TA 15

399 28 2
                                    

Happy Reading and happy vote ❤

"Ini anak gendut sukanya makan"

"Ini anak gendut sukanya jajan kebab"

"Ini anak gendut sukanya minum susu coklat"

"Ini anak gendut pacarnya Argan"

Argan bernyanyi untuk Fara, sebuah lagu yang ia dengar akhir-akhir ini di aplikasi tik tok milik Hamka, dari sekian banyaknya lagu hanya lagu itu yang terus terngiang-ngiang di pikirannya.

Sementara Fara hanya diam menikmati kebab gratis yang Argan belikan untuknya, meskipun di dalam hati perempuan itu ia sangat malu dengan nyanyian Argan.

"Ini an-

"Mas, kalo mau nyanyi coba di lampu merah jangan disini dari tadi nyanyiin itu mulu. Nggak ada lagu lain apa? " Ucap seorang Ibu-Ibu yang memakai daster kuning yang di padukan dengan jilbab hitam besar.

"Nggak ada Bu, saya cuma hafal lagu ini. Kalo Ibu nggak suka Ibu aja yang pergi" Fara membulatkan matanya saat mendengar apa yang Argan ucapkan beraninya dia melawan ras terkuat sepanjang masa.

"Kamu nyuruh saya pergi? Kamu aja yang pergi, udah nyanyinya sembarangan suaranya juga hancur kayak kaset rusak" Argan mendelik mendengarnya.

"Eh Bu, ini lagu tuh bukan sembarang lagu. Ini lagu yang lagi trend di tik tok kalo Ibu nggak percaya buka aja aplikasi tik tok pasti ketemu. Suara saya juga nggak jelek-jelek amat pacar saya aja nggak protes, kok situ yang panas" Fara meletakkan kebabnya dan memegang lengan Argan.

"Udah Argan, jangan lawan orang tua kamu mau dosa" Argan menggeleng ia tetap pada pendiriannya.

"Dasar bocah ingusan baru pacaran aja udah sok-sok romantis, nanti kalo udah putus pasti saling musuh-musuhan" Argan yang mendengar itu lantas berkacak pinggang.

"Ibu kayak nggak pernah muda aja. Ah, atau memang Ibu nggak pernah ngerasain yang namanya pacaran?"

"Sembarangan kalo ngomong, dulu saya itu banyak yang suka ada anaknya Pak kades, tukang ojek, tukang becak, Pak lurah, Satpam komplek, sampai anak tambang juga ada yang suka sama saya"

"Berarti Ibu itu dulu primadona? " Wanita paru baya itu mengangguk antusias.

"Terus, Ibu pilih yang mana buat di jadiin pacar? " Fara menepuk jidatnya  melihat tingkah Argan.

"Semuanya" Argan melongo.

"Maksudnya Ibu macarin semuanya?" Argan bertanya dengan sangat heboh membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Iya, rejeki nomplok kenapa harus di tolak" Argan membulatkan matanya, sementara Fara sudah memasang wajah datar melihat tingkah Argan yang sudah seperti lambe turah.

"Oh pantesan Ibu nggak pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta, orang Ibu sendiri ternyata mantan sasimo" Ucap Argan dengan santai, orang-orang yang mengerti dengan arti kata itu hanya bisa menahan tawanya.

"Argan udah" Cicit Fara.

"Sebentar sayang, aku masih mau bicara sama Ibu-Ibu itu lumayan, ceritanya bisa buat gosip di lambe turah sekolah kita"

"Udah aku malu"

"Nggak usah malu sayang, makan aja kebabnya kalo perlu kamu tambah lagi. Nanti biar aku yang bayar" Dengan penuh kelembutan Argan mengelus kepala Fara.

"Aku udah kenyang, ayo kita pulang sekarang! "

"Nanggung loh yang" Argan memperlihatkan puppy eyes-nya yang membuat Fara ingin menyeret Argan dari sana.

Tentang Argan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang