18.Khawatir🔞

1.4K 74 42
                                    

Hi readers-nim, Ini book ke11 aku, jangan lupa atuh di follow aku nya, semoga kalian suka, dimohon comment buat author nih dan vote nya dong biar author semangat update hehe, ini murni haluan author ya alias karangan author sendiri, kalo ada kemiripan cerita mohon maaf dan kalo kemiripan visual dan nama sudah pasti ya karena mereka banyak yang haluin :v
sekian terima cash dari author
__________________________________

Saat sampai aku terbangun karena Winwin menggendongku

"Ini dimana?"

"Parkiran"

"Iya aku tau tapi ngapain?"

"Apartemen"

"Oh... aku bisa jalan sendiri"

Winwin menurunkanku lalu menarikku masuk ke gedung besar ini

"Pelan-pelan ih"protesku

Kami menaiki lift lalu sampai di depan salah satu pintu, saat masuk ternyata apartemen ini lumayan besar juga

"Hyung makan siang dulu"

"Gak ah"

"Nanti sakit sayang, makan siang dulu yuk"ucap Winwin sambil menggenggam tanganku

ADUH HATI GUE GEJEDAR GEJEDUR GEJEDAR GEJEDUR AAAAA

Akhirnya aku makan siang bersama Winwin, kali ini aku tidak kesepian dan Winwin dari tadi memandangiku (◍•ᴗ•◍) ah aku senang bisa merasakan ini lagi

Setelah makan aku mencuci piring seperti biasa tapi kali ini Winwin menemaniku, ia memelukku dari belakang sambil mengecupi leherku

Ini lebih baik daripada sendiri dan kesepian, mungkin aku tidak salah untuk kabur? Toh mereka juga tidak akan peduli

Setelah selesai mencuci, Winwin menggendongku ke kamarnya

"Hyung~ aku kangen"ucapnya sambil memelukku erat

"Aku jugaa, kamu kenapa coba kabur?"

"Aku nunggu waktu yang pas buat jemput hyung"

"Emang kamu-"

Tiba-tiba ponselku berbunyi, oh aku baru sadar membawa ponsel di saku

"Siapa?

"Mama"

"Jangan di angkat"

"Iya"

"Hyung nanti ganti nomer aja ya? takutnya dilacak"

Aku mengangguk

Winwin mengambil ponselku dan menaruhnya di meja lalu ia kembali memelukku

Ah aku sangat merindukannya, ternyata wanginya masih sama, tiba-tiba Winwin menciumku dan aku membalas ciumannya

Tangan nakalnya mulai meraba tubuhku, ciumannya juga turun ke leher dan ia memberi beberapa tanda di sana

Apa aku akan membiarkannya? Ya lagipula sudah lama aku tidak memberinya hadiah, mungkin ini saatnya

Aku membuka bajuku dan membiarkan Winwin meraup nippleku

"Ah"

Winwin juga menarik pinggangku agar semakin dekat, ia menyedot nippleku seperti bayi yang kelaparan, bahkan ia tidak membiarkan ada jarak diantara kita

Aku tidak akan protes kali ini, bayiku pasti sudah berjuang di sini dan ia berhak mendapatkan hadiah bukan?

Winwin menarik celanaku lalu mulai menggoda holeku, tapi tiba-tiba ia berhenti dan menjauh

"Hyung... aku gak punya lube"

"Pake itu kamu aja"

Dia mengerti lalu membalikan tubuhku, aku membuka holeku lebar-lebar agar spermanya bisa langsung masuk

Brother WinYu (Winwin X Yuta)Where stories live. Discover now