35. Pressure

65.8K 4.8K 1.2K
                                    

Part sebelumnya banyak banget yang emosi wkwkwk

Jangan lupa vote dulu, nanti lupaaa

Komen sebanyak-banyaknya yaa jangan sampe nurun

Warning! "Terdapat kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️"

.
.
.
.

Happy Reading ❣

"JALANG!"

Vanya meneguk ludah saat tiba-tiba tubuhnya terdorong dengan keras sampai punggungnya menabrak sesuatu hingga ia merasakan nyeri.

Cewek itu berpikir jika Alaska memang sudah terpengaruh alkohol 100% tapi ternyata.. padahal, kadar alkohol itu bisa di bilang cukup tinggi.

"MAU MATI LO HAH?!

Vanya membelalak, "Nggak!!" Jantung nya berdegup. Ia menelan ludah sekali lagi, tubuhnya bergetar takut.

"Gara-gara lo.." Alaska maju lalu menarik baju depan Vanya lalu saat tau cewek itu akan kabur. "Gara-gara lo, hubungan gue sama Callista hancur! SEMUA GARA-GARA LO!"

"Hiks.. jangan apa-apain gue plis..!!" Vanya memejamkan mata mendengar teriakan itu. Begitu menakutkan, dan ia menjerit tertahan saat tubuhnya terangkat.

"Pliss..!! Jangan, plis.. Gue-- ngg!!" Vanya membekap mulutnya saat ia merasa cekikan di lehernya, apalagi tubuhnya naik dan terangkat lebih tinggi di banding sebelumnya.

Rahang Alaska mengeras, tatapan nya sangat-sangat menguarkan aura kebencian, dan tatapan ingin membunuh. "JALANG GA TAU DIRI! MURAHAN! DASAR JELEK! BURUK RUPA!"

BRUGH!!

Tubuh Vanya menghantam keras sebuah kaca hingga pecah berkeping-keping. Apakah kalian mengira jika semua orang hanya diam dan asik dengan dunianya sendiri? Jawabannya tidak, karena waktu Alaska mengumpati cewek itu dengan sebutan jalang, seluruh atensi sibuk memperhatikan mereka berdua.

"Hiks.. ampun, gue-- Ahk!!" Vanya meringkuk lalu di sertai ringisan. Saat ia mencoba untuk meraba bagian kepala belakang, napasnya tercekat.

"Darah.." Cewek itu ketakutan dan merasa sakit saat ternyata, kepalanya mengalami benturan hingga mengeluarkan cairan berwarna merah.

"LO PIKIR GUE SEBODOH ITU MAU DI SENTUH SAMA TANGAN KOTOR LO ITU HAH?!" bentak Alaska.

Tak cukup sampai di sana, lagi-lagi Alaska menghampiri cewek itu lalu mengangkat nya dengan mudah sampai tubuh Vanya terangkat untuk kedua kalinya. Dan cewek itu meringkuk ketakutan. Tubuhnya bergetar, dan mulutnya tak berhenti mengucapkan kata permohonan maaf.

"LO PIKIR SEMUDAH ITU BUAT KABUR DARI GUE?! LO PIKIR GUE BODOH?!" Alaska menatap tajam Vanya, dadanya naik turun karna rasa amarah yang menggebu-gebu.

"Nggak! Pliss.." Vanya berusaha melepaskan tangan yang mencekiknya, ia memukul-mukul tangan itu berharap di lepaskan. "Ampun, maafin gue, Pliss!! Hiks.. gue ga mau mati, Alaska! Gue mohon lepasin!" Tapi nyatanya, tangan itu memang cukup kuat sampai-sampai ia merasa kehabisan nafas.

PACARKU POSESIF [Bisa Pesan di Shopee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang