tersadar bahwa ia sudah bukan Revana Atika, melainkan Kareva Gracia Vizeo. Ia sedikit takut, tetapi banyak semangat nya untuk membalas suami gila Kareva itu.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang