chapter 39

20.3K 1.3K 30
                                    

Tinggalkan jejak🌙

Happy reading ❤️❤️

"Vian?"

Pemuda itu menatap gadis didepannya aneh.

"Darimana kamu tau nama saya?"

Mata Reva berbinar dengan senyuman mengembang. Sepertinya memang Tuhan ingin mereka bersatu, entah dalam kehidupan yang lalu ataupun sekarang.

"Akhirnya gak jadi janda," gumamnya.

"Gadis aneh." Pemuda itu pergi meninggalkan Reva yang menatap dengan senyum mengembang.

Reva tersadar ditinggal pun mengejar pemuda itu, namun sayang. Pemuda itu pergi menggunakan mobilnya. Gadis itu menghentakkan kakinya dan menjambak rambutnya. Begitu senang sampai tidak bertanya siapa namanya?

Ia lupa bertanya karena dari tatapan pemuda tadi nampak, asing. Kesal dengan harinya yang suram, Reva mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Lalu setelah sampai, kembali tidur untuk menjemput mimpi indahnya.

                                    •••

Byur

"Astaga naga!"

Reva terbangun karena siraman air dari ibunya yang menatapnya datar. Anita bersedekap dada melihat anaknya seperti babi, terus tidur.

"Mama apasih? Lagi mimpi dicium Jungkook ini!" gumam Reva dengan mata tertutup.

"Dasar anak perawan jam segini masih ngebo! Nanti suaminya brewokan!"

"Hoax! Yang asli cinta Reva pada Vian."

"Vian siapa?! Jangan-jangan kamu punya pacar?" teriak ibunya sambil melotot.

Gadis itu tersadar dengan kata-katanya langsung menepuk bibirnya pelan. "Enggak kok! Terus kenapa, Ma? Reva ngantuk ini."

Anita duduk di kasur sebelah Reva dan memandang Reva dengan pandangan serius.

"Kemarin seharusnya, kita temuin keluarga temen Mama. Tapi karena kamu pingsan gak jadi," terang sang ibu.

"Terus?"

"Kamu ini! Ya berarti hari ini kita bakal temuin mereka."

"Kan masih nanti."

"Siang."

"Oh siang - apa?! Siang?!" teriak Reva setelah sadar.

"Masa iya, Ma. Ketemuan gitu siang, biasanya malem loh."

"Gak mau tau, mereka aja udah rela gak kerja demi ketemu kita," ujar Anita.

Reva cemberut mendengarnya. "Salah mereka lah, ribet."

"Mama udah siapin gaun kamu di lemari. Jam satu kita berangkat!" sarkas Anita lalu pergi keluar.

Walaupun sedikit merasa dingin karena siraman ibunya, Reva memutuskan kembali rebahan. Mencoba menutup mata, tapi ia tidak bisa! Lalu Reva mengambil ponselnya di bangku.

12.36

Reva melotot dengan mulut terbuka lebar melihat jam di ponselnya. Ibunya sungguh suka memberi tau sesuatu dengan mendadak. Tanpa ba bi bu, Reva berlari ke kamar mandi dan mulai bersiap-siap. Tidak peduli ia belum makan, Reva gadis kuat.

                               •••

                               •••

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
New World [TRANSMIGRATION]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt