Jaemin menghentikan mobilnya dekat halte yang dekat dengan kampus Jisung. Ia rela meluangkan waktunya dan melewatkan makan siangnya untuk menjemput pengasuh si kembar. Entah apa yang merasukinya sehingga peduli dengan orang yang baru ia kenal itu.
Jaemin melipat tangannya di depan dada sembari sesekali melirik arlojinya namun Jisung masih belum menampakkan batang hidungnya. Jaemin menghela napas panjang, karena demi apapun menunggu itu sangat lah membosankan.
Jaemin memejamkan matanya sebentar namun sesaat ia kembali membuka matanya saat mendengar pekikan kesal orang yang ditunggunya.
"Arghhhh! Awas ya kak Yeonjun!"
"Ututu bayi siapa sih? Imut banget" goda Yeonjun.
"Aku bukan bayi" ucapnya tidak terima. Menggembungkan kedua pipi mochi nya yang menggoda untuk digigit sembari memicing menatap kakak tingkat yang selalu menggodanya itu.
Tidak heran, Jisung sangat terkenal di kampusnya. Bahkan julukan bayi besar yang disandangnya tidak pernah hilang sedari ia jadi maba sampai ia menginjak semester 3 sekarang. Karena Jisung itu tubuhnya saja yang tinggi tapi tingkahnya masih seperti anak-anak dibawah umur yang butuh bimbingan orang tua.
"Hey Jie, kenapa kau ramping sekali sih? Jadi pacar kakak yuk nanti kakak belikan makanan enak biar gendut"
"Gak, Jie masih kecil. Anak kecil gak boleh pacaran"
Selalu begitu jawabannya jika ada yang menembaknya. Gayanya sih polos padahal tiap malam berfantasi ngewe sama Anna. Beruntung hanya Jaemin yang mengetahuinya.
Jaemin menyaksikan kedua orang yang sedang asyik dengan dunianya sendiri itu dari dalam mobil. Ia mengangkat sebelah alisnya saat melihat Yeonjun mengusap lembut kepala Jisung.
"Kalau urusan meluluhkan anak orang memang tidak ada yang bisa mengalahkan mu, Na Jaemin" monolog Jaemin sombong.
Jaemin membunyikan klakson mobil nya membuat perhatian kedua anak muda itu teralih padanya. Dapat Jaemin lihat manik hamster Jisung membola dan jujur itu sangat menggemaskan.
"Dek Jie di jemput siapa?" Yeonjun bertanya.
"Bu-bukan siapa-siapa. Pulang dulu kak Yeonjun" pamit Jisung lalu melangkah menuju mobil Jaemin dan masuk ke dalam.
Jaemin menjalankan mobilnya meninggalkan Yeonjun yang masih terdiam ditempat sebelum akhirnya kembali ke parkiran untuk mengambil mobilnya.
"Siapa?" Jaemin bertanya.
Jisung menoleh pada Jaemin. Ia menatap Jaemin lama karena bingung dengan pertanyaan tiba-tiba lelaki itu.
"Lelaki itu" lanjut Jaemin lagi karena belum mendapat jawaban.
"Ohh, namanya kak Yeonjun. Dia kakak tingkat"
"Apa dia memang selalu begitu?"
"Begitu bagaimana, om?" Jisung bingung.
"Menggoda mu"
"Ohh itu, lumayan sering. Tapi saya sudah anggap dia kakak"
"Bagus. Jangan mau termakan kata-kata manis lelaki buaya"
"Lalu sebutan untuk om yang punya 300 mantan apa? Alligator?"
Jaemin menoleh menatap Jisung datar. Melihat aura tidak mengenakkan Jaemin membuat Jisung menoleh cepat, mengalihkan atensinya pada jalanan didepannya. Ia merutuki dirinya yang lupa kalau Jaemin adalah oknum yang tidak bisa di ajak bercanda.
"Ku beritahu padamu Jisung, tidak ada yang bisa menolak pesona ku. Orang tampan memang banyak tapi orang yang mempesona itu hanya orang tertentu saja"
Jaemin menghentikan mobilnya di depan sebuah perusahaan besar. Ia menoleh pada Jisung yang masih terdiam ditempatnya seperti sedang memikirkan sesuatu.

YOU ARE READING
OM DUDA 🔞
Fanfiction"Kak Jisung, kak Jisung, kak Jisung mau nikah dengan papah tidak? kak Jisung lucu pasti papah suka" "H-hah?" "Pffttt....sudah Jisung terima nasib saja kalau jodohmu itu seorang duda" "Anjing, Chenle" "Jangan bicara kasar di depan anak saya, kalian m...