1.1

570 99 15
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

〰️

Suasana perkemahan pengungsi dari timur tengah malam ini tampak ramai karena kehadiran tamu-tamu baru. (Name) melihat satu per satu orang-orang yang baru dia kenal tadi sore. Diantara sembilan orang yang hadir, dia hanya mengingat Eren—orang yang sempat ditemuinya di atas bukit dua malam yang lalu. Gadis itu berusaha mengingat nama orang-orang di hadapannya, seingat dia ada Levi, Armin, Mikasa, Jean, Sasha, Connie, Hanji, dan Onyankopon.

"Kalian berasal dari mana? Sepertinya aku baru melihat wajah kalian di kota ini." Tanya (Name) penasaran.

Sembilan orang itu saling berpandangan, "Aku tinggal di sini, sedangkan mereka adalah teman-temanku dari selatan Marley." Jawab Onyankopon.

"Oh begitu kah? Apa kalian sedang berlibur?" Tanya (Name) lagi.

"Seperti yang kau lihat, (Name)." Kali ini Eren yang membalas.

Gadis itu menganggukkan kepalanya mengerti, "Kalau begitu nikmatilah pesta kecil-kecilan yang kami buat. Anggap saja sebagai permintaan maaf karena perilaku salah satu anak di sini yang sudah mencuri uang kalian." Kata (Name) ramah.

Well, sebenarnya ini adalah permintaan Jameela karena tidak enak dengan perilaku Ramzi yang telah mencuri kantung uang milik salah satu dari mereka. Beruntung (Name) sempat berbelanja beberapa bahan makanan sebelumnya, sehingga bisa ikut menyediakan makanan yang tengah dihidangkan sekarang.

Para tamu itu terlihat senang melihat makanan yang tersedia, tenda besar yang mereka tempati ini seketia menjadi penuh dengan kehangatan dan obrolan-obrolan di dalamnya. Semua orang bersuka cita dan mulai memakan makanan yang mereka ambil.

"Kak (Name), apakah menurutmu makanannya kurang?" Tanya Aleefa yang duduk di sampingnya.

(Name) menggeleng, "Ini sudah lebih dari cukup, Aleefa. Makanlah, kau tidak perku takut kehabisan." Balas gadis itu lembut.

Aleefa bersorak senang dan langsung menghampiri beberapa makanan yang tersedia. (Name) hanya tersenyum melihat kelucuan anak gadis itu.

"Kau bisa bahasa mereka?" (Name) mengalihkan pandangannya ke samping dan mendapati Eren yang sudah berdiri di sampingnya.

"Hanya sedikit, aku masih harus banyak belajar." Balas (Name) jujur.

"Untuk apa kau melakukannya?" Tanya lelaki itu tak jelas.

(Name) menaikkan alisnya sebelah, "Melakukan apa?" Tanya gadis itu aneh.

PETRICHOR // Eren x ReadersWhere stories live. Discover now