Part 18

18.3K 1.1K 12
                                    

Dari banyaknya menu di restoran ini, hanya menua bersama mu yang aku mau ---Alfaris.

13 Maret 2022

•Happy Reading•

PRANG!!

"Apa itu, kak?" tanya Aurel kaget.

"Udah, kamu tidur aja, nggak penting," ujar Alfaris menenangkan.

"KAMU MAIN CEWEK DI BELAKANG AKU?" teriak seseorang membuat jantung Aurel berdetak lebih kencang.

Aurel adalah tipe orang yang sangat phobia mendengar suara teriakan atau suara keras lainnya.

"Itu kak Manda?" tanya Aurel pada Alfaris yang sedari tadi sibuk mengelus rambut Aurel agar cepat tertidur.

"Udah nggak usah di dengerin, tutup aja ya telinga nya," ujar Alfaris lagi.

"Tapi kak--"

"KALAU EMANG IYA SEKARANG KAMU MAU APA?" kini giliran teriakan dari Ares.

Tubuh Aurel bergetar hebat saat mendengar itu dan Alfaris menyadari nya "kamu kenapa?" tanya Alfaris panik karena bibir Aurel yang kian memucat.

Aurel menggeleng lalu menutup telinga nya menggunakan bantal.

"BENER-BENER YA KAMU RES! AKU UDAH LAKUIN SEMUANYA BUAT KAMU TAPI INI BALASAN KAMU?" Teriak Manda semakin menggelegar.

"Rel, kamu sakit ya?" tanya Alfaris semakin gugup sembari terus menggenggam tangan Aurel yang bergetar.

"Jangan! Jangan, jangan teriak!" teriak Aurel tak jelas.

Alfaris langsung paham dengan apa yang sedang Aurel alami, ia memeluk erat istrinya lalu mengambil handphone yang ia taruh di atas nakas

Papa

Pa, ada masalah apa lagi sih?

Istri Al takut pah kalau denger
Suara kenceng

Kalau mau ribut jangan kenceng
Kenceng bisa ngga si?

Bilangin ke anak papa itu.

Sesudah mengirim pesan tersebut Alfaris kembali fokus menidurkan istri nya agar cepat tertidur.

"Tidur ya, cantik," gumam Alfaris lalu mencium kening istrinya.

Setelah memastikan istrinya benar-benar tertidur dengan nyenyak Alfaris dengan hati-hati beranjak dari kasur dan turun ke bawah.

"KAMU---" Ares hendak berteriak namun suara dari arah tangga menggagalkan niat nya.

"Al capek kak denger kalian berantem terus, masalah apa lagi ini? Kalian pikir yang tinggal di rumah ini cuma kalian?" ujar Alfaris serius.

Saat ia sampai di bawah Alfaris tak melihat kedua orang tuanya, mungkin mereka di kamar dan enggan ikut campur urusan dua sejoli itu.

"DIA SELINGKUH DI BELAKANG KAKAK!" pekik Manda menunjuk wajah Ares dengan telunjuknya.

"Kak! Jangan teriak!" larang Alfaris.

Manda tampak menghembuskan nafas kasar. "Urusan kita belum selesai Res!" ujar Manda sebelum melenggang pergi.

Alfaris menghampiri kakaknya "kenapa lagi, kak?" tanyanya.

ALFARISWhere stories live. Discover now