3. Permulaan

290 165 490
                                    

Gores luka yang kau beri, akan menjadi milikmu sendiri. Ingatlah, karma itu ada dan berlaku untuk semua orang.

~000~

"Lo nyari mati sama gue? Berani-beraninya lo berusaha merebut sahabat gue dari gue. Punya nyali lo?"

Gadis cantik itu menjambak rambut gadis di depannya. Tatapannya menyiratkan kebencian. Senyumnya bak iblis yang sedang kelaparan.

"Ma-maaf!"

"Gue peringatin sekali lagi, lo gak boleh deketin Resya! Awas aja kalau sampai lo pengaruhi dia lagi. Gue bakal ngelakuin apa aja demi menghancurkan kebahagiaan lo," ancamnya tak main-main.

Dengan tak berperasaan gadis itu mendorong gadis di depannya hingga jatuh dan membuat tangannya mengeluarkan darah. Tangisan juga tidak bisa menghentikan kekejamannya.

"Sekarang cium sepatu gue! Minta ampun ke gue!" ucapnya memerintah.

"A-ampun, Salsa, Ampun!" pinta Riya ketakutan. Perlahan, ia cium sepatu milik Salsa.

"Bagus. Lain kali jangan coba-coba cari gara-gara ke gue! Jangan deketin Resya lagi! Ngerti?" tuntut Salsa penuh penekanan.

"Iya, Sal, iya. Ampun!"

Salsa hanya tertawa menyaksikan. Diikuti oleh teman-temannya yang lain. Salsa bukan tipe orang yang suka permusuhan, tetapi jika ada yang memulai perlawanan, ia akan menyerang.

Salsabila Renata, gadis cantik yang cukup populer di sekolahnya sejak hari pertama masuk sekolah. Banyak orang yang mengidolakannya. Kecantikannya bahkan bisa membuat para kakak kelas iri terhadap dirinya. Bahkan ia juga pernah berpacaran dengan ketua OSIS SMA Cakrawala.

Salsa merupakan ketua dari geng perempuan yang cukup hits di kalangan kelas sepuluh. Salsa bisa berteman dengan siapa saja. Namun jika seseorang mencoba merebut miliknya, ia sendiri yang akan mengibarkan bendera perang. Hal yang paling Salsa benci adalah penghianatan.

 Hal yang paling Salsa benci adalah penghianatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Salsa, kamu gak papa, kan?"

Suara bariton seorang laki-laki itu dijawab anggukan oleh Salsa. Dengan senyuman tipis Salsa menjawab, "Aku gak papa, Al. Kamu liat sendiri, kan? Jangan berlebihan!"

Aldi menangkup pipi gadis itu. Ia bisa mencium aroma tak sedap dari tubuh gadis itu. Membuat hatinya terasa teriris. "Ck. Moria tai," tebaknya tepat sasaran. "Gila tuh cewek. Kenapa, sih, mereka gak berhenti-berhentinya gangguin kamu?"

The Innocent Girl (Salsa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang