lost

Keluarga Jung

Mungkin terlalu lelah, Jaehyun dan Nana enggan melepaskan pelukan mereka diatas ranjang. Mereka masih terlelap walaupun sinar matahari sudah sangat terik. Kamar yang memiliki jendela tanpa tirai, mempermudah sinar matahari masuk. Bahkan dari arah kolam renang, Jaehyun dan Nana terlihat jelas saling berpelukan dibawah selimut.

"Calon putri kita appa"

"Iya.. mereka sepertinya masih lelah"

Ibu dan ayah Jaehyun tersenyum memandang putranya dan sang kekasih berpelukan dan masih tertidur. Mereka melihat itu dari sebrang kolam renang.

"Putra kita tampak sangat mencintai nona Na ya?"

"Benar. Jaehyun bahkan enggan melepas pelukannya untuk Na Jaemin"

Ada perasaan bahagia dihati kedua orang tua Jaehyun. Mereka bisa melihat sang putra menemukan tambatan hatinya. Apalagi Jaehyun orang yang tidak suka bermain-main, jadi dia akan lebih hati-hati dalam bertindak. Untuk kali ini, Nana lah yang memenangkan hatinya. Jadi Jaehyun membawa sang kekasih pada keluarga besarnya.

Orang tua Jaehyun membiarkan sepasang kekasih itu beristirahat. Mereka menyiapkan beberapa makanan dan tempat untuk keluarga besar mereka di taman belakang villa dekat kolam renang.

***

"Emhhh" Nana merenggangkan tubuhnya merasakan ada lengan besar dibelakang tubuhnya masih memeluk pinggang Nana.

Senyuman manis terukir diwajah Nana saat ia berbalik dan menemukan wajah tampan itu masih terlelap.

"Sayang.." Nana mengusap lembut wajah tegas itu. Jari-jarinya menyapu seluruh wajah Jaehyun.

"Tampan.. tampan.. dan tampan.." puji Nana melihat bagaimana wajah Jaehyun yang terukir sangat indah.

Bahkan lelaki itu tak terusik saat Nana mengusap lembut pipinya.

"Capek ya? Bobok dulu aja" Nana memeluk erat sang kekasih. Ia mencium aroma tubuh Jaehyun dileher lelaki itu.

Wangi yang selalu menenangkan hati Nana.

"Jangan pergi Na" suara serak dan berat itu keluar dari mulut Jaehyun saat Nana memeluknya erat.

"Tidak akan"

Nana tahu, kekasihnya pasti hanya meracau. Tapi ia bahagia bisa mendengar Jaehyun jujur tentang perasaanya.

Hidung mungil Nana mengusak dada bidang Jaehyun. Ingin rasanya setiap hari Nana berada dipelukan Jaehyun seperti ini. Hanya berada dipelukan Jaehyun membuatnya merasa aman.

***

"Eomma?"

"Jae? Sudah bangun?"

"Sejak kapan eomma datang?"

"Tadi jam 7, kalian sepertinya masih lelah. Istirahat dulu saja" ibu Jaehyun sibuk mengurus beberapa catering yang masuk ke taman belakang mereka.

"Sudah sana temani Nana. Keluar nanti jam 12 ya" nyonya Jung itu mendorong sang putra ke kekamarnya lagi.

"Didalam saja, diluar masih ramai. Nanti biar eomma ambilkan sarapan"

Ibu Jaehyun menutup pintu kamar Jaehyun dan sedikit melihat calon putrinya yang masih menata baju.

"Eomma.."

"Nana didalam dulu ya sayang, diluar ramai. Bahaya"

Sebelum Nana menjawab, pintunya sudah ditutup. Mata Jaehyun dan Nana bertemu, mereka sama-sama bingung dengan maksud nyonya Jung.

Tanpa berpikir panjang, Jaehyun kembali membaringkan tubuhnya dan memeluk pinggang sang kekasih yang masih mengotak atik koper diatas ranjang.

"Geli sayang.."