1.7

481 69 10
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

〰️

857 - Present time.

Reiner menatap nanar tubuh lemah (Name) yang masih setia tertidur selama tiga hari ini. Dokter bilang tidak ada tanda-tanda yang harus dikhawatirkan terkait kondisi tubuh gadis itu. Kemungkinan terbesar, (Name) hanya membutuhkan waktu akibat shock yang dia terima terkait ingatannya. Tidak seharusnya Reiner membawa (Name) ke pemakaman masal yang menyebabkan gadis itu sampai seperti ini. Tapi mau bagaimana pun, cepat atau lambat, (Name) juga akan segera mengingat semua ingatannya.

"Kudengar kau belum beristirahat sejak tiga hari yang lalu. Aku bisa menggantikanmu untuk menjaganya." Kata Levi yang baru saja datang ke bangsal rumah sakit tersebut.

"Kau datang, Kapten? Tenang saja, aku masih bisa menjaganya dengan baik. Omong-omong kau sudah tidak menggunakan kursi roda lagi?" Balas Reiner sambil melihat Levi yang berjalan menggunakan kruk.

"Berhenti memanggilku Kapten, kau tahu aku sudah pensiun sejak tiga tahun yang lalu. Dan ya, (Name) yang memberikan kruk ini kepadaku, jadi aku berusaha untuk membiasakan diri dengan tongkat ini." Jelas Levi.

"Oh begitukah? (Name) masih saja perhatian pada siapapun ya." Gumam Reiner pelan.

Levi tak menjawab dan segera mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang berada di samping kasur rumah sakit. Mata pria itu menatap (Name) dengan pandangan pasrah.

"Dia sudah melalui banyak hal." Ujar Levi.

Reiner mengangguk, "Tiga tahun belakangan ini, (Name) benar-benar seperti mayat hidup. Aku cukup bersyukur bisa melihat senyumannya lagi setelah dia kehilangan ingatannya." Balasnya.

Levi menyutujui ucapan Reiner barusan. Dia pun cukup terhibur saat melihat sikap lama (Name) yang kembali setelah gadis itu hilang ingatan. Karena selama tiga tahun belakangan ini, (Name) hidup dalam rasa trauma dan kesedihan yang mendalam. Tidak ada lagi semangat dan tawa yang diberikan oleh gadis itu, yang ada hanya lah wajah suram dengan tatapan kosong yang diperlihatkan olehnya.

"Apa dia akan mengingat ingatannya?" Tanya Levi.

"Entahlah, tapi kemungkinan besar hal itu akan terjadi." Jawab Reiner pelan.

Levi mengangkat salah satu alisnya saat melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Dia mengangkat pergelangan tangan (Name) untuk melihat lebih jelas hal yang dia lihat. Beberapa bekas luka sayatan yang terlihat cukup dalam langsung terpampang jelas pada pergelangan tangan (Name) setelah pria itu mengangkat tangannya.

PETRICHOR // Eren x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang