• Apa kau masih ingat denganku?

88 46 203
                                    

🌸 Aku MerindukanmuMasih merindukanmuMeski kini telah jauhHatiku tetap untukmu 🌸Gavin & Gianna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 Aku Merindukanmu
Masih merindukanmu
Meski kini telah jauh
Hatiku tetap untukmu 🌸
Gavin & Gianna

•Happy Reading•

________________

Setelah memasuki rumahnya, Gianna melihat sang ayah yang sedang sibuk mengatur acara makan malam bersama nanti.
Memang ayahnya lah yang selama ini mengurus segala keperluan Gianna setelah mamahnya meninggal.
Gianna sangat menyayangi ayahnya itu, karena ayahnya lah satu-satunya orang yang amat ia cintai di dunia ini dan satu-satunya yang ia miliki didunia ini.
Begitu juga dengan ayahnya, ia hanya memiliki Gianna didunia ini. Putri kecilnya yang sangat ia cintai melebihi apapun didunia ini.

Gianna masih memperhatikan ayahnya itu, ia melihat ayahnya yang masih tampan dan kuat diusianya yang tidak muda lagi.
Saat itu, Gianna merasa takut, jika harus meninggalkan ayahnya sendiri didunia ini.
Seketika, air mata Gianna menetes jatuh kepipinya saat sedang melihat ayahnya yang belum sadar akan kedatanganya, karena sibuk mengatur acara makan malam nanti.

Tidak lama, Gianna langsung menghapus air mata yang menetes di pipi nya dan langsung menyapa ayahnya yang belum sadar akan kedatanganya.

"Ayah..." Panggil Gianna dengan wajah yang tersenyum.

Rafan yang tengah sibuk mengatur acar untuk nanti malam, langsung menoleh kearah sumber suara. Dan mendapati putrinya sudah pulang.

" Gianna. Kau sudah pulang?" Tanya Rafan membalas senyuman Gianna.

Gianna menggangguk dan langsung mendekati Rafan...

"Iya, Ayah. Ayah..." Jawab Gianna dan memanggil Rafan kembali.

"Iya sayang. Kenapa?, Kau lelah?, Jika lelah, istirahat lah sebentar, dan nanti akan ayah bangunkan jika waktu makan malam tiba" ucap Rafan pada putri kecilnya yang kini sudah tumbuh dewasa.

Gianna menggeleng, tanda ia baik-baik saja.
" Tidak, Ayah. Aku baik-baik saja. Aku ingin bicara kepada ayah" jawab Gianna.

"Tentu sayang. Kau ingin bicara apa?" Tanya Rafan.

Gianna melihat sekeliling, banyak sekali pelayan yang tengah sibuk mempersiapkan acara nanti malam.
Ia tidak enak jika harus bicara ditengah-tengah mereka.
Gianna mengajak ayahnya pergi ketaman belakang rumahnya untuk berbicara berdua dengan ayahnya.

..
..
..
..
..

Sesampainya di taman belakang rumah, Gianna dan Rafan duduk dikursi taman rumah mereka.

Promise | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang