Chapter 21 : Kecelakaan

81 7 0
                                    

--- Chapter 21 ---

--- Chapter 21 ---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Reza melihat kearah jalanan kota dengan fokus. Laki-laki itu semakin semangat untuk menjemput Sarah hari ini.

Gadis itu berkata akan berangkat bersama Reza, saat laki-laki itu bertanya tentang Aiden, Sarah terlihat tidak suka. Sepertinya keduanya sedang bertengkar entah karena hal apa.

Saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah, Reza menghentikan mobilnya. Laki-laki itu tidak menduga akan ada mobil yang mendorongnya dari belakang dengan kekuatan yang cukup kencang.

Bruk...

Tidak berapa lama kepala Reza langsung terbentur kedepan dan bertubrukan dengan benda keras.

Kaca mobil laki-laki itu pun pecah dan berserakan di jalanan membuat beberapa orang yang ada disana terkejut dan mereka yang menggunakan motor turun dari kendaraan mereka menghampiri mobil Reza.

Laki-laki itu menangkup dengan kepala yang berdarah, kesadarannya mulai menghilang dan setelah itu Reza tidak lagi mengetahui apa yang terjadi.

-----

Sarah sedang menunggu laki-laki itu datang untuk menjemputnya. Mengapa Reza belum juga datang, bagaimana kalau Aiden menghampirinya terlebih dahulu, Sarah tidak mempunyai kata-kata untuk dikatakan kepada laki-laki itu.

Tiba-tiba saja ponselnya bergetar membuat gadis itu buru-buru mengambil benda tersebut.

"Kenapa Mit?"

"Lo dimana sekarang?" kata gadis itu terdengar cemas.

"Di kontrakan."

"Cepetan kerumah sakit, Reza kecelakaan." kata gadis itu.

Sarah terkejut langsung membulatkan matanya. Gadis itu tanpa berpikir panjang lagi buru-buru berlari mencari kendaraan apa saja yang penting bisa mengantarkan gadis itu ke rumah sakit secepatnya.

Terlihat sangat cemas, beberapa kali Sarah memaksa supir taksi itu untuk melajukan mobilnya lebih cepat lagi.

Sarah bahkan tidak perduli berapa banyak uang yang akan keluar untuk membayar taksi itu, yang dia perdulikan hanya keadaan Reza saat ini.

"Terimaksih Pak." kata Sarah langsung menutup pintu mobil itu kencang. Sarah berlari buru-buru memasuki rumah sakit.

"Pasien bernama Reza." kata Sarah dengan napas yang tidak teratur berharap suster disana mengetahui maksudnya.

"Di ruangan nomer 29 Kak." katanya.

Sarah menganggukkan kepalanya. Gadis itu buru-buru mencari ruangan tersebut. Benar saja di sana sudah ada Mita sedang memegang kepalanya sambil menunduk.

"Mit ..." seru Sarah berlari menghampiri gadis itu.

Mita langsung berdiri dan memeluk gadis itu erat. "Reza ... hiks. Bagaimana? Gue ngeliat tadi banyak darah keluar dari kepalanya." kata gadis itu gemetaran.

BETTER DAYSWhere stories live. Discover now