0.6

1.3K 207 15
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

〰️

Sepanjang perjalanan pulang dari tengah kota ke rumah Onyankopon, (Name) lebih memilih diam dan fokus menatap jalanan di hadapannya. Perkataan yang Eren ucapkan setelah mereka keluar dari toko Mr. Leonhart benar-benar menganggunya. Lelaki itu secara jelas mengatakan bahwa mereka sudah berteman sejak 4 tahun yang lalu? Kenapa dia tidak ingat apapun tentang itu? Pada pertemuan pertama mereka setelah dirinya siuman di rumah sakit pun, Eren terlihat seperti tidak mengenalnya sama sekali. Mereka bahkan berkenalan kembali secara formal di pertemua kedua mereka. Apa saja yang sebenarnya sudah (Name) lewatkan selama ini? Kenapa dia tidak bisa mengingat apapun tentang kejadian beberapa tahun belakangan ini?

Eren yang sejak tadi dibelakangnya pun sama sekali tidak mencoba mengajaknya bicara. Sepertinya lelaki itu paham bahwa dirinya sedang tidak ingin mengeluarkan suaranya sama sekali.

Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai di depan rumah Onyankopon. (Name) menarik napasnya terlebih dahulu sebelum akhirnya membalikkan badannya untuk melihat ke arah Eren.

"Terima kasih sudah menemaniku pergi ke kota." Kata gadis itu langsung.

Eren mengangguk pelan sambil menatap wajah (Name) dengan intens, mencoba untuk membaca ekspresi yang dikeluarkan oleh gadis itu, "Masuklah, aku akan segera pulang." Ucapnya pada akhirnya.

Setelah melihat anggukan kepala (Name), Eren langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana. (Name) pun tidak ingin berlama-lama di luar rumah dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Onyankopon.

"Kau sudah pulang, (Name)? Bagaimana jalan-jalanmu ini?" Sapaan dari sang pemilik rumah langsung masuk ke telinganya ketika dia memasuki rumah tersebut.

"Yeah... Cukup menyenangkan." Balas (Name) singkat.

Gadis itu menaruh satu kantung yang dia bawa ke atas meja dan mengeluarkan isinya. Terdapat beberapa buah-buahan disertai alat-alat memasak yang dikeluarkan dari sana.

"Aku membawakan ini untukmu, Onyankopon-san. Semoga kau menyukainya." Tulusnya.

Raut wajah Onyankopon langsung terlihat berseri melihat oleh-oleh yang dibawakan oleh (Name). Gadis ini memang benar-benar yang terbaik.

"Kau tidak perlu repot-repot, (Name). Terima kasih banyak." Balas pria itu senang.

(Name) tersenyum tipis sebagai tanggapan. Kali ini dia beralih melihat ke sekitar rumah Onyankopon untuk mencari keberadaan Levi. Dia menemukan pria itu berada di halaman belakang dekat hutan sambil memandang ke arah jalan setapak yang pernah mereka lalui saat pertama kali dirinya datang ke sini.

PETRICHOR // Eren x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang