Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
riverdale country school
sudah tiga bulan jeong yuno bersekolah di riverdale school setelah kepindahannya dari british int. school karena insiden yang kurang mengenakkan.
lingkungannya cukup berubah drastis mengingat disini ia lebih banyak kenalan teman karena kebanyakan dari mereka adalah anak dari teman orang tuanya.
namun, tetap saja ada satu-dua orang yang memandang buruk putra jeong itu.
"look, he's so arrogant" , bisik salah satu anak kelas yuno melihat sosok yang mereka bicarakan baru saja masuk ke kelas.
yang diajak bicara mengangguk menyetujuinya. semenjak kedatangan putra tunggal dari model kelas atas,lalisa manoban, seluruh perhatian terarah kepadanya.
belum lagi karena rumor yang menyebar mengenai kejadian tidak mengenakkan disekolahnya dulu semakin membuat nama yuno sering disebut.
meski begitu, si pemilik nama sendiri tidak mengetahuinya. ia tidak tahu jika selama ini menjadi bahan pembicaraan.
"morning prada!" , sapanya ke gadis kecil yang baru saja ia kenal.
"yuno!" , sahut rachel yang tiba-tiba berlari ke kelas anak dari teman ibunya.
bayi jeong yang baru saja meletakkan tas di samping chanel langsung mengalihkan pandangan ke pintu kelasnya. senyum dimplenya terbit melihat rachel menghampirinya.
meski keduanya di sekolah yang sama, mereka tidak berada dikelas yang sama karena rachel sudah lebih dulu bersekolah.
"morning rachel!" , ujarnya setibanya di depan gadis bersurai panjang itu.
tanpa banyak berucap, tangan rachel terulur memberikan paperbag berisi cukup banyak makanan manis didalamnya.
"what is this?" , tanya yuno melihat heran ke arah paperbag di genggamannya.
"just candy. um.. i made it when i took a cooking class in paris last week"
seketika pandangan yuno berubah menjadi berbinar, "uwahh candyy!" , riangnya. ia kembali mendongak menatap temannya,
yang ditanya merengut kesal. oh tidak tahukah putra jeong ini, jika rachel membuat tiga jenis. yang satu lagi khusus untuknya, satu lagi untuk teman-temannya dan sisanya untuk yuno.
"yuno gamau? sini balikin ke rachel. rachel mau kasih theo–"
yuno menggeleng ribut seraya menyembunyikan paperbag itu di belakang tubuh kecilnya, "NOO WAAY! yuno mau kok. thankyou yaa rachell" , ia kembali memperlihatkan senyum dimplenya.
mendengar nama theo sudah cukup membuat yuno kesal. ia sedikit tidak suka dengan teman sekelas rachel itu. tidak jarang keduanya terlibat adu mulut tidak penting meskipun mereka juga bersahabatan ketika ada orang tuanya.
