TUJUH BELAS

160 9 0
                                    

Bagian 17
.
.
.
.

"Aku bisa apa. Untuk membuka hati kembali saja rasanya belum bisa."

-Argantara

.
.
.
.

"Argan" umpat Ara berjalan mendekati Argan "Hey, are you oke? Kenapa? Kenapa lo pukul-pukul kepala sendiri?" Imbuhnya sambil menghentikan tangan argan yang sedari tadi memukul kepalanya sendiri.

Argan berhenti dan menatap Ara cukup lama. Setelah cukup lama saling menatap, Argan yang tersadar langsung melepaskan genggaman tangan Ara.

"Lo ngapain disini" ketus Argan sambil berdiri

"Eh sory, gua tadi nggak sengaja pas lewat bawah dengar suara orang teriak. Makanya gua ke atas, ternyata lo yang teriak-teriak sambil mukul kepala lo sendiri" jawab Ara

"Kenapa?" Imbuh Ara dengan menatap Argan

Keduanya kembali saling menatap, kalik ini tatapan Ara yang serius membuat Argan menelan ludah. Manik mata yang indah,pipi yang menggemaskan ingin rasanya Argan memeluknya.

"Ya Tuhan makhluk apa ini, manik mata yang indah ingin rasanya hati ini memeluk erat untuk melepaskan rasa sakit ini" batin Argan

Tersadar akan hayalan nya Argan membelalakkan matanya dan membalikkan badan.

"Nggak! Gpp" ketusnya

"Really?" Balas Ara

"Lo siapa? Nggak usah sok perduli sama gua. Gini ya gua kasih tau, semenjak lo datang di depan muka gua. Gua selalu sial tau nggak!! Lo tu cewek murah, kebanyakan caper! Nggak usah sok perduli sama gua, apalagi pengen deket sama gua. Ngerti!!" Bentak Argan tepat didepan muka Ara

Tanpa aba" air mata Ara mengalir dengan deras ,kata" yang di lontarkan Argan membuat hatinya sangat teriris. Baru kali ini dia menangis mendengar perkataan seseorang. Seumur" dia blm pernah, apalagi dia tipikal orang yang ceplas ceplos dan masa bodoh sama perkataan orang. Sekalipun berdebat hebat.

*Plakkkk*

Tamparan keras dihempaskan ke pipi Argan, pipi yang semula putih mulus kini berubah menjadi merah.

"Jaga ya omongan lo! Kalau gua cewek murah lo apa hah!" Bentak Ara dengan nada tinggi

"Dasar cowok brengsek! Anjing lo!" Sambungnya sambil mengusap air matanya lalu pergi meninggalkan Argan sendirian.

Tersadar akan perkataannya Argan merasa sangat bersalah dan membabi buta dengan memukul kan tangan nya ke tembok hingga berdarah.

"Arghhhh!!!! Sialan goblok banget gua! Kenapa gua bisa ucap kaya gitu, anjing! Arghh!" Umpat dia sambil mengacak-acak rambutnya dan bersender di tembok.

Bel pulang sekolah berbunyi Argan yang sudah 2 jam diatas balkon sekolah berdiri untuk kembali ke kelas. Dengan seragam acak"an,muka acak"an tangan berdarah,pipi merah.  Sesampainya dikelas ternyata sudah kosong tersisa tasnya saja. Dia segera mengambil tas menuju ke parkiran.

Sesampainya di parkiran ternyata teman" nya telah menunggu.

"Woy cok lo kenapa? Siapa yang bikin lo kayak gini, jawab gua woy!" Tanya Ichal dengan khawatir

"Gua nggak papa" jawab Argan   "gua langsung balik!" Imbuhnya sambil berjalan menuju sepeda motor

Setelah memasang helm dan ingin melajukan motornya tiba" dia kembali berpapasan sama Ara.

Ara yang melihat kondisi Argan membuatnya khawatir.

Alih"ingin khawatir tapi dia teringat akan perkataannya tadi. Dengan rasa marah yang kembali muncul Ara langsung buang muka dan masuk ke mobil.

Cerita Cinta ArgantaraWhere stories live. Discover now