15. GO WAY!

464 68 3
                                    

Kini malam harinya, jia baru saja pulang dari rumah sakit, dan kini dia menuju rumahnya, entah kenapa ia berpikir tak ada tempat apapun yang membuatnya aman, padahal tadinya rumahnya bersama jaehyun adalah tempat ternyata, tetapi jika seperti ini siapa yang akan bisa menjadi keluarga yang bisa di percayai.

Jia membuka pintu rumahnya, dan dia tak mendapati jaehyun di rumahnya. Jia memilih membereskan dirinya terlebih dahulu untuk mandi.

Setelah jia selesai mandi sekitar tiga puluh menitan, jia kini diam menatap dirinya di kaca, dengan matanya yang sudah sembab itu.

"Apa aku tak pantas punya kebahagian" gumamnya.

Setelah jia puas melamun didepan kaca, dia merasa lapar. Jia pun beranjak turun ke bawah untuk pergi ke dapur, namun dia ternyata sudah melihat jaehyun di sana yang sepertinya baru saja datang dan melepas jasnya, kini jia mengingat ucapan jay, entahlah bagaimana cara membuktikannya.

Tapi jia berusaha berakting tenang, dan menuju dapur.
"Kau sudah makan?" Tanya jaehyun

"Ini baru kau masak, oppa mau?"

Jaehyun menggeleng "tidak perlu, biar oppa bantu" katanya beranjak menyusul jia ke dapur.

Jia menolak "tidak p-perlu, oppa pasti lelah kan mendingan oppa duduk dulu aja"

"Kau pikir oppa setua itu"

Jia tersenyum tipis lalu berkata "duduk aja, jia bisa masak sendiri kok cepet"

Jaehyun mengalah dia hanya duduk kembali dan memainkan ponselnya, dan jia dia membuka kulkasnya dan menyiapkan bahan-bahan masaknya itu.

Sampai jia saat memotong ayam dia mendapatkan sebuah ide, jika darah manusia biasa saja sudah membuat merangsang para vampire apalagi jia.

"Apa yang kau masak?" Tanya jaehyun tiba-tiba saat jia sedang diam menatap ayam itu.

"A-ah ini? Ayam saja" jawabnya lalu mulai memotong ayam tersebut.

Tak ada pembicaraan lagi antara jia dan jaehyun, setelah beberapa menit, jia melihat jaehyun yang sibuk membaca buku, jia perlahan mengambil sebuah pisau kecil.

Dengan perlahan, dan berusaha tak terlihat. Jia sedikit menggoreskan pisau itu ke tangannya sampai sedikit mengeluarkan darahnya.
Yang jia inginkan adalah membuktikan apakah jaehyun terlihat gelisah atau malah seperti taehyung waktu itu.

Jaehyun yang tadinya diam membaca buku, dia berhenti membalikan kertasnya saat merasakan sesuatu yang membuatnya tak terkendali.

Jaehyun menatap perlahan jia di sana, mereka berdua saling menatap satu sama lain. Jia terkejut saat dengan kasar jaehyun berdiri dari bangkunya.

"Apa yang lakukan jia?!" Tanya jaehyun

Jia menelan ludahnya sendiri, wajah jaehyun kembali serius dia berusaha untuk menyembunyikan darah jia yang mengalir di tangannya.

"M-maaf tadi luka saat memotong ayamnya" jawab jia beralasan.

Jaehyun menyeringai "eoh benarkah? Tak sengaja, atau sengaja"

"Untuk apa kau menggunakan pisau kecil untuk memotong ayam besar ini" lanjutnya dan mulai mendekat.

Saat jia ingin menatap kedua mata jaehyun, bertepatan saat itu juga mata seorang jung jaehyun berubah secara cepat seperti ingin menteralkan kemarahannya.

Jia tak perlu membuktikan lagi, dia sudah harus melawan kakaknya sendiri setelah ini.

"Jia ap–"

"Pembohong! Kau yang pembohong besar, dan oppa terburuk sepanjang masa!" Potong jia mulai berani.

Real Of The DarkSide || Jake Sim [ENHYPEN]Where stories live. Discover now