2.4

409 58 9
                                    

〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

〰️

Pintu kedatangan Stasiun Kota Liberio dipenuhi dengan puluhan keluarga yang tengah menunggu kepulangan para pejuang Marley yang baru saja sampai di sana. Hiruk pikuk penuh haru bercampur bangga memenuhi suasana di sana, apalagi setelah satu per satu pejuang dan para kadet yang ikut berperang mulai keluar dari pintu stasiun.

"Bibi Karina, apakah menurutmu Reiner baik-baik saja?" Tanya (Name) kepada Mrs. Braun, ibunda Reiner.

"Tentu saja, (Name). Reiner adalah anak yang kuat. Sejak dulu dia selalu menyelesaikan misinya sebaik mungkin, dia pasti akan baik-baik saja." Balas Karina.

(Name) tersenyum tipis mendengar hal tersebut. Dia berusaha merapatkan mantel musim dinginnya untuk menghalau angin dingin yang tengah berhembus selagi menunggu di luat stasiun ini. Matanya memindai satu per satu pejuang yang keluar untuk mencari keberadaan Reiner serta teman-temannya yang lain. Sampai akhirnya tubuh jangkung yang sangat familiar itu terlihat dari sudut matanya.

"REINEEEER!" Teriak (Name) antusias sambil melambaikan tangannya.

"Kau tidak perlu berteriak seperti orang gila, bodoh!" Ucap suara di sampingnya.

(Name) langsung melemparkan pandangan sebal saat melihat Porco yang tengah melemparkan pandangan penuh cemoohnya.

"Hey, pirang. Sejak kapan kau ada di sini?" Tanya (Name) aneh.

"Sejak kau mencari kekasihmu itu seperti anak ayam yang mencari ibunya." Balas Porco sadis.

"Dasar menyebalkan!" Ucap (Name) sambil menendang kaki Porco.

"Hey-hey! Kau tidak perlu menggunakan kekerasan seperti ini!" Dumel Porco sambil memegangi kakinya yang baru saja ditendang.

"Reiner sayang, akhirnya kau pulang."

Suara Karina yang menyambut kedatangan Reiner langsung membuat (Name) mengalihkan pandangannya pada keduanya. Reiner sempat melemparkan senyumnya sesaat kepada (Name) sebelum akhirnya menghampiri sang ibu.

"Aku pulang Ibu." Kata Reiner pelan.

"(Name), kau datang!" Ucap Pieck yang baru saja selesai berbicara dengan keluarganya.

(Name) tersenyum tipis lalu merentangkan kedua tangannya, "Kau pasti merindukanku kan, Pikkuu!" Balasnya senang.

Pieck langsung menghampiri (Name) dan memeluk temannya itu, "Bagaimana rasanya satu setengah bulan lebih tanpa kami?" Tanya gadis pemilik cart titan itu.

PETRICHOR // Eren x ReadersWhere stories live. Discover now