• Pertemuan

46 10 69
                                    

" tidak pernah terbayang dalam pikiran, kalau kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" tidak pernah terbayang dalam pikiran, kalau kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini "

"......ingin ku ubah takdir, agar semesta dapat membuat mu bahagia "

~ Tercatat, Gavin ~
_

________

Hujan masih mengguyur kota, membasahi apapun yang ada di permukaan bumi.

Rafan, dengan hati yang gemetar, rapuh, dan begitu terluka, saat melihat putrinya yang masih tidak sadarkan diri, dengan mencoba menguatkan hatinya, ia segera membopong tubuh putrinya itu memasuki rumah sakit Atra Medical center.

"SUS, TOLONG PUTRI SAYA, CEPAT!!!" Ucap Rafan pada seseorang suster resepsionis perempuan itu.

Dengan segera suster itu memanggil teman perawat lainnya untuk membantu Rafan membawa Gianna masuk keruang IGD.

"Mari kita bawa ke IGD!!!" Tutur suster itu.

Kini, tubuh Gianna sudah terbaring di atas bankar rumah sakit, ia tengah didorong oleh beberapa perawat, beserta Rafan ikut mendampinginya.

Melihat Gianna yang tak kunjung sadar, membuat Rafan sangat cemas, ia benar-benar takut kehilangan putri nya itu..

"KAMU HARUS KUAT!!!" kata Rafan seraya menggenggam erat tangan putrinya.

Kini, Gianna sudah memasuki ruang rawatnya, sementara, Rafan tengah menunggu dikursi depan ruang rawat Gianna.

Mereka juga kini sedang menunggu Emilio, Dokter yang biasa menangani Gianna.

Karena mestinya, ini adalah hari bagi Dokter Emilio beristirahat dengan keluarga nya dari aktivitas nya yang begitu padat.

Namun, karena pasien adalah prioritas utama bagi seorang Dokter, terlebih lagi ini adalah pasien yang biasa ia tangani dari ia kecil, maka ialah yang lebih mengetahui apa yang harus dilakukan pada Gianna disaat Gianna sedang ngedrop.

Rafan lebih dulu sudah menghubungi Emilio saat dalam perjalanan tadi.

1 Jam Yang Lalu

Rafan menoleh kearah bangku penumpang mobilnya, ia melihat Gianna yang masih belum tersadarkan juga.

Begitu hancur hati nya, melihat putri satu-satunya itu kini tidak sadarkan diri.

Kini, hanya satu harapan nya, yaitu, ia berdoa agar Tuhan bisa memberikan keajaiban bagi putrinya.

Dengan hati yang bingung dan begitu cemas selayaknya seorang ayah mengkhawatirkan anaknya, Rafan segera menghubungi Emilio, Dokter yang biasa menangani Gianna.

Rafan tahu, hanya Emilio yang bisa membantunya merawat Gianna saat ini, karena ia sudah merawat Gianna sedari ia kecil.

Tanpa membuang waktu, Ia segera menghubungi Emilio.
......

Promise | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang