LYM-satu

1.3K 339 599
                                    

                              °°°

Hai semua!! Jangan lupa pencet bintangnya ya!!

               Udah follow belum?!

                               °°°
      
   
            ••• HAPPY READING •••

" wah, selamat Friska kamu memang hebat," ucap pak guru yang ada di hadapannya.

" Terima kasih pak" Friska tersenyum tersipu malu juga senang.

Friska Mega Baswara seorang gadis yang cantik dengan rambut yang selalu terikat seperti buntut kuda ini selalu terpesona, selain cantik dia pun seorang gadis yang pintar juga ramah membuat siapapun suka kepadanya.

Pagi ini Friska di umumkan telah memenangkan olimpiade matematika yang ia ikuti kemarin. Semua orang yang ada di SMA Garuda Bangsa sangat senang dan bangga kepadanya.

" congrats Friska," teriak semua orang yang ada di dalam kelas.

Friska sangat merasa kaget di mana ia baru masuk ke dalam kelas dan langsung di sambut dengan ucapan selamat seperti itu.

" Terima kasih semua, aku gak nyangka banget bakal di sambut kaya gini."

" Apa sih yang engga buat Friska yang cantik," goda Arfin selaku teman sekelasnya.

" Uhhh gombal terus." Protes Arin, kembarannya.

Friska pun tersenyum melihat kelakuan anak kembar itu, sembari melangkah pergi ke tempat di mana ia duduk.

" Gimana rasanya Fris?" Tanya Alika

" Rasanya? Gak bisa di jelaskan dengan kata-kata," jawabnya begitu  meyakinkan setelah itu ia terkekeh.

" Hebat banget lu." Diana mengangkat jempolnya

Diana Adelia dan Alika Desvia adalah sahabat Friska, sudah hampir 5 tahun mereka bersama dari semenjak mereka menduduki bangku SMP hingga sekarang.

Persahabatan lama ini membuat mereka saling mengenal satu sama lain di mana mereka tau antara kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing.

Tong...tong...

Bel sekolah berbunyi, Waktu istirahat telah datang, semua murid langsung melangkah ke arah kantin sekolah termasuk Friska, Diana juga Alika.

Di setiap langkah mereka menuju kantin, Friska banyak di sapa oleh teman-teman yang melintas di hadapannya.

Sudah menjadi kebiasaan orang-orang yang ada disekitarnya untuk menyapa dirinya.

" Hai Friska," sapa Daffa menghentikan langkahnya.

Daffa Indeva adalah temen Friska juga yang sangat jago memantul kan bola alias bermain bola basket. Karena saking jagonya ia menjadi ketua dalam tim basketnya. Dan banyak prestasi yang telah ia raih di bidang olahraga ini.

" Hai." Friska menyapa kembali Daffa

" Ekm gak aman kayanya kita di sini Din."

" Hah apaan?" Lemot Diana, entah bagaimana Diana memang sahabat yang paling lemot di antar Friska dan Alika, padahal ia orang yang cantik dan lucu.

Melihat itu Alika memutar bola matanya lalu menarik Diana pergi meninggalkan Friska berduaan bersama Daffa.

" Oh iya selamat ya atas kemenangan lu, gue ikut seneng atas Pencapaian lu." Daffa memberikan selamat kepada Friska.

" Makasih," jawab Friska  tersenyum.

Hening tidak ada percakapan lagi di antara mereka, yang ada hanya Friska yang melihat ke sekeliling nya juga Daffa yang terus memandang wajah Friska begitu lekat seperti terpesona.

Lagian siapa juga yang tidak akan suka dengan cewe yang cantik, ramah, juga pintar bukan?

" Btw lu tau buku yang cocok buat belajar? Gue butuh banget."

" Buat belajar? Ada di perpus sekolah juga banyak."

" Lu mau anter gue nyari buku itu gak?"

Friska terdiam beberapa saat lalu ia mengangguk pelan, membuat Daffa tersenyum senang.

Setelah itu keduanya pun melangkah untuk pergi ke perpustakaan. Namun, baru saja mereka berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka dan menghentikan langkah mereka berdua.

" Hai."

" Kirana... Hai," sapa Friska

Kirana tersenyum dengan terpaksa kepada Friska.

Kirana Serlica adalah siswa sekolah yang paling tidak suka melihat siapapun bahagia apalagi merebut kebahagiaannya, dia pasti akan melakukan apapun untuk bisa mengambil kebahagiaan orang lain juga merebut kembali kebahagiaannya.

" Ayo Daffa kita ke kantin," ucap Kirana menarik tangan Daffa.

" Sorry kali ini gak bisa, gue mau ke perpus." Daffa melepaskan genggaman tangan Kirana.

Setelah itu Daffa menarik Friska pergi meninggalkan Kirana di sana. Friska yang polos hanya diam mengikuti langkah Daffa yang menariknya sambil sedikit menunduk.

" Sialan, lagi-lagi gue kalah dari kutu buku itu," ucap Kirana terlihat begitu kesal sembari menatap langkah Daffa dan Friska yang terus menjauh.

" Liat aja Friska gue bakal bikin lu nyesel udah ngambil semua kebahagiaan gue..., Gue bakal bikin lu pergi dan menderita."

                              °°°

gimana ceritanya, lanjut gak nih??

Jangan lupa pencet bintangnya ya!!

Follow Instagram ku ya @a.k.a.liaa_

              Friska Mega Baswara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Friska Mega Baswara

Luka Yang MembekasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang