TA 1

2.3K 92 4
                                    

Haaiiiii gua kambek lagi dengan cerita baru dong pastinya......

Jangan lupa untuk vote dan comment

Happy reading🌹

Argan Domani namanya tidak asing lagi bagi warga SMA 2 Ganpati siapapun yang mendengar namanya akan merasa ketakutan, jangankan mendengar namanya menatapnya lagi mereka tidak akan sanggup. Bukan tanpa alasan Argan yang mempunyai mata tajam bak elang, namun tidak banyak juga kaum hawa dari Ganpati yang tergila-gila dengan pahatan wajah indah dari Argan yang memiliki hidung mancung, kulit putih dan bibir ranum. Cipokable banget

Saat ini Argan dan teman-temannya sedang berada dikantin, kebetulan jam istirahat tentunya banyak modus dari kaum hawa yang menghampiri Argan dan teman-temannya itu. Namun Argan, lelaki misterius dingin dan tidak tersentuh itu tidak akan pernah goyah denga yang namanya wanita

"Hai Argan aku boleh nggak duduk di dekat kamu" sapa Prisil salah satu siswi Ganpati yang populer yang berusaha mendekati Argan, namun Argan acuh tak acuh terhadap gadis disebelahnya itu

"Enggak" jawab Argan dengan dingin

"Kenapa ?" tanya Prisil

"Prisil mohon maaf nih bukannya gua nggak dukung usaha lo buat deketin bestie gua, tapi Argan nggak suka diganggu. Mending lo sama gua aja" ucap Hamka teman Argan

"Emang Prisil mau sama lo Ham ?" tanya Tristan yang juga merupakan teman dari Argan

"Udahlah Sil mending lo balik ke temen-temen lo dari pada disini, Argan nggak nganggep lo. Kan lo sendiri yang malu" yang jawab ini bukan Hamka ataupun Tristan, tapi Gavin si paling kalem yang menjadi penengah disaat ketiganya berselisih paham

"Yaudah deh aku balik dulu ke temen-temen aku, Argan jangan lupa cek laci mejanya yah" ucap Prisil sebelum pergi dari tempat itu dan kembali bergabung bersama teman-temannya

"Lo tuh normal atau enggak sih Argan cewek secantik Prisil lo diemin, kalau gua jadi lo udah pasti Prisil nggak akan pernah gua lepas. Pacar idaman banget gila" ucap Hamka si paling heboh diantara mereka

"Yakali Argan milih yang kendor, lo nggak liat semuanya tepos kayak gitu" ucap Tristan dengan santainya memakan kacang milik Gavin, sifat Tristan tidak jauh beda dari Hamka cuman Tristan bermulut frontal yang setiap saat akan membuat kita istighfar mendengarnya

"Body gitar spanyol dibilang tepos mata lo rusak"

"Mata lo yang rusak nggak bisa bedain mana gitar spanyol sama mana gitar rusak" hardik Tristan dan ingin sekali Hamka merusak mulut temannya itu

"Mulut lo berdua bisa tenang dikit nggak sih" kali ini Argan yang angkat bicara membuat dua temannya itu kicep apalagi mata elang Argan menatap mereka dengan nyalang

"Mau kemana lo" tanya Gavin melihat Argan yang berdiri

"Bolos" ucapnya dan diikuti ketiga temannya

"lo nggak mau ikut mata pelajaran pak Darso ?" tanya Gavin membuat Hamka dan Tristan yang ada dibelakangnya memutar bola malas, sekedar info Pak Darso merupakan guru mata pelajaran Fisika dimana semua murid sangat takut dengan guru itu

"Takut banget lo sama si botak" ucap Tristan

"Emang lo nggak takut" tanya Gavin

"Takutlah. Masa enggak" ucap Tristan dihadiahi toyoran dari Gavin

Sementara itu Argan berhenti berjalan ketika seorang pria paruh baya yang menghalangi jalan mereka ditambah lagi dengan wajah galaknya

"Mampus barong datang" ucap Argan dengan pelan sementara itu ketiga temannya menelan saliva dengan susah saat pak Darso berjalan kearah mereka

Tentang Argan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang